Hari Ini Peneliti BRIN Hadapi Sidang Etik Buntut Ancaman kepada Muhammadiyah


Ilustrasi - Pengurus PP Pemuda Muhammadiyah melayangkan laporan terhadap peneliti BRIN terkait fitnah, pencemaran nama baik, dan ujaran kebencian di Bareskrim, Selasa (25/4). (ANTARA/Laily Rahmawaty)
MerahPutih.com - Kasus pernyataan kontroversial peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) APH memasuki babak baru.
BRIN akan menggelar sidang etik buntut komentar ancaman bernada SARA yang dilontarkan APH kepada Muhammadiyah itu, Rabu (26/4).
Kepala BRIN Laksana Tri Handoko mengatakan, meski APH telah meminta maaf, namun sidang etik ASN tetap akan digelar hari ini.
Baca Juga:
Selanjutnya, sidang etik akan dilanjutkan dengan sidang Majelis Hukuman Disiplin ASN untuk penetapan sanksi final.
"Sesuai regulasi yang berlaku BRIN akan memproses melalui Majelis Etik ASN, dan setelahnya dapat dilanjutkan ke Majelis Hukuman Disiplin PNS sesuai PP 94/2021," ujar Laksana Tri Handoko.
Meski civitas tersebut sudah membuat surat permintaan maaf, BRIN tetap akan memproses yang bersangkutan.
Handoko menuturkan, BRIN meminta maaf atas komentar ancaman yang dilontarkan APH.
Ia juga mengimbau periset di BRIN lebih bijak dalam menggunakan dan menyampaikan pendapat di sosial media.
"BRIN meminta maaf, khususnya kepada seluruh warga Muhammadiyah, atas pernyataan dan perilaku salah satu civitas BRIN, meskipun ini adalah ranah pribadi yang bersangkutan," ujarnya.
Baca Juga:
Ribuan Warga Ikuti Salat Id di Bandung dan Gedung PP Muhammadiyah
Seperti diketahui, komentar APH terkait Muhammadiyah viral di media sosial.
Foto tangkapan layar kalimat ancaman APH di kolom komentar Facebook eks Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Thomas Djamaluddin, beredar luas.
Sementara itu, Direktorat Tindak Pidana Siber (Dittipidsiber) Bareskrim Polri masih mengusut kasus ini.
Kadiv Humas Polri Irjen Sandi Nugroho mengatakan, Polri membuka penyelidikan terkait dengan kasus tersebut.
"Masih lidik dan pengumpulan alat bukti,” kata Sandi. (Knu)
Baca Juga:
Din Syamsuddin Jadi Khatib Salad Id Warga Muhammadiyah di Jaktim
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Alasan Prahara Banyak Startup Bangkrut & Gagal Versi BRIN

Mikroplastik Hujani Jakarta, Pemprov DKI Sebut Sebagai 'Alarm' Lingkungan yang Perlu Segera Direspons

BRIN Ungkap Alasan Air Hujan Jakarta Bisa Mengandung Mikroplastik

Muhammadiyah Dukung Transformasi PAM Jaya Jadi Perseroda, Nilai Penting untuk Selamatkan Jakarta dari Penurunan Tanah

Muhammadiyah DKI Dukung Transformasi PAM Jaya Jadi Perseroda, Dinilai Jadi Strategi yang Tepat

Didukung Muhammadiyah DKI, Transformasi PAM Jaya Jadi Perseroda Dinilai Perkuat Layanan Air dan Kepentingan Publik

Profesor BRIN Perkirakan Ukuran Meteor Cirebon 3-5 Meter, Pastikan Tidak Berbahaya

Pastikan Bukan Fenomena Hujan Meteor, BRIN Imbau Warga Cirebon Tidak Perlu Panik

BRIN Pastikan Meteor yang Lewati Cirebon Jatuh di Laut Jawa

Isu Dugaan Minyak Babi di Wadah Program MBG, BGN Minta Tinjauan Muhammadiyah
