Hari Batik Nasional, Gibran Janji Perbaiki Akses Kampung Batik Kauman
Penampilan tari batik memperingati Hari Batik Nasional di Kampung Batik Kauman Solo, Sabtu (2/10). (MP/Ismail)
MerahPutih.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Solo memperingati Hari Batik Nasional secara sederhana di tengah PPKM level 3 di Kampung Batik Kauman, Sabtu (2/10).
Peringatan Hari Batik Nasional tersebut dilakukan dengan menggelar sesrawungan batik dan pameran batik. Namun demikian, dalam kesempatan berkunjung di Kampung Batik Kauman, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka justru mengeluhkan infrastruktur di lokasi wisata batik berbasis kampung itu.
Baca Juga:
Snapchat Ikut Rayakan Hari Batik Nasional
"Tadi saya dan Pak Gunawan Setiawan (Ketua Paguyuban Kampung Wisata Batik Kauman Solo) menyoroti infrastrukturnya, ini ada yang sudah baik, itu ad yang gronjal-gronjal (tidak rata) koyo (kaya) offroad," ujar Gibran.
Gibran mengaku, tidak mengetahui bagaimana bisa bangunan jalan akses masuk Kampung Batik Kauman seperti itu. Bahkan, ia mengeluhkan pengawasannya seperti apa.
"Saya tidak tahu itu dulu yang bangun seperti apa, pengawasnya juga seperti apa. Wis ra cetho (sudah tidak jelas)," kata dia.
Ia menegaskan, infrastruktur ini harus diperbaiki karena ini merupakan akses utama masuk ke Kampung Batik Kauman. Hal ini dilakukan supaya akses becak bisa masuk.
"Akses buat jalan kaki juga enak, untuk warga masak kayak gitu, lihat sendiri (tidak merata)," katanya.
Perbaikan tersebut, kata dia, akan diusahakan, tetapi tidak tahun ini karena anggarannya sudah tidak ada.
Ia mengakui konsep Kampung Batik Kauman ini wisata kampung sehingga harus didukung infrastruktur baik.
"Kalau masalah parkir pasti terkendala, makanya nanti harus manfaatkan jalan Slamet Riyadi, Benteng Vastenburg untuk parkir kendaraan. Tamu bisa masuk naik becak dan mobil listrik," papar dia.
Gibran mengingatkan, di momen Hari Batik Nasional ini mengajak anak muda melestarikan batik dengan memakai baju untuk kegiatan sehari-hari.
"Saya ajak anak muda, ayo semuanya anak muda jangan malu pakai batik. Jangan pakai batik saat kondangan atau ngantor. Ini bisa dipakai untuk sehari-hari. Jadi ini salah satu aset bangsa diakui dunia," katanya.
Ketua Paguyuban Kampung Wisata Batik Kauman Solo Gunawan Setiawan mengatakan adanya PPKM berimbas pada turunnya wisatawan. Ia pun optimistis dengan Hari Batik Nasional bisa membangkit lagi.
"Kita optimistis Solo akan bangkit, karena ada empu-empu batik sisini. Dari segi pemasaran kita jualan online memanfaatkan e-commerce," ujarnya. (Ismail/Jawa Tengah)
Baca Juga:
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Kisah Nenek Moyang Maluku dalam Kain Batik Tulis Maluku Tengah di Trade Expo Indonesia
Pengamat Beri Nilai 6 untuk Setahun Kinerja Prabowo-Gibran, Sebut Tata Kelola Pemerintahan Semrawut
Banggar DPR Soroti 4 Isu Krusial Satu Tahun Pemerintahan Prabowo-Gibran
KPK Kirim Sinyal Bahaya, Pemberantasan Korupsi di Era Prabowo-Gibran Diperkuat dengan Integrasi Pencegahan dan Penindakan
Warga Solo Boleh Ikut Demo 1 Tahun Prabowo-Gibran Berkuasa, Tapi Ada Syaratnya
Jam 12 Siang, BEM UI Bergerak ke Jakarta Tagih Janji Kampanye Prabowo-Gibran
Dicecar Gibran Soal Pemotongan Anggaran Pemda, Menkeu Purbaya: Dia Menyuarakan Keresahan
Peragaan Busana Hari Batik Nasional 1.717 Pelajar di KRL Pecahkan Rekor MURI
Gibran Tegaskan Reshuffle Kabinet Merah Putih Sudah Diperhitungkan Matang oleh Prabowo untuk Optimalkan Kinerja Pemerintah dan Pelayanan Publik
Begini Cara Grab Memilih Perwakilan Ojol untuk Bertemu dengan Wapres Gibran