Harga Minyak Dunia Kembali di Bawah USD 90 Per Barel

Alwan Ridha RamdaniAlwan Ridha Ramdani - Jumat, 30 September 2022
 Harga Minyak Dunia Kembali di Bawah USD 90 Per Barel

Kilang minyak. (Foto: Antara)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Pasar minyak mulai tertatih-tatih antara kehancuran permintaan yang diinduksi Fed dan pasokan minyak yang ketat di tengah perlambatan ekonomi dunia. Para pedagang menimbang prospek ekonomi yang memburuk terhadap potensi pengurangan produksi OPEC+.

Harga minyak merosot pada akhir perdagangan pada Jumat (30/9) pagi WIB, setelah sempat menyentuh di atas 90 dolar AS per barel dan kemudian mundur.

Baca Juga:

Garap Bisnis Minyak, Indonesia dan Sudah Selatan Segera Buka Kedutaan

Minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman November turun 83 sen atau 0,9 persen, menjadi menetap di USD 88,49 per barel di London ICE Futures Exchange, setelah naik setinggi 90,12 dolar AS selama sesi.

Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman November merosot 92 sen atau 1,1 persen, menjadi ditutup pada USD 81,23 per barel di New York Mercantile Exchange.

Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak dan sekutunya atau dikenal sebagai OPEC+, telah memulai diskusi tentang pengurangan produksi minyak pada pertemuan berikutnya 5 Oktober.

Dilansir Antara, satu sumber OPEC mengatakan kepada Reuters bahwa pemotongan "mungkin", sementara dua sumber OPEC+ lainnya mengatakan anggota kunci telah berbicara tentang topik tersebut.

Rusia kemungkinan akan mengusulkan agar OPEC+ mengurangi produksi minyak sekitar 1 juta barel per hari (bph).

Pasar saham AS juga jatuh di tengah kekhawatiran bahwa perjuangan agresif Federal Reserve melawan inflasi dapat melumpuhkan ekonomi AS, dan karena investor khawatir tentang kekalahan di mata uang global dan pasar surat utang (obligasi).

"Di tengah begitu banyak ketidakpastian, perdagangan maju mundur mungkin biasa terjadi selama minggu depan," Kata analis pasar senior di OANDA Craig Erlam,

Di China, importir minyak mentah terbesar di dunia, akan mencapai level terendah dalam beberapa tahun, karena aturan nol-COVID Beijing membuat orang tetap di rumah.

Namun, naiknya harga minyak bisa datang dari Amerika Serikat yang mengumumkan sanksi baru terhadap perusahaan-perusahaan yang memfasilitasi penjualan minyak Iran. (*)

Baca Juga:

Inflasi di AS Meningkat, Harga Minyak Turun

#Minyak #Minyak Bumi #Harga Minyak Dunia #Inflasi
Bagikan

Berita Terkait

Indonesia
Kendalikan Harga, Inflasi Dipantau Setiap Minggu
Setiap pekan, tim dari Badan Pusat Statistik (BPS) turun langsung ke pasar-pasar untuk memantau harga bahan pokok, sementara data tersebut dilaporkan ke Kemendagri untuk ditindaklanjuti.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 21 Oktober 2025
Kendalikan Harga, Inflasi Dipantau Setiap Minggu
Indonesia
Didi Irawadi Sindir Pemerintah: Negeri Kaya Minyak, tapi Impor dari Singapura
Indonesia ialah negeri penghasil minyak yang aneh.
Dwi Astarini - Sabtu, 11 Oktober 2025
Didi Irawadi Sindir Pemerintah: Negeri Kaya Minyak, tapi Impor dari Singapura
Indonesia
Inflasi September Capai 0,21 Persen, Tertinggi di Deli Serdang Sebesar 6,81 persen
Sedangkan deflasi kabupaten/kota y-on-y terjadi di Kabupaten Halmahera Tengah sebesar 1,21 persen dengan IHK sebesar 107,51.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 01 Oktober 2025
Inflasi September Capai 0,21 Persen, Tertinggi di Deli Serdang Sebesar 6,81 persen
Indonesia
Inflasi Diklaim Terkendali, Rupiah Menguat
Nilai tukar rupiah pada penutupan perdagangan Rabu sore menguat sebesar 30 poin atau 0,18 persen menjadi Rp 16.635 per dolar AS dari sebelumnya Rp 16.665 per dolar AS.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 01 Oktober 2025
Inflasi Diklaim Terkendali, Rupiah Menguat
Indonesia
DPR Nilai Bantuan Pangan 2 Liter Minyak Goreng Tingkatkan Daya Beli Masyarakat
DPR menilai tambahan ini sangat penting untuk memperkuat daya beli masyarakat
Angga Yudha Pratama - Rabu, 24 September 2025
DPR Nilai Bantuan Pangan 2 Liter Minyak Goreng Tingkatkan Daya Beli Masyarakat
Indonesia
Malaysia Turunkan Harga BBM RON 95 Jadi Sekitar Rp Rp 7.864 Per Liter, Di Indonesia Pertamax Rp 12.200 Per Liter
Pemerintah Malaysia menetapkan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis RON95 seharga 1,99 ringgit Malaysia per liter atau setara Rp 7.864 (kurs RM1=Rp3.952), mulai 30 September 2025.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 22 September 2025
Malaysia Turunkan Harga BBM RON 95 Jadi Sekitar Rp Rp 7.864 Per Liter, Di Indonesia Pertamax Rp 12.200 Per Liter
Lifestyle
Alasan Bitcoin Jadi Solusi Investasi Menarik di Tengah Ancaman Inflasi
Selain sebagai penyimpan nilai, Bitcoin juga berfungsi sebagai medium transaksi yang stabil di tengah kondisi ekonomi yang fluktuatif
Angga Yudha Pratama - Minggu, 14 September 2025
Alasan Bitcoin Jadi Solusi Investasi Menarik di Tengah Ancaman Inflasi
Indonesia
BPJPH dan BPOM Didesak Usut Tuntas Status Kehalalan Ompreng Program MBG yang Diduga Mengandung Minyak Babi
Berdasar UU Nomor 33 Tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal (JPH), BPJPH memiliki wewenang mengawasi produk yang dikonsumsi masyarakat
Angga Yudha Pratama - Selasa, 09 September 2025
BPJPH dan BPOM Didesak Usut Tuntas Status Kehalalan Ompreng Program MBG yang Diduga Mengandung Minyak Babi
Indonesia
DPR Soroti Ketergantungan Impor Minyak dan Pangan, Pemerintah Diminta Segera Panggil Produsen untuk Pastikan Komitmen Ketersediaan dan Harga yang Terjangkau
Herman mendesak Kemendag untuk menetapkan harga yang rasional
Angga Yudha Pratama - Kamis, 04 September 2025
DPR Soroti Ketergantungan Impor Minyak dan Pangan, Pemerintah Diminta Segera Panggil Produsen untuk Pastikan Komitmen Ketersediaan dan Harga yang Terjangkau
Indonesia
Biar Rakyat Senang Saat Belanja, Mendagri Perintahkan Daerah Tahan Inflasi Maksimal di 3,5 Persen
Pemerintah menargetkan inflasi nasional berada di angka 1,5 hingga 3,5 persen. Angka ini dinilai sebagai titik seimbang yang mampu menguntungkan konsumen maupun produsen.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 03 September 2025
Biar Rakyat Senang Saat Belanja, Mendagri Perintahkan Daerah Tahan Inflasi Maksimal di 3,5 Persen
Bagikan