Gunung Merapi Muntahkan 143 Kali Guguran Lava Selama Sepekan


Guguran lava pijar Gunung Merapi pada Siaga (level III) terlihat dari Turi, Sleman, DI Yogyakarta, Selasa (12/12/2023). Foto: ANTARA/Hendra Nurdiyansyah
MerahPutih.com - Gunung Merapi tercatat sudah meluncurkan guguran lava sebanyak 143 kali ke arah selatan dan barat daya selama sepekan, terhitung sejak 26 Januari hingga 1 Februari 2024.
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Agus Budi Santoso mengatakan, guguran lava pijar sebanyak tiga kali meluncur ke Kali Boyong sejauh maksimal 1 km dan 140 kali mengarah ke hulu Kali Bebeng sejauh maksimal 1.700 meter.
"Suara guguran terdengar tiga kali dari Pos Babadan dengan intensitas kecil," kata Agus dalam laporan yang diterima di Jakarta, Sabtu (3/2).
BPPTKG mencatat, guguran lava pekan ini mengalami peningkatan sebanyak tiga kali lipat dari pekan sebelumnya pada 19-25 Januari 2024. Pada saat itu, guguran lava tercatat muncul sebanyak 47 kali ke arah hulu Kali Bebeng sejauh 1,5 km.
Selain guguran lava, BPPTKG juga mencatat ada awan panas guguran sebanyak 10 kali mengarah ke barat daya (Hulu Kali Bebeng) dengan jarak luncur maksimal 2.400 meter. Jumlah awan panas pekan ini cenderung menurun bila dibandingkan awan panas pada pekan lalu yang tercatat sebanyak 19 kali.
Agus menjelaskan, morfologi kubah barat daya mengalami perubahan akibat aktivitas guguran lava dan awan panas guguran tersebut. Sementara itu, morfologi kubah tengah relatif tetap.
“Aktivitas vulkanik Gunung Merapi masih cukup tinggi berupa aktivitas erupsi efusif,” ujarnya.
Baca juga: Siklon Tropis di Samudra Hindia Berpotensi Timbulkan Cuaca Ekstrem

Sepanjang 26 Januari-1 Februari 2024, Gunung Merapi mengalami intensitas kegempaan yang cukup tinggi, yakni sebanyak 10 kali gempa awan panas guguran, empat kali gempa vulkanik dangkal, 108 kali gempa fase banyak, 871 kali gempa guguran, dan satu kali gempa tektonik.
Potensi bahaya Gunung Merapi saat ini adalah guguran lava dan awan panas di sektor selatan–barat daya, yang meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal lima km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal tujuh km.
Sedangkan untuk sektor tenggara, meliputi Sungai Woro sejauh maksimal tiga km dan Sungai Gendol lima km. Lalu, lontaran material vulkanik jika terjadi letusan eksplosif bisa menjangkau radius tiga km dari puncak.
"Data pemantauan menunjukkan suplai magma masih berlangsung yang dapat memicu terjadinya awan panas di dalam daerah potensi bahaya,” tambah Agus. (*)
Baca juga: Gunung Merapi Muntahkan 4 Kali Guguran Lava Sejauh 1,2 Km
Bagikan
Soffi Amira
Berita Terkait
Gunung Semeru Erupsi Hebat Pagi Ini, Masyarakat Diminta Waspadai Lontaran Batu Pijar

Gunung Semeru 6 Kali Erupsi hingga 05.53 WIB, Tinggi Letusan sampai 700 Meter

Korban Tewas Akibat Gempa Magnitudo 6,9 di Filipina Meningkat Jadi 79 Orang

Pemerintah Salahkan Undang-Undang Cipta Kerja Bikin Mudahnya Alih Fungsi Lahan di Bali

'Tepuk Gempa' BMKG dan Simulasi Sejak Dini, Perbandingan Cara Indonesia dan Jepang Bersiap Hadapi Bencana

7 Kecamatan di Medan Dilanda Banjir, Sumatera Utara Rawan Bencana Hidrometeorologi Basah

BMKG Warning 'Bencana Basah' Jelang Masuk Bulan November, Masyarakat di Daerah-Daerah Ini Diminta Waspada

Banjir Meksiko Tewaskan 47 Orang, Presiden Rapat Daring dengan 5 Negara Bagian Terdampak

Gempa M 7,6 Guncang Filipina, Waspada Sulawesi Utara dan Papua Berpotensi Tsunami

Aktivitas Gunung Merapi Meningkat, Warga Diminta Waspada Guguran Lava dan Awan Panas
