Gunung Merapi Luncurkan Guguran Lava Sejauh 1,6 Km


Ilustrasi: Asap solfatara keluar dari kubah lava Gunung Merapi terlihat dari Cangkringan, Sleman, DI Yogyakarta, Sabtu (26/8/2023). ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah/aww,
MerahPutih.com - Gunung Merapi di perbatasan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menunjukkan aktivitas vulkanik pada Jumat (1/9).
Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta menyebutkan, Gunung Merapi mengeluarkan guguran lava pijar 10 kali dengan jarak luncur 1.600 meter (1,6 km).
Kepala BPPTKG Yogyakarta Agus Budi Santoso menjelaskan, berdasarkan pengamatan pukul 00.00 hingga 06.00 WIB pada Jumat, guguran lava pijar itu meluncur ke arah barat daya atau Kali Bebeng.
Baca Juga:
Romo Sindhunata Ungkap Makna Pasang Patung Bung Karno di Kaki Gunung Merapi
"Teramati guguran lava pijar 10 kali ke arah barat daya (Kali Bebeng ) dengan jarak luncur maksimal 1.600 meter," katanya, seperti dikutip Antara.
Selama periode pengamatan itu, Gunung Merapi juga mengalami 40 kali gempa guguran dengan amplitudo 3-18 mm selama 16.68-139.84 detik, 96 kali gempa fase banyak dengan amplitudo 3-5 mm selama 4.6-9.04 detik, dan satu kali gempa vulkanik dangkal dengan amplitudo 20 mm selama 10.04 detik.
Asap kawah bertekanan lemah di atas puncak Merapi teramati berwarna putih dengan intensitas tebal dan tinggi 75 meter di atas puncak kawah.
Pada periode pengamatan Kamis (31/8) pukul 18.00-24.00 WIB, Gunung Merapi juga tercatat empat kali meluncurkan guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimum 1.000 meter ke arah barat daya.
Berdasarkan analisis morfologi dari stasiun kamera Deles5, Tunggularum, Ngepos, dan Babadan2 Periode 18--24 Agustus 2023, teramati adanya perubahan morfologi pada kubah barat daya Gunung Merapi yang dipicu aktivitas pertumbuhan dan guguran lava.
"Untuk kubah tengah tidak teramati perubahan yang signifikan," ujar Agus.
Baca Juga:
Gempa di Pacitan Tidak Pengaruhi Aktivitas Vulkanis Gunung Merapi
Berdasarkan hasil foto udara pada 10 Agustus 2023, volume kubah barat daya Gunung Merapi terukur sebesar 2.764.300 meter kubik dan kubah tengah sebesar 2.369.800 meter kubik.
Hingga saat ini BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada Level III atau Siaga.
Potensi bahaya dari guguran lava dan awan panas guguran bisa berdampak ke Kali Woro hingga sejauh tiga kilometer dari puncak dan Kali Gendol hingga sejauh lima kilometer dari puncak.
Selain itu guguran lava dan awan panas guguran, kata dia, bisa berdampak ke Kali Boyong hingga sejauh lima kilometer dari puncak serta Kali Bedog, Krasak, dan Bebeng hingga sejauh tujuh kilometer dari puncak.
Jika terjadi erupsi eksplosif, lanjutnya, maka lontaran material vulkanik dari Gunung Merapi dapat menjangkau area dalam radius tiga kilometer dari puncak gunung. (*)
Baca Juga:
Morfologi Kubah Lava Gunung Merapi Alami Perubahan
Bagikan
Berita Terkait
Gunung Semeru Meletus Berkali-kali Pagi Ini! Potensi Lahar Hujan dan Guguran Lava Mengancam Hingga Radius 13 Kilometer, Warga Diminta Waspada

Pertama Kali dalam 500 Tahun Gunung Berapi Rusia Meletus, Ahli Sebut Terkait dengan Gempa Besar

Gunung Lewotobi Laki-laki Erupsi Tiga Kali Sehari sepanjang Rabu (18/6), Warga Diminta Waspada dan Jauhi Zona Bahaya

Pendaki Viral di TikTok Nekat Masuk Kawasan Puncak Merapi Dihukum Bersihkan OWA Kalitalang

Gunung Semeru Meletus, Tinggi Kolom Letusan 1.000 Meter

BPBD DIY Ingatkan Masyarakat Soal Status Siaga Gunung Merapi, Jangan Coba-Coba Mendaki!

Puluhan Pendaki Ilegal Gunung Merapi Diamankan Polisi, Dicegat Saat Turun

Gunung Marapi kembali Erupsi dengan Kolom Abu tak Tampak, PVMBG Imbau Masyarakat Menjauh dari Radius 3 Km

Hari Ini Status Gunung Lewotobi Laki-Laki Naik Level IV Awas, Waspadai Erupsi 2 Arah

BNPB Fokus ke Tiga Gunung Berapi Ini Karena Sedang 'Aktif'
