Morfologi Kubah Lava Gunung Merapi Alami Perubahan
Aktivitas puncak Gunung Merapi mengeluarkan asap putih terlihat dari Cepogo, Boyolali, Jawa Tengah, Kamis (8/6/2023). (Foto: Antara)
MerahPutih.com - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) masih mempertahankan status Gunung Merapi di perbatasan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta pada Level III atau Siaga.
Untuk mengantisipasi potensi bahaya erupsi Gunung Merapi, masyarakat diimbau tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.
Baca Juga:
BPPTKG Sebut Gempa Bantul Tak Pengaruhi Aktivitas Gunung Merapi
Guguran lava dan awan panas dari Gunung Merapi bisa berdampak ke area dalam sektor selatan-barat daya yang meliputi Sungai Boyong (sejauh maksimal lima km) serta Sungai Bedog, Krasak, Bebeng (sejauh maksimal tujuh km).
BPPTKG menyebut morfologi kubah lava di sebelah barat daya Gunung Merapi mengalami perubahan akibat aktivitas guguran lava dan awan panas guguran. Sedangkan untuk kubah tengah tidak teramati perubahan yang signifikan.
Kepala BPPTKG Agus Budi Santoso mengatakan, perubahan morfologi kubah lava itu, teramati berdasarkan hasil analisis morfologi pada kubah lava dari stasiun kamera Merbabu, Deles 5, dan Babadan 2 periode 30 Juni sampai 6 Juli 2023.
Berdasarkan foto udara pada 24 Juni 2023 volume kubah barat daya Merapi terukur sebesar 2.465.900 meter kubik dan kubah tengah sebesar 2.346.500 meter kubik.
"Pada kubah barat daya teramati titik panas tertinggi mencapai 500 derajat Celsius, dan pada kubah tengah mencapai 199,7 derajat Celsius," ujar Agus.
Sepanjang pengamatan selama sepekan, kata dia, Merapi satu kali meluncurkan awan panas guguran ke arah barat daya dengan jarak luncur maksimal 2.700 meter, sedangkan guguran lava teramati 117 kali ke arah barat daya dengan jarak luncur maksimal 2.000 meter.
Dalam sepekan, Gunung Merapi tercatat mengalami 20 kali gempa awan panas guguran (AP), 79 kali gempa vulkanik dangkal (VTB), tiga kali gempa low frekuensi (LF), 228 kali gempa fase banyak (MP), 1.969 kali gempa guguran (RF), 82 kali gempa hembusan (DG), dan empat kali gempa tektonik (TT).
"Intensitas kegempaan pada minggu ini lebih rendah dibandingkan dengan minggu lalu," ujar Agus.
Dalam sepekan juga, Gunung Merapi tercatat mengalami satu kali gempa awan panas guguran (APG), 92 kali gempa vulkanik dangkal (VTB), 543 kali gempa fase banyak (MP), sembilan kali gempa frekuensi rendah (LF), 1.128 kali gempa guguran (RF), dan 27 kali gempa tektonik (TT).
"Intensitas kegempaan pada minggu ini masih cukup tinggi," kata Agus Budi. (*)
Baca Juga:
Gunung Merapi Keluarkan 23 Guguran Lava Pijar Sejak Pagi Hari
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Bangun 2.000 Rumah untuk Korban Banjir Sumatra, DPR Minta Pemda Gerak Cepat
Pemda Aceh Minta Bantuan ke PBB, Pemerintah Diminta Buka Komunikasi agar tak Salah Persepsi
Aceh tak Punya Kewenangan untuk Minta Bantuan ke PBB, Mesti Izin ke Pemerintah Pusat
Keadaan Korban Bencana Sumatra Makin Mengkhawatirkan, Komisi V DPR: Pemerintah tak Perlu Malu dan Alergi Terima Bantuan Asing
Belajar dari Bencana, Prabowo Dorong Pembangunan Lumbung Pangan di Papua
Komisi V DPR Dukung Pembentukan Satgas Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pascabencana Sumatra
Jalur Udara Kualanamu-Rembele Sudah Dibuka, DPR Dorong Pemulihan dan Konektivitas di Aceh Tengah
Yayasan JHL Merah Putih Kasih Terobos Medan Rawan Longsor, Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana Sumatra
[HOAKS atau FAKTA]: Ketua DPR Puan Minta Rakyat Patungan Beli Hutan untuk Cegah Bencana Alam Terjadi akibat Kerusakan Alam
RS Akhirnya Beroperasi setelah Banjir, DPR Ingatkan Optimalkan Layanan