Kesehatan Mental

Jaga Kesehatan Mental, Gunakan Media Sosial Secukupnya

Andreas PranataltaAndreas Pranatalta - Selasa, 11 Oktober 2022
Jaga Kesehatan Mental, Gunakan Media Sosial Secukupnya

Batasi penggunaan media sosial. (Foto: Unsplash/Desola Lanre-Ologun)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

TIKTOK, Instagram, Facebook, Twitter, dan media sosial lainnya memang sudah menjadi bagian dari hidup kita. Meski begitu, kamu tetap harus membatasi penggunaan media sosial demi menjaga kesehatan mental.

Kita acap kali melihat berbagai hal di media sosial yang akhirnya membuat membandingkan diri sendiri dengan orang lain. Seperti misalnya pencapaian, fisik, pengaturan feeds, dan masih banyak lagi. Rasanya tidak adil ketika kamu membandingkan kekuranganmu dengan kelebihan orang lain di media sosial.

""Meskipun media sosial menyajikan banyak hal dan menawarkan kemudahan seperti bersosialisasi secara mudah dengan teman atau saudara yang berjauhan, namun sejatinya kita tidak bersosialisasi secara nyata dengan orang lain," kata Psikolog klinis, Lathifah Utami, dilansir ANTARA, Senin (10/10).

Tak hanya itu, menurut Lathifah, banyaknya konten negatif yang dilihat seseorang di media sosial juga dapat berdampak pada psikologis. Isu kekerasan, kejahatan, flexing, atau berita bencana yang dapat menimbulkan kecemasan dan kekhawatiran.

Baca juga:

Ketergantungan Media Sosial Menimbulkan Sindrom FOMO

Gunakan Media Sosial Secukupnya Demi Kesehatan Mental
Pikiran negatif dapat memengaruhi mentalmu. (Foto: Unsplash/Priscilla Du Preez)

Ia juga mengingatkan untuk menggunakan internet secukupnya. Sebab jika digunakan secara berlebihan dapat menimbulkan kecanduan dan berpengaruh ke pola tidur, emosi, dan pola pikir seseorang. Akibatnya, kesehatan mentalnya pun ikut terganggu.

Untuk mengatasinya, ia menyarankan untuk pelan-pelan mengurangi akun media sosial atau membatasi durasi penggunaan.

"Misalnya, kita bisa mematikan gawai kita satu jam sebelum tidur," ujarnya.

Kemudian, cobalah berinteraksi dengan orang-orang sekitar seperti menyapa tetangga, ikut organisasi, berbincang dengan pemilik warung, dan berjumpa dengan teman-teman tanpa memegang gawai.

Ia juga menyarankan untuk selektif dalam memilih informasi, sebab terpapar terlalu banyak berita negatif dapat membuat suasana hati memburuk. Imbangi dengan informasi positif dan ikuti akun-akun yang berisi motivasi atau inspirasi hidup.

Baca juga:

5 Cara Tampil Offline di Media Sosial Meskipun Online

Gunakan Media Sosial Secukupnya Demi Kesehatan Mental
Mulai gaya hidup sehat dengan berolahraga. (Foto: Unsplash/Victor Freitas)

Selain membatasi penggunaan media sosial, kamu juga harus menjauhi pikiran-pikiran negatif. Menurut Lathifah, pikiran negatif dapat memberikan "alarm" bagi tubuh untuk waspada dan hati-hati. Jika ini terjadi secara terus menerus, secara tidak langsung seseorang akan merasa lelah dan sulit berpikir jernih untuk menemukan jalan keluar.

Gaya hidup sehat seperti pola tidur yang teratur juga penting dalam menjaga kesehatan jiwa. Menurut Lathifah, istirahat cukup membuat pikiran menjadi lebih jernih. Kegiatan hidup sehat bisa dimulai dari berolahraga setidaknya 30 menit setiap hari dan menjaga pola makan. (and)

Baca juga:

Waspada, Ini 5 Tanda Media Sosial Membunuh Hubungan Asmaramu

#Kesehatan Mental
Bagikan
Ditulis Oleh

Andreas Pranatalta

Stop rushing things and take a moment to appreciate how far you've come.

Berita Terkait

Fun
Self-Care Menjadi Ruang Ekspresi dan Refleksi bagi Perempuan, Penting untuk Jaga Kesehatan Mental
Merawat diri tidak lagi sekadar urusan penampilan fisik, tetapi juga menjadi sarana penting untuk menjaga kesehatan mental dan keseimbangan emosional.
Dwi Astarini - Senin, 13 Oktober 2025
Self-Care Menjadi Ruang Ekspresi dan Refleksi bagi Perempuan, Penting untuk Jaga Kesehatan Mental
Lifestyle
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
Hanya dengan 15 menit 9 detik gerakan sederhana setiap hari, partisipan mengalami peningkatan suasana hati 21 persen lebih tinggi jika dibandingkan ikut wellness retreat.
Dwi Astarini - Senin, 13 Oktober 2025
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
Indonesia
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Posyandu Ramah Kesehatan Jiwa diperkuat untuk mewujudkan generasi yang sehat fisik dan mental.
Dwi Astarini - Senin, 06 Oktober 2025
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Fun
Menyembuhkan Luka Batin lewat Kuas dan Warna: Pelarian Artscape Hadirkan Ruang Aman untuk Gen Z Hadapi Stres
Pelarian Artscape hadir sebagai pelampiasan yang sehat dan penuh makna.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 04 Agustus 2025
Menyembuhkan Luka Batin lewat Kuas dan Warna: Pelarian Artscape Hadirkan Ruang Aman untuk Gen Z Hadapi Stres
Indonesia
Mengenal Burnout yang Diduga Pemicu Diplomat Arya Daru Pangayunan Mengakhiri Hidupnya, ini Cara Mengatasinya
Kelelahan mental merupakan sindrom yang dihasilkan dari stres terkait dengan pekerjaan kronis.
Dwi Astarini - Rabu, 30 Juli 2025
Mengenal Burnout yang Diduga Pemicu Diplomat Arya Daru Pangayunan Mengakhiri Hidupnya, ini Cara Mengatasinya
Lifestyle
Bukan Sekadar Mood Swing Biasa! Ini Beda Bipolar dan Depresi yang Wajib Diketahui
Gangguan perasaan bisa berupa emosi yang tumpul atau suasana hati yang kacau
Angga Yudha Pratama - Sabtu, 26 Juli 2025
Bukan Sekadar Mood Swing Biasa! Ini Beda Bipolar dan Depresi yang Wajib Diketahui
Indonesia
Dinkes DKI Jakarta Ungkap 15 Persen ASN Terindikasi Memiliki Masalah Kesehatan Mental
Hasil ini menjadi sinyal penting perlunya konsultasi lebih lanjut dengan tenaga profesional.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 21 Juli 2025
Dinkes DKI Jakarta Ungkap 15 Persen ASN Terindikasi Memiliki Masalah Kesehatan Mental
Indonesia
Ingat! Depresi Bukan Aib, Jangan Resistan Terhadap Pengobatan
Depresi yang tidak ditangani dengan baik bisa menyebabkan depresi yang resistan terhadap pengobatan atau treatment resistant depression atau (TRD).
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 11 Juli 2025
Ingat! Depresi Bukan Aib, Jangan Resistan Terhadap Pengobatan
Lifestyle
Mengenali Gangguan Mental Sejak Dini: Ini Perbedaan Bipolar dan Skizofrenia pada Anak dan Remaja
Untuk skizofrenia, faktor risikonya mencakup genetik
Angga Yudha Pratama - Kamis, 15 Mei 2025
Mengenali Gangguan Mental Sejak Dini: Ini Perbedaan Bipolar dan Skizofrenia pada Anak dan Remaja
Bagikan