Kesehatan

Ketergantungan Media Sosial Menimbulkan Sindrom FOMO

Ananda Dimas PrasetyaAnanda Dimas Prasetya - Senin, 16 November 2020
Ketergantungan Media Sosial Menimbulkan Sindrom FOMO

FOMO dapat disebabkan oleh bermain media sosial terus-menerus. (Unsplash/robin_rednine)

Ukuran:
14
Audio:

HATI-HATI bagi kamu yang keasyikan main media sosial, pasalnya jika sampai kecanduan itu bisa menyebabkan sindrom FOMO. Seperti yang kita ketahui, bermain media sosial kini sudah menjadi 'asupan' untuk banyak orang tiap harinya.

Media sosial tersebut termasuk Instagran, Facebook, TikTok, Snapchat, Twitter dan lain sebagainya. Namun, jangan sampai kamu menjadi cemas ketika tidak bisa mengakses media sosial, karena sindrom Fear Of Missing Out (FOMO) mengintaimu.

Baca juga:

Yuk Sembuh dari Ketergantungan Media Sosial Biar 'Sane'

Apa itu sindrom FOMO? Apa saja gejala dan dampaknya? Melansir laman Verywell Mind, sindrom FOMO merupakan perasaan atau persepsi saat kamu melihat orang lain yang sedang bersenang-senang atau mengalami hal yang lebih baik dari kamu. Ini akan menimbulkan rasa iri atau dengki dari dalam diri kamu sendiri hingga bisa memengaruhi harga dirimu.

Istilah FOMO pertama kali dikemukakan oleh Andrew K. Przybylski, seorang ilmuwan asal Inggris. FOMO sendiri juga sudah tercantum dalam Oxford English Dictionary sejak 2012.

Sindrom FOMO bisa dikatakan tidak baik bagi dirimu. Karena hal tersebut dapat membuat kamu selalu mengecek media sosial tanpa henti.

Hal tersebut mengacu pada kebiasaan kamu yang melihat secara detail foto teman-teman yang sedang bersenang-senang tanpa kamu disana. Pada gilirannya FOMO akan mengarahkan kamu terjebak dalam pemikiran yang akan membuatmu merugi.

Ketergantungan Media Sosial Menyebabkan Sindrom FOMO
FOMO akan membuatmu merasa selalu tertinggal. (Unsplash/kaimantha)

Media sosial juga sering digunakan oleh sebagian orang untuk menyombongkan diri, dengan memamerkan harta benda atau peristiwa bahagia yang mereka lalui. Setiap orang dari berbagai kalangan dan usia dapat merasakannya.

Hal tersebut kemudian menimbulkan banyak pertanyaan bagi orang lain yang melihatnya, termasuk pertanyaan tentang kekurangan yang kamu miliki serta membandingkan kondisimu dengan mereka. Bahkan, itu cenderung membuat orang merasa tidak berdaya dengan perasaan iri yang mereka alami.

Melansir laman 1&1 Lonos, Drlene McLaughlin dari Texas A&M Health Science Center College of Medicine menjelaskan bahwa fenomena ini paling sering terjadi pada mereka yang lahir pada tahun 1980an hingga 1990an.

Sindrom FOMO disebabkan oleh penggunaan media sosial yang berlebih pada kelompok usia tersebut. Penelitian membuktikan sebanyak 24 persen golongan dewasa muda, menghabiskan waktu menggunakan media sosial selama 8-10 jam setiap harinya.

Baca juga:

'The Social Dilemma', Melihat Sisi Gelap Algoritma Media Sosial

Ketergantungan Media Sosial Menyebabkan Sindrom FOMO
Penting untuk berinteraksi secara langsung untuk menghindari FOMO. (Unsplash/benwhitephotography)

Beberapa gejala dari FOMO harus kamu hindari dari sekarang. Seperti tidak bisa lepas dari ponsel, hal tersebut bisa menyebabkan kamu lebih peduli dengan kehidupan di sosial media daripada lingkungan sekitarmu.

FOMO juga bisa membuat kamu terobsesi dengan kehidupan orang lain. Lebih parahnya, menurut laman Well+Good, sindrom ini dapat menyebabkat depresi klinis atau gangguan stress pasca trauma (PTSD).

Melansir laman Paradigm Treatment, rasa ingin tahu dan ketertarikan dengan apa yang orang lain lakukan adalah hal wajar. Namun penting juga untuk memprioritaskan dirimu sendiri dan jangan biarkan media sosial mengambil alih hidupmu.

Walaupun sindrom FOMO tidak bisa sepenuhnya disingkirkan, namun kamu bisa meminimalisir efek negatif yang bisa ditimbulkan.

Cara mengatasinya bisa dengan mengelola waktu bermain media sosial, karena hal tersebut sangat penting untuk mencegah sindrom FOMO timbul.

Selain itu penting juga untuk menerima kekurangan dirimu sendiri. Kamu harus sadar bahwa setiap orang tidak akan pernah memiliki semua yang mereka inginkan dalam hidup, begitupun denganmu. (scp)

Baca juga:

Cara Bijak Hindari Anak Kecanduan Gadget

#Breaking #Teknologi #Kesehatan #Kesehatan Mental #Media Sosial #Kecanduan Gadget #Info Kesehatan #Tips Kesehatan
Bagikan
Ditulis Oleh

Ananda Dimas Prasetya

nowhereman.. cause every second is a lesson for you to learn to be free.

Berita Terkait

Fun
Spesifikasi Lengkap iPhone 17: Hadir dengan Layar Lebih Besar dan Kamera Super Canggih
iPhone 17 kini sudah resmi meluncur. HP ini memperkenalkan layar yang lebih besar dan kamera super canggih. Berikut ini adalah spesifikasi lengkap hingga harganya.
Soffi Amira - 55 menit lalu
Spesifikasi Lengkap iPhone 17: Hadir dengan Layar Lebih Besar dan Kamera Super Canggih
Fun
iPhone 17 Air Resmi Rilis dengan Bodi Tertipis, ini Spesifikasi dan Harganya
iPhone 17 Air resmi dirilis dengan bodi tertipis di kelasnya. HP ini memiliki ketebalan 5,64 mm dan berat 165 gram saja. Berikut spesifikasi dan harganya.
Soffi Amira - 1 jam, 11 menit lalu
iPhone 17 Air Resmi Rilis dengan Bodi Tertipis, ini Spesifikasi dan Harganya
Fun
iPhone 17 Pro dan 17 Pro Max Punya Desain Baru, Pakai Chip A19 Pro dan Kamera 8x Zoom
iPhone 17 Pro dan Pro Max hadir dengan desain baru. HP tersebut dilengkapi chip A19 Pro dan kamera 8x zoom. Berikut spesifikasi hingga harganya.
Soffi Amira - 1 jam, 28 menit lalu
iPhone 17 Pro dan 17 Pro Max Punya Desain Baru, Pakai Chip A19 Pro dan Kamera 8x Zoom
Indonesia
Banjir Melanda Bali, BBMKG Prediksi Hujan Lebat Masih akan Terjadi hingga Beberapa Hari ke Depan
Cuaca ekstrem di Bali dipicu oleh gelombang aktif ekuatorial Rosby yang berdampak memicu pertumbuhan awan hujan.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 10 September 2025
Banjir Melanda Bali, BBMKG Prediksi Hujan Lebat Masih akan Terjadi hingga Beberapa Hari ke Depan
Indonesia
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Langkah cepat yang diambil jajaran Dinkes DKI untuk mencegah penyakit campak salah satunya ialah melalui respons penanggulangan bernama ORI (Outbreak Response Immunization).
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Dunia
19 Tewas dalam Demonstrasi Tolak Larangan Medsos dan Serukan Penindakan Korupsi, Perdana Menteri Nepal Mundur
Demonstrasi, yang disebut sebagai protes Generasi Z, dimulai setelah pemerintah memblokir platform seperti Facebook, X, dan YouTube, dengan alasan perusahaan-perusahaan itu gagal mendaftar dan tunduk pada pengawasan pemerintah.
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
19 Tewas dalam Demonstrasi Tolak Larangan Medsos dan Serukan Penindakan Korupsi, Perdana Menteri Nepal Mundur
Dunia
Nepal Akhirnya Cabut Larangan Media Sosial setelah Protes Besar Menewaskan 19 Orang
Massa mengepung gedung Parlemen sebelum polisi melepaskan tembakan ke arah para demonstran.
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
Nepal Akhirnya Cabut Larangan Media Sosial setelah Protes Besar Menewaskan 19 Orang
Dunia
Nepal Bergejolak Tolak Pelarangan Media Sosial dan Serukan Penindakan Korupsi, Sedikitnya 16 Tewas
Media Nepal melaporkan polisi menggunakan peluru tajam terhadap para demonstran.
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
Nepal Bergejolak Tolak Pelarangan Media Sosial dan Serukan Penindakan Korupsi, Sedikitnya 16 Tewas
Fun
iPhone 17 Air Masih Kalah dari Samsung Galaxy S26 Edge, Baterainya Jadi Sorotan
iPhone 17 Air dilaporkan masih kalah dari Samsung Galaxy S26 Edge. Meski lebih tipis dan ringan, tetapi kapasitas baterainya kini jadi sorotan.
Soffi Amira - Selasa, 09 September 2025
iPhone 17 Air Masih Kalah dari Samsung Galaxy S26 Edge, Baterainya Jadi Sorotan
Fun
Desain OPPO Find X9 Terungkap, Bakal Bawa Bezel Baru dan Paling Tipis di Kelasnya
Desain OPPO Find X9 kini sudah terungkap. Kabarnya, ponsel ini akan membawa bezel baru dan tertipis di kelasnya.
Soffi Amira - Selasa, 09 September 2025
Desain OPPO Find X9 Terungkap, Bakal Bawa Bezel Baru dan Paling Tipis di Kelasnya
Bagikan