'Guilt Complex', Ketika Seseorang Terus Merasa Bersalah

Andreas PranataltaAndreas Pranatalta - Selasa, 19 September 2023
'Guilt Complex', Ketika Seseorang Terus Merasa Bersalah

Coba juga lihat sisi positif yang hadir saat kamu melakukan kesalahan. (Foto: Unsplash/Johnny Cohen)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

SETIAP orang pasti pernah merasa bersalah. Namun beda cerita dengan orang yang memiliki guilt complex. Kondisi ini membuat seseorang terus menerus merasa bersalah atau bahkan bisa sampai mengganggu konsentrasi dan aktivitasnya.

Rasa bersalah terus-menerus sering membuat orang dengan guilt complex merasa malu dan ragu pada dirinya sendiri. Ia juga kerap minta maaf berulang kali karena menganggap bahwa tindakannya selalu salah.

Dilansir Alodokter, ada beberapa tanda yang menunjukkan seseorang mengalami guilt complex, seperti merasa selalu ingin memperbaiki situasi, rendah diri dan malu, menangisi kesalahan yang belum tentu diakibatkan olehnya, dan mengalami susah tidur.

Tanpa sadar, guilt complex juga bisa menimbulkan gejala fisik, seperti sakit perut, sakit kepala, atau mual. Jadi, bila kamu mengalami salah satu dari gejala fisik tersebut dan di saat bersamaan dihadapkan dengan rasa bersalah yang tiada usai, mungkin saja sakit fisik tersebut disebabkan oleh guilt complex.

Orang dengan gangguan kecemasan cenderung berpikiran negatif terhadap semua tindakan yang telah atau akan ia lakukan. Inilah yang kemudian memunculkan perasaan bersalah terus menerus. Pengalaman masa kecil juga bisa menjadi penyebab guilt complex. Sering menuduh atau menyalahkan anak bisa berdampak negatif pada kesehatan mental seseorang.

Baca juga:

Jangan Asal Potong Rambut Kalau Tak Mau Menyesal

'Guilt Complex', Ketika Seseorang Terus Merasa Bersalah
Meditasi membuatmu berpikir lebih jernih. (Foto: Unsplash/Benjamin Child)

Rasa bersalah sebenarnya menujukkan bahwa kamu peduli dan mau bertanggung jawab atas segala tindakan yang dilakukan. Namun, perasaan ini seharusnya tidak berlarut-larut sampai membuatmu merasa rendah diri, bahkan mengganggu aktivitasmu sehari-hari.

Ada beberapa cara mengatasi guilt complex, pertama buang pikiran negatif dan tanamkan kalimat positif dalam diri, misalnya dengan bermeditasi atau self talk. Fokuslah mencari penyelesaian atas kesalahan yang telah kamu lakukan. Bicaralah dengan orang terdekat yang tepat untuk menenangkan diri dan mendapat persepsi diri atas masalahmu.

Baca juga:

Sebelum Menyesal, Pelajari Cara Meminta Maaf yang Benar

Pahamilah bahwa tidak semua yang terjadi adalah kesalahanmu. (Foto Unsplash Dev Asangbam)
Pahamilah bahwa tidak semua yang terjadi adalah kesalahanmu. (Foto: Unsplash/Dev Asangbam)

Coba juga lihat sisi positif yang hadir saat kamu melakukan kesalahan. Hal ini akan membuatmu dipenuhi rasa syukur dan sadar bahwa kesalahan tidak selalu berisi hal-hal buruk.

Ganti kebiasaan mengucapkan maaf dengan “terima kasih”. Sebagai contoh, “Terima kasih ya, kamu sudah sabar menunggu lama untuk aku menyelesaikan tugas”. Tidak hanya merasa dihargai, orang yang mendengarnya pun akan menganggap kesalahan yang ada tidak sepenuhnya karena kamu.

Pahamilah bahwa tidak semua yang terjadi adalah kesalahanmu. Ada hal-hal yang tidak bisa kamu kendalikan dan bukan tanggung jawabmu pula untuk mengendalikannya. (and)

Baca juga:

Sulitnya Meminta Maaf

#Kesehatan Mental
Bagikan
Ditulis Oleh

Andreas Pranatalta

Stop rushing things and take a moment to appreciate how far you've come.

Berita Terkait

Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Fun
Menyembuhkan Luka Batin lewat Kuas dan Warna: Pelarian Artscape Hadirkan Ruang Aman untuk Gen Z Hadapi Stres
Pelarian Artscape hadir sebagai pelampiasan yang sehat dan penuh makna.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 04 Agustus 2025
Menyembuhkan Luka Batin lewat Kuas dan Warna: Pelarian Artscape Hadirkan Ruang Aman untuk Gen Z Hadapi Stres
Indonesia
Mengenal Burnout yang Diduga Pemicu Diplomat Arya Daru Pangayunan Mengakhiri Hidupnya, ini Cara Mengatasinya
Kelelahan mental merupakan sindrom yang dihasilkan dari stres terkait dengan pekerjaan kronis.
Dwi Astarini - Rabu, 30 Juli 2025
Mengenal Burnout yang Diduga Pemicu Diplomat Arya Daru Pangayunan Mengakhiri Hidupnya, ini Cara Mengatasinya
Lifestyle
Bukan Sekadar Mood Swing Biasa! Ini Beda Bipolar dan Depresi yang Wajib Diketahui
Gangguan perasaan bisa berupa emosi yang tumpul atau suasana hati yang kacau
Angga Yudha Pratama - Sabtu, 26 Juli 2025
Bukan Sekadar Mood Swing Biasa! Ini Beda Bipolar dan Depresi yang Wajib Diketahui
Indonesia
Dinkes DKI Jakarta Ungkap 15 Persen ASN Terindikasi Memiliki Masalah Kesehatan Mental
Hasil ini menjadi sinyal penting perlunya konsultasi lebih lanjut dengan tenaga profesional.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 21 Juli 2025
Dinkes DKI Jakarta Ungkap 15 Persen ASN Terindikasi Memiliki Masalah Kesehatan Mental
Indonesia
Ingat! Depresi Bukan Aib, Jangan Resistan Terhadap Pengobatan
Depresi yang tidak ditangani dengan baik bisa menyebabkan depresi yang resistan terhadap pengobatan atau treatment resistant depression atau (TRD).
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 11 Juli 2025
Ingat! Depresi Bukan Aib, Jangan Resistan Terhadap Pengobatan
Lifestyle
Mengenali Gangguan Mental Sejak Dini: Ini Perbedaan Bipolar dan Skizofrenia pada Anak dan Remaja
Untuk skizofrenia, faktor risikonya mencakup genetik
Angga Yudha Pratama - Kamis, 15 Mei 2025
Mengenali Gangguan Mental Sejak Dini: Ini Perbedaan Bipolar dan Skizofrenia pada Anak dan Remaja
Fun
Apa Saja Gejala Awal Penyebab Skizofrenia Pada Anak-Anak dan Remaja
Skizofrenia dapat menurunkan kualitas hidup secara signifikan.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 15 Mei 2025
Apa Saja Gejala Awal Penyebab Skizofrenia Pada Anak-Anak dan Remaja
Fun
Ahli Ungkap Gejala Awal dari Gangguan Bipolar I pada Anak-Anak dan Remaja
Penderita GB I, mengalami setidaknya satu episode manik yang berlangsung selama seminggu atau lebih.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 14 Mei 2025
Ahli Ungkap Gejala Awal dari Gangguan Bipolar I pada Anak-Anak dan Remaja
Fun
Pelan Tapi Pasti Hempas Insecure, Ini 5 Cara Mudah Tingkatkan Kepercayaan Diri
Perasaan insecure selalu berkaitan dengan kepercayaan diri.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 25 Februari 2025
Pelan Tapi Pasti Hempas Insecure, Ini 5 Cara Mudah Tingkatkan Kepercayaan Diri
Bagikan