Gubernur Kalimantan Barat Buka-bukaan Soal Kerusakan Alam Penyebab Banjir

Zulfikar SyZulfikar Sy - Kamis, 18 November 2021
Gubernur Kalimantan Barat Buka-bukaan Soal Kerusakan Alam Penyebab Banjir

Gubernur Kalbar Sutarmidji (Antara/Nastassja Defelia)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

MerahPutih.com - Banjir di Kalimantan Barat menjadi perhatian banyak pihak. Selain banjir menggenang sudah berpekan-pekan, juga karena ada kerusakan alam yang diduga menjadi penyebab utamanya.

Gubernur Kalbar Sutarmidji menyampaikan kondisi terkini banjir di Kabupaten Sintang dan sekitarnya kepada Presiden Joko Widodo, saat menerima bantuan banjir dari Presiden Republik Indonesia (RI), secara virtual, Rabu (17/11).

"Apa yang disampaikan Pak Presiden tentang penyebab terjadinya banjir di Kabupaten Sintang yang dikarenakan kerusakan alam itu memang benar, di mana kondisi alam kita saat ini memang banyak yang sudah rusak. Sebagian dikarenakan penebangan hutan dan beberapa aktivitas perkebunan dan pertambangan," kata Sutarmidji.

Baca Juga:

Kepala BNPB Temukan Kerusakan Alam Faktor Pemicu Banjir di Kalimantan Barat

Sutarmidji memaparkan, sebagian besar perusahaan memanfaatkan kayu, tapi setelah ditebang habis lalu dibiarkan begitu saja.

"Walaupun bisa menambah pemasukan negara tetapi tidak memadai. Karena setelah mereka menebang habis hutan tidak ada penanaman kembali pohon," ungkapnya, dikutip Antara.

Tidak adanya reboisasi inilah yang menyebabkan kurang menyerapnya air, hujan terus-menerus menyebabkan air langsung mengalir menuju sungai.

Di sungai, lanjutnya, harus memproses pengaliran sampai ke laut, saat proses panjang terjadi hujan juga terus menerpa Kabupaten Sintang dan sekitarnya.

"Saat air hujan turun alam sudah mengaturnya, berawal dari air jatuh ke daun lalu diserap ke dalam tanah. Kalau sekarang jatuh tapi tidak menyerap dan langsung mengalir ke sungai, daya tampung sungai ini kan terbatas akhirnya tidak terkendali dan terjadilah banjir," katanya.

Baca Juga:

BNPB Sebut 10.520 Rumah Warga Sanggau Masih Terendam Banjir

Ia juga menjelaskan 30 tahun yang lalu, awalnya masyarakat bermain di plywood sehingga Hak Pengusaha Hutan (HPH) lebih banyak dari luas Kalbar, setelah hasil hutan menurun mereka beralih menjadi Hutan Tanaman Industri (HTI).

"Dulu saya meneliti tentang HPH saat tahun 90-an, ternyata jumlah total HPH lebih banyak dibandingkan luas Kalbar, lalu plywood sisa sedikit dan mereka beralih menjadi HTI," kata Sutarmidji.

Ia menambahkan, harusnya pemerintah daerah (pemda) tegas dalam memberikan aturan.

"Silahkan menanam sawit tetapi ekosistem harus dijaga dan pemda juga harus tegas saat memberikan aturan. Lahan yang tidak ditanam sawit harusnya ditanam pohon," katanya.

Di sekitar perkebunan sawit, pohon yang tinggi menyerap air harus ditanam agar tidak langsung mengalir dan menumpuk di sungai.

"Sawit itu 70 cm ke bawah baru bisa menyerap air, maka disekitarnya harus menanam pohon yang habitatnya ada di Kalbar seperti pohon tengkawang, kratom, dan lain-lain. Karena dapat menahan banjir," ujarnya. (*)

Baca Juga:

Wagub DKI Singgung Banyak Daerah di Indonesia yang Masih Terendam Banjir

#Banjir Kalimatan #Kalimantan Barat
Bagikan
Ditulis Oleh

Zulfikar Sy

Tukang sihir

Berita Terkait

Indonesia
Eks Ketua Banggar DPR Ahmadi Noor Supit Terseret Korupsi Proyek Mempawah
Ahmadi Noor Supit diperiksa sebagai saksi dalam kapasitasnya sebagai Ketua Badan Anggaran DPR RI Tahun 2015.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 03 September 2025
Eks Ketua Banggar DPR Ahmadi Noor Supit Terseret Korupsi Proyek Mempawah
Indonesia
KPK Dalami Dugaan Penyimpangan Era Ria Norsan di Korupsi Proyek Mempawah
KPK mendalami dugaan penyimpangan era Ria Norsan dalam kasus korupsi proyek Mempawah. Penyimpangan itu terjadi saat Ria Norsan masih menjabat sebagai Bupati Mempawah.
Soffi Amira - Kamis, 28 Agustus 2025
KPK Dalami Dugaan Penyimpangan Era Ria Norsan di Korupsi Proyek Mempawah
Indonesia
Kasus Korupsi Proyek Jalan Mempawah, Gubernur Kalbar Ria Norsan Ditetapkan Tersangka?
KPK akan menetapkan tersangka dalam kasus dugaan korupsi Dinas PUPR Kabupaten Mempawah. Dalam kasus ini, Gubernur Kalimantan Barat, Ria Norsan, juga diduga ikut terlibat.
Soffi Amira - Senin, 25 Agustus 2025
Kasus Korupsi Proyek Jalan Mempawah, Gubernur Kalbar Ria Norsan Ditetapkan Tersangka?
Indonesia
KPK Diminta Segera Tentukan Status Hukum Gubernur Kalbar di Kasus Mempawah
KPK diminta segera menentukan status hukum Gubernur Kalimantan Barat, Ria Norsan, dalam kasus dugaan korupsi di Dinas PUPR Kabupaten Mempawah.
Soffi Amira - Senin, 25 Agustus 2025
KPK Diminta Segera Tentukan Status Hukum Gubernur Kalbar di Kasus Mempawah
Indonesia
Karhutla Sekitar Bandara Singkawang Jadi Lautan Api, Lahan 100 Hektar Ludes Terbakar
Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) sekitar Bandara Singkawang Kalimantan Barat terus meluas semakin sulit dikendalikan
Wisnu Cipto - Rabu, 30 Juli 2025
Karhutla Sekitar Bandara Singkawang Jadi Lautan Api, Lahan 100 Hektar Ludes Terbakar
Tradisi
Ekstrem dan Kental Unsur Mistik, Riuhnya Aksi Ritual Tatung di Perayaan Cap Go Meh Singkawang
Ritual Tatung menggabungkan orientasi budaya multikultural yakni Tionghoa, Dayak Kalimantan, dan Melayu.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 20 Januari 2025
Ekstrem dan Kental Unsur Mistik, Riuhnya Aksi Ritual Tatung di Perayaan Cap Go Meh Singkawang
Indonesia
Negara Rugi Rp 1.000 Triliun Akibat Tambang Emas Ilegal WNA di Kalbar
Kerugian ribuan triliun rupiah tersebut berasal dari hilangnya cadangan emas sebesar 774,27 kg dan perak sebanyak 937,7 kg
Wisnu Cipto - Jumat, 04 Oktober 2024
 Negara Rugi Rp 1.000 Triliun Akibat Tambang Emas Ilegal WNA di Kalbar
Indonesiaku
Kisah Moral Legenda 'Batu Menangis' dari Kalimantan Barat
Kalimantan Barat memiliki segudang cerita legenda yang menarik, salah satunya Batu Menangis.
Frengky Aruan - Rabu, 07 Agustus 2024
Kisah Moral Legenda 'Batu Menangis' dari Kalimantan Barat
Indonesia
Ganjar Sebut Kalbar sebagai Wilayah yang Toleran
Hal ini disampaikan Ganjar dalam dalam orasi politiknya di Hajatan Rakyat Pontianak, Kalbar, Rabu (31/1).
Frengky Aruan - Rabu, 31 Januari 2024
Ganjar Sebut Kalbar sebagai Wilayah yang Toleran
Indonesia
135 Kilometer Jalan Perbatasan di Kalbar Ditargetkan Sudah Diaspal
Dari ruas jalan sepanjang 237 kilometer itu, terbagi menjadi lima ruas jalan, dua ruas di antaranya sudah mulai dikerjakan, sementara tiga ruas lainnya tengah dalam proses kontrak.
Alwan Ridha Ramdani - Sabtu, 15 Oktober 2022
135 Kilometer Jalan Perbatasan di Kalbar Ditargetkan Sudah Diaspal
Bagikan