BNPB Sebut 10.520 Rumah Warga Sanggau Masih Terendam Banjir
Kondisi banjir yang hingga saat ini merendam wilayah Kabupaten Sanggau Kalimantan Barat, yang terjadi sudah lebih dari tiga pekan terakhir. (FOTO ANTARAHO-BNPB/Teofilusianto Timotius)
MerahPutih.com - Banjir masih menggenangi sejumlah daerah di wilayah Kabupaten Sanggau, Provinsi Kalimantan Barat. Bencana ini sudah lebih dari tiga pekan, terhitung sejak Senin (25/10) hingga saat ini.
"Sebanyak 10.520 rumah masih terdampak," kata Pelaksana Tugas Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari melalui siaran pers, Selasa (16/11).
Ia menjelaskan bahwa berdasarkan laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sanggau hingga Senin (15/11) malam, pukul 19.00 WIB, sejumlah wilayah administratif di Kabupaten Sanggau masih tergenang banjir.
Baca Juga:
Wagub DKI Singgung Banyak Daerah di Indonesia yang Masih Terendam Banjir
Adapun wilayah yang masih tergenang antara lain Kecamatan Kapuas, Kecamatan Mukok, Kecamatan Tayan Hilir, Kecamatan Toba dan Kecamatan Meliau. Sedangkan untuk Kecamatan Jangkang saat ini banjir sudah surut dan tidak ada lagi rumah warga yang tergenang.
Disebutkan sebanyak 10.520 unit rumah warga terdampak dengan ketinggian muka air saat ini terpantau berkisar 10-50 centimeter.
Sementara itu, dilaporkan juga terdapat 468 kepala keluarga mengungsi dengan rincian sebagai berikut, di Kecamatan Kapuas terdapat 405 kepala keluarga dan Kecamatan Mukok terdapat 41 kepala keluarga serta di Kecamatan Toba sebanyak 22 kepala keluarga.
"Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kabupaten Sanggau dibantu elemen masyarakat dan pemerintah setempat berkoordinasi untuk memberikan penanganan berupa suplai logistik serta melakukan evakuasi pada korban terdampak," katanya.
Baca Juga:
Antisipasi Banjir, Pemprov DKI Keruk Puluhan Kali Hingga Ribuan Saluran Penghubung
Selain itu, diimbau melalui perangkat desa di daerah agar melakukan pemantauan dan melaporkan kondisi banjir di setiap kecamatan terdampak.
Berdasarkan peta analisis sifat hujan dasarian I BMKG pada bulan November 2021, sebagian besar wilayah Kalimantan masih berada pada ambang batas normal dengan presentase 85-115 persen.
Dikatakannya bahwa di atas ambang batas normal apabila persentase berada di atas angka 115 persen.
Namun demikian, BNPB mengimbau untuk tetap waspada dan meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi fenomena La Nina.
"Pengendalian pemanfaatan ruang terbuka dapat dijalankan agar mampu menekan laju deforestasi serta fungsi lahan maupun hutan dapat dikembalikan sebagai daerah penyerapan air yang optimal," demikian Abdul Muhari. (*)
Baca Juga:
Semua Dikebut, DKI Pamer Program-Program Kesiapsiagaan Banjir
Bagikan
Berita Terkait
Update Bencana Alam Sumatra: 1.059 Orang Meninggal, 192 Masih Dalam Pencarian
Satgas Rehabilitasi dan Rekonstruksi Bentukan Prabowo Diharap Jadi Juru Selamat Korban Banjir Sumatra
11 Kabupaten/Kota di Provinsi Riau Tetapkan Siaga Darurat Bencana Hidrometeorologi, Inhu Diminta Mengikuti
5 Kabupaten/Kota di Bali Terendam Banjir, Dampak Siklon 93S
Pemerintah Tegaskan Kerahkan Berbagai Sumber Daya Tangangi Bencana Banjir Sumatera
Pemprov Aceh Minta Bantuan UNDP dan UNICEF, Mendagri: Kami Pelajari
Rumah Eks Bupati Jember Hendy Siswanto Ikut Kebanjiran, Jembatan 20 Meter Putus
Sungai Bedadung Meluap Picu Banjir Hingga 2 Meter, Ribuan Warga Jember Mengungsi
70 Ribu Hektare Sawah Rusak Akibat Banjir Sumatera, Cadangan Beras Disiapkan 120 Ribu Ton
Kementerian ESDM Tunda Pengumuman Tambang Penyebab Banjir Sumatera