Golkar Dukung Koalisi Besar Gabungan KIB dan KIR


Wakil Ketua Umum Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia di Gedung DPR RI, Selasa (4/4/2023). (ANTARA/Narda Margaretha Sinambela)
MerahPutih.com - Wacana koalisi besar gabungan antara Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR) mengemuka dalam pertemuan partai politik pendukung pemerintah dengan Presiden Jokowi, di kantor DPP PAN, Jakarta pada Minggu (2/4) lalu.
Wakil Ketua Umum Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia mendukung pembentukan koalisi besar untuk Pemilu Presiden (Pilpres) 2024 untuk memperkuat posisi pemerintahan dengan dukungan dari mayoritas parpol.
"Untuk menjalankan pemerintahan Indonesia memang dibutuhkan pemerintahan yang kuat. Nah pemerintahan yang kuat itu, kalau didukung mayoritas parlemen, mayoritas parpol," ujar Doli di Kompleks Parlemen, Selasa (4/4).
Baca Juga:
Ketua DPP Ngaku Terbuka Peluang PDIP Bergabung ke Koalisi Besar
Ia menjelaskan bahwa semakin banyak koalisi parpol yang berkumpul sejak awal, maka semakin bagus agar jalannya pemerintahan selama lima tahun ke depan lebih stabil.
"Apalagi kalau sudah punya konsep kalau kemudian koalisi ini didukung oleh rakyat mayoritas, artinya menjadi pemenang. Itu kan semakin kuat," katanya, seperti dikutip Antara.
Doli mengatakan, setiap parpol yang ikut dalam kontestasi Pemilu 2024 pasti menginginkan kemenangan. Untuk mewujudkan hal itu menurut dia, dibutuhkan tenaga yang banyak agar peluang menang semakin besar.
"Kalau koalisi ini dibangun secara bersama sejak awal, ini menjadi kekuatan politik baru yang mudah mudahan punya peluang menang yang lebih besar," imbuh Doli.
Baca Juga:
Tantangan Koalisi Besar Leburan KIB-KIR Versi PKB
Sebelumnya, pengamat politik dari Universitas Andalas (Unand) Sumatera Barat Asrinaldi menilai, wacana pembentukan koalisi besar yang muncul usai silaturahmi Ramadan antara lima ketua umum partai bersama Presiden Jokowi cukup realistis untuk menghadapi calon presiden (capres) lain.
"Saya pikir itu bagian dari hitung-hitungan koalisi ini ya, kalau mereka jalan sendiri-sendiri, maka yang dihadapi orang yang berpotensi menang," kata pengamat politik dari Unand Prof Asrinaldi di Padang, Selasa (4/4).
Artinya kata Asrinaldi, Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang terdiri dari Golkar, PAN dan PPP maupun Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) yang diisi Partai Gerindra dan PKB akan kesulitan apabila bersaing dengan capres yang diusung partai politik lain.
Asrinaldi menduga wacana pembentukan koalisi besar tersebut merupakan salah satu upaya dari petinggi partai yang tergabung di KIB dan KKIR untuk mengalahkan Koalisi Perubahan yang terdiri dari NasDem, Demokrat dan PKS yang mengusung Anies Baswedan maju sebagai capres di Pemilu 2024. (*)
Baca Juga:
Jokowi akan Jadi King Maker di Koalisi Besar, Prabowo Capresnya
Bagikan
Berita Terkait
Muhammad Sarmuji Minta Kader DPRD Golkar Utamakan Kebijakan Pro Rakyat

Golkar Ingatkan Kritik Terhadap DPR Wajar Tapi Jangan Sampai Berubah Menjadi Kebencian yang Bisa Perlebar Jurang Perpecahan Bangsa

Setya Novanto Bebas Lebih Cepat, Sebut Kader Setia yang Telah Selesai Jalani Hukuman

Golkar Siapkan Posisi Jika Setnov Mau Aktif Lagi di Kepengurusan Partai

Golkar Tegaskan Setnov Tidak Pernah Dipecat, Statusnya Masih Kader Beringin

Ahmad Doli Kurnia Sebut Setya Novanto Masih Kader Golkar, Belum Pernah Diberhentikan

Setnov Wajib Lapor Sebulan Sekali ke Penjara Sampai 2029, Bisa Dihukum Kembali jika Langgar Aturan

Profil Setya Novanto, Mantan Sales hingga Ketua DPR yang Baru Bebas dari Penjara Pasca Terlibat Korupsi e-KTP

Sehari Sebelum Peringatan HUT RI, Mantan Ketua DPR Setya Novanto Bebas Bersyarat Setelah Hukuman Dipotong MA

Sekjen Golkar: Pertemuan Makan Siang Gibran dan Dasco Tidak Bahas Isu Pemakzulan
