Gletser Gunung Everest Mencair, Kamp Pendakian Direlokasi
Gunung Everest terdampak pemanasan global. (Foto: Unsplash/howling red)
NEPAL memindahkan lokasi kamp pendakian di gunung Everest karena gletser Khumbu yang mencair seperti yang dilaporkan The Verge. Penelitian menunjukkan bahwa gletser Khumbu menipis dengan cepat sebagai akibat dari perubahan iklim.
“Kami melihat peningkatan jatuhnya batu dan pergerakan air lelehan di permukaan gletser yang bisa berbahaya,” kata Scott Watson, seorang peneliti di University of Leeds yang mempelajari gletser.
Lokasi base camp saat ini menjadi tidak stabil oleh pencairan es dan tidak lagi aman untuk dikunjungi. Pendaki mengatakan retakan muncul di tanah dalam semalam dan pemandu mengatakan mereka memperkirakan akan ada lebih banyak longsoran dan es jatuh di lokasi tersebut.
Baca juga:
Tsang Yin Hung, dari Guru hingga Penakluk Everest
Base camp baru akan berada di ketinggian sekitar 200 hingga 400 meter lebih rendah, di tempat yang tidak memiliki es sepanjang tahun.
Namun, perubahan iklim bukanlah satu-satunya faktor yang berkontribusi sebab banyaknya orang yang melewati lokasi kamp tersebut juga menambah destabilisasi.
“Misalnya, kami menemukan bahwa orang buang air kecil sekitar 4.000 liter di base camp setiap hari,” kata anggota komite Khimlal Gautam yang merekomendasikan langkah pemindahan lokasi kamp tersebut.
“Dan sejumlah besar bahan bakar seperti minyak tanah dan gas yang kita bakar di sana untuk memasak dan menghangatkan pasti akan berdampak pada es gletser,” tambahnya.
Baca juga:
Everest Terancam Limbah dari Pendaki
Kondisi di Everest memang terus memburuk dengan cepat secara keseluruhan, tidak hanya di lokasi kamp pendakian. Gletser lainnya mencair dan kehilangan es dalam beberapa tahun yang membutuhkan waktu ratusan tahun untuk berkembang lagi.
Itu membuat pendakian juga menjadi lebih berbahaya. Pencairan itu bahkan membuat mayat para pendaki masa lalu yang sempat membeku serta tertimbun tumpukan salju dan sampah menjadi terlihat muncul ke permukaan.
Departemen pariwisata Nepal masih harus mendiskusikan rencana pemindahan tersebut dengan pemangku kepentingan lokal, termasuk masyarakat lokal yang mungkin terpengaruh oleh perubahan tersebut. Tetapi jika semuanya berjalan sesuai rencana, kamp pendakian bisa mulai dipindah pada 2024. (waf)
Baca juga:
3 Pendaki Gunung Everest Cetak Rekor Baru
Bagikan
Andrew Francois
Berita Terkait
Seperlima Pantai Italia Terancam Tenggelam Akibat Pemanasan Global, Terbagi 4 Zona
Nyamuk Pertama Ditemukan di Islandia: Tanda Pemanasan Global Kian Nyata
Forum Indonesia Climate Change Forum (ICCF) 2025 Bahas RUU Pengelolaan Perubahan Iklim
Pertama Kali dalam Sejarah Nyamuk Bisa Bertahan Hidup di Islandia, Ada 3 Ekor
7 Alasan Hijrah Trail Harus Masuk Bucket List Petualangan di Arab Saudi
MPR Dorong RUU Pengelolaan Perubahan Iklim, Minta Aktivis Lingkungan Kolaborasi di ICCF 2025
Jokowi Ditunjuk Jadi Dewan Penasihat Bloomberg New Economy, ini Tugas Utamanya
Perubahan Iklim ‘Membunuh’ 16.500 Orang Selama Musim Panas di Eropa
Perubahan Iklim makin Nyata, Kenaikan Permukaan Laut Ancam 1,5 Juta Warga Australia pada 2050
Mayoritas Kawasan Industri di Indonesia Dalam Kategori Merah Proper, Tidak Patuh Dikenai Sanksi