Gletser Gunung Everest Mencair, Kamp Pendakian Direlokasi

Andrew FrancoisAndrew Francois - Minggu, 19 Juni 2022
Gletser Gunung Everest Mencair, Kamp Pendakian Direlokasi

Gunung Everest terdampak pemanasan global. (Foto: Unsplash/howling red)

Ukuran:
14
Audio:

NEPAL memindahkan lokasi kamp pendakian di gunung Everest karena gletser Khumbu yang mencair seperti yang dilaporkan The Verge. Penelitian menunjukkan bahwa gletser Khumbu menipis dengan cepat sebagai akibat dari perubahan iklim.

“Kami melihat peningkatan jatuhnya batu dan pergerakan air lelehan di permukaan gletser yang bisa berbahaya,” kata Scott Watson, seorang peneliti di University of Leeds yang mempelajari gletser.

Lokasi base camp saat ini menjadi tidak stabil oleh pencairan es dan tidak lagi aman untuk dikunjungi. Pendaki mengatakan retakan muncul di tanah dalam semalam dan pemandu mengatakan mereka memperkirakan akan ada lebih banyak longsoran dan es jatuh di lokasi tersebut.

Baca juga:

Tsang Yin Hung, dari Guru hingga Penakluk Everest

Kamp pendakian gunung Everest. (Foto: Unsplash/Mari Partyka)

Base camp baru akan berada di ketinggian sekitar 200 hingga 400 meter lebih rendah, di tempat yang tidak memiliki es sepanjang tahun.

Namun, perubahan iklim bukanlah satu-satunya faktor yang berkontribusi sebab banyaknya orang yang melewati lokasi kamp tersebut juga menambah destabilisasi.

“Misalnya, kami menemukan bahwa orang buang air kecil sekitar 4.000 liter di base camp setiap hari,” kata anggota komite Khimlal Gautam yang merekomendasikan langkah pemindahan lokasi kamp tersebut.

“Dan sejumlah besar bahan bakar seperti minyak tanah dan gas yang kita bakar di sana untuk memasak dan menghangatkan pasti akan berdampak pada es gletser,” tambahnya.

Baca juga:

Everest Terancam Limbah dari Pendaki

Mencairnya gletser membuat pendakian berbahaya. (Foto: Unsplash/JC Gellidon)

Kondisi di Everest memang terus memburuk dengan cepat secara keseluruhan, tidak hanya di lokasi kamp pendakian. Gletser lainnya mencair dan kehilangan es dalam beberapa tahun yang membutuhkan waktu ratusan tahun untuk berkembang lagi.

Itu membuat pendakian juga menjadi lebih berbahaya. Pencairan itu bahkan membuat mayat para pendaki masa lalu yang sempat membeku serta tertimbun tumpukan salju dan sampah menjadi terlihat muncul ke permukaan.

Departemen pariwisata Nepal masih harus mendiskusikan rencana pemindahan tersebut dengan pemangku kepentingan lokal, termasuk masyarakat lokal yang mungkin terpengaruh oleh perubahan tersebut. Tetapi jika semuanya berjalan sesuai rencana, kamp pendakian bisa mulai dipindah pada 2024. (waf)

Baca juga:

3 Pendaki Gunung Everest Cetak Rekor Baru

#Lipsus Juni Sayangi Bumi #Kerusakan Lingkungan #Perubahan Iklim #Wisata Dunia #Mount Everest #Nepal
Bagikan
Ditulis Oleh

Andrew Francois

I write everything about cars, bikes, MotoGP, Formula 1, tech, games, and lifestyle.

Berita Terkait

Dunia
Aksi Protes di Nepal Menewaskan 20 Orang hingga Membuat Perdana Menteri Mundur, Militer Ambil Alih Kekuasaan
Nepal mengalami gejolak sejak Senin (8/9).
Frengky Aruan - Rabu, 10 September 2025
Aksi Protes di Nepal Menewaskan 20 Orang hingga Membuat Perdana Menteri Mundur, Militer Ambil Alih Kekuasaan
Dunia
19 Tewas dalam Demonstrasi Tolak Larangan Medsos dan Serukan Penindakan Korupsi, Perdana Menteri Nepal Mundur
Demonstrasi, yang disebut sebagai protes Generasi Z, dimulai setelah pemerintah memblokir platform seperti Facebook, X, dan YouTube, dengan alasan perusahaan-perusahaan itu gagal mendaftar dan tunduk pada pengawasan pemerintah.
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
19 Tewas dalam Demonstrasi Tolak Larangan Medsos dan Serukan Penindakan Korupsi, Perdana Menteri Nepal Mundur
Dunia
PM Sharma Oli Mundur Setelah Demonstrasi yang Tewaskan Warga Nepal
Situs media sosial, termasuk Facebook, YouTube, dan X, tidak dapat diakses di Nepal sejak Jumat (5/9), setelah pemerintah memblokir 26 platform yang belum terdaftar.
Wisnu Cipto - Selasa, 09 September 2025
PM Sharma Oli Mundur Setelah Demonstrasi yang Tewaskan Warga Nepal
Dunia
Nepal Akhirnya Cabut Larangan Media Sosial setelah Protes Besar Menewaskan 19 Orang
Massa mengepung gedung Parlemen sebelum polisi melepaskan tembakan ke arah para demonstran.
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
Nepal Akhirnya Cabut Larangan Media Sosial setelah Protes Besar Menewaskan 19 Orang
Dunia
Nepal Bergejolak Tolak Pelarangan Media Sosial dan Serukan Penindakan Korupsi, Sedikitnya 16 Tewas
Media Nepal melaporkan polisi menggunakan peluru tajam terhadap para demonstran.
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
Nepal Bergejolak Tolak Pelarangan Media Sosial dan Serukan Penindakan Korupsi, Sedikitnya 16 Tewas
Indonesia
Menhut Raja Juli Ditantang Buka Kembali Kasus Pembalakan Liar Aziz Wellang
Menteri Kehutanan, Raja Juli Antoni, ditantang untuk membuka kembali kasus pembalakan liar yang dilakukan Azis Wellang.
Soffi Amira - Senin, 08 September 2025
Menhut Raja Juli Ditantang Buka Kembali Kasus Pembalakan Liar Aziz Wellang
Indonesia
Komisi IV DPR Sesalkan Menhut Raja Juli Foto Bareng Tersangka Pembalakan Liar
Anggota Komisi IV DPR, Daniel Johan, menyayangkan viralnya foto Menteri Kehutanan, Raja Juli Antoni, yang berpose bersama Azis Wellang.
Soffi Amira - Senin, 08 September 2025
Komisi IV DPR Sesalkan Menhut Raja Juli Foto Bareng Tersangka Pembalakan Liar
Indonesia
4 Hotel di Puncak Cemari Ciliwung Disegel, 18 Lainnya Masih Diperiksa KLH
Saat ini masih ada 18 hotel bintang tiga di Puncak yang tengah diperiksa KLH atas dugaan pencemaran lingkungan kawasan Puncak.
Wisnu Cipto - Senin, 11 Agustus 2025
4 Hotel di Puncak Cemari Ciliwung Disegel, 18 Lainnya Masih Diperiksa KLH
Lifestyle
Populasi Serangga Terancam Alterasi Pola El Nino yang Dipicu Perubahan Iklim
Artropoda disebut menjadi sumber makanan penting bagi burung dan hewan yang lebih besar.??
Dwi Astarini - Kamis, 07 Agustus 2025
Populasi Serangga Terancam Alterasi Pola El Nino yang Dipicu Perubahan Iklim
Dunia
Survei C3S: Juni 2025 Bulan Terpanas Ketiga dalam Sejarah
"Tren jangka panjang terkait meningkatnya suhu samudra terlihat jelas secara global."
Wisnu Cipto - Rabu, 09 Juli 2025
Survei C3S: Juni 2025 Bulan Terpanas Ketiga dalam Sejarah
Bagikan