Geruduk Kantor Kementerian Perdagangan, Buruh Minta Mendag Lutfi Mundur
Buruh menggelar demonstrasi di depan kantor Kemendag terkait mahal dan langkanya minyak goreng, Selasa (22/3). (Foto: MP/Asropih)
MerahPutih.com - Buruh memandang, harga minyak yang mahal dan berlangsung lama sangat memberatkan masyarakat. Mengingat minyak goreng merupakan salah satu bahan pokok dan banyak usaha kecil menggunakannya.
Menanggapi mahalnya minyak goreng dan kelangkaan di sejumlah daerah, sejumlah elemen buruh menggelar demonstrasi di depan kantor Kementerian Perdagangan (Kemendag) yang berada di Jalan MI Ridwan Rais, Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (22/3).
Aksi ini digelar sebagai tanggapan terhadap Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi yang tak bisa menstabilkan harga minyak goreng hingga kini.
Baca Juga:
Pemerintah Punya Kuasa, Tapi Tak Berdaya dengan Kartel Minyak Goreng
Pantauan Merahputih.com di lapangan, aksi ini juga melibatkan 4 manusia silver dengan membawa jerigen dengan sejumlah tulisan.
Arus lalu lintas pun terlihat ramai namun lancar. Beberapa kendaraan roda dua maupun roda empat pun diizinkan untuk melintas di jalur TransJakarta.
Salah satu narator di atas mobil komando meminta M Lutfi untuk berhenti dari jabatan Menteri Perdagangan, lantaran tidak becus menuntaskan masalah mahalnya harga minyak goreng.
"Pak Menteri kalau dengar suara kami, Anda dipilih untuk mengatur minyak goreng untuk perdagangan bebas. Maka untuk itu, lebih baik mundur saja jadi Menteri Perdagangan ketika tidak bisa mengelola minyak goreng dengan benar," tegasnya.
Baca Juga:
Mendag Lutfi Diminta Stabilkan Harga Minyak Goreng Jelang Puasa
Ia pun mengeluhkan ucapan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri terkait sarannya agar emak-emak tidak hanya mengandalkan minyak goreng untuk masak.
"Beberapa hari lalu kita dikejutkan dengan pernyataan seorang tokoh yang menyatakan bahwa hanya mereka menyarankan merebus. Dia tidak bisa menunjukkan empati terhadap rakyat," urainya.
Selain itu, lanjut dia, kenaikan harga minyak goreng itu pun berimbas pada kenaikan harga jual sejumlah bahan pokok. Karena itu, massa buruh ini meminta Mendag Muhammad Lutfi untuk segera mengevaluasi dan mengambil sikap atas persoalan tersebut.
"Kami minta Mendag untuk segera mengambil sikap atas permasalahan tersebut. Kalau tidak, kami akan menduduki jalan ini dengan jumlah massa yang lebih banyak lagi," lanjutnya. (Asp)
Baca Juga:
Menperin Agus Wajibkan 81 Industri Minyak Goreng Jaga Pasokan untuk UMKM
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
Ratu Belanda Maxima Cek Kualitas Hidup Buruh Pabrik Tekstil
KSPI Batalkan Aksi Buruh 24 November, Tunggu Keputusan Upah Minimum 2026
Antisipasi Demo Buruh, Polisi Siapkan Pengalihan Arus Lalu Lintas di Jakarta
Aksi Buruh Siap Geruduk Istana dan DPR, Kenaikan Upah Rp 90 Ribu Dinilai Terlalu Rendah
Jelang Batas Terakhir Waktu Pengumuman UMP 2026, KSPI Ultimatum Kemenaker
Buruh Tolak Upah Minimum Naik Di Bawah Rp 100 Ribu
3 Opsi Buruh Terkait Kenaikan Upah Minumum
Promono Belum Putuskan Kenaikan UMP Jakarta 2025 Sesuai Kemauan Buruh Rp 6 Juta
Buruh Jakarta Minta Pramono Tetapkan UMP Rp 6 Juta Buat 2026
Kawasan Monas Macet Total, Buruh Tuntut UMP Naik Jadi Rp 6 Juta di Balai Kota