Gerindra Tetap Percaya Diri Basis Massa Partai Demokrat Dukung Prabowo-Sandi
Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Fadli Zon (MP/Ponco Sulaksono)
MerahPutih.Com - Pernyataan Ketua Fraksi Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) bahwa partainya tidak akan menghukum kader Demokrat yang mendukung pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin di Pilpres 2019 membuat suasana koalisi Gerindra-PKS-PAN dan Demokrat terancam rapuh.
Sebelumnya, sejumlah kepala daerah dan kader Partai Demokrat secara terang-terangan menyatakan mendukung pasangan Jokowi-Ma'ruf ketimbang Prabowo-Sandi yang disokong Demokrat melalui Koalisi Indonesia Adil Makmur (KIAM).
Terkait hal itu, Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Fadli Zon tetap percaya diri dan meyakini basis massa Partai Demokrat tetap mendukung pasangan Prabowo-Sandi.
Lebih lanjut, Fadli mengaku pihaknya tidak terlalu khawatir adanya beberapa kader Demokrat yang merapat ke kubu sebelah.
"Kami yakin suara arus 'mainstream' Demokrat tetap mendukung Prabowo-Sandi," kata Fadli Zon di kompleks MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Senin (12/11).
Fadli tidak mempermasalahkan imbauan Ibas tersebut karena dirinya meyakini sejak awal Demokrat tetap berkomitmen mendukung Prabowo-Sandi.
Namun, dia memahami kalau ada satu atau dua kasus kepala daerah dari Demokrat yang memilih mendukung pasangan Jokowi-Ma'ruf karena itu urusan internal Demokrat untuk diselesaikan.
"Saya kira tidak ada masalah, tidak akan terganggu karena pernyataan itu karena maksudnya tetap mendukung. Mungkin saya tidak tahu ada satu atau dua orang tertentu, saya kira wajar," ujarnya.
Pada akhirnya, lanjut Fadli Zon sebagaimana dilansir Antara, pilihan masyarakat tidak selalu linear dengan apa yang disarankan partainya, seperti kader partai pendukung pemerintah namun konstituennya mendukung Prabowo-Sandi.
Sebelumnya, Ibas di sela-sela acara Pembekalan Caleg DPR RI Partai Demokrat, Minggu (11/11), mengaku mengetahui ada kader partainya yang mendukung pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin.
"Saya sudah sangat mengetahui, survei internal Partai Demokrat menyatakan memang mayoritas memilih Pak Prabowo. Akan tetapi, ada juga yang sesuai dengan kultural wilayah setempat itu memilih Pak Jokowi," ujar Ibas.
Ia mengatakan bahwa Demokrat adalah partai yang demokratis sehingga pilihan dukungan untuk pilpres adalah urusan masing-masing kader sebagai individu.
Oleh karena itu, menurut Edhie Baskoro Yudhoyono, tidak akan ada hukuman terhadap kader yang memiliki pilihan berbeda soal capres-cawapres di Pilpres 2019.(*)
Baca berita menarik lainnya dalam artikel: Barisan Relawan Eropa Deklarasi Dukung Prabowo-Sandi
Bagikan
Berita Terkait
Jokowi Sebut Whoosh Investasi Sosial, Demokrat: Siapa yang Talangi Kerugiannya?
Partai Demokrat Dukung Menkeu soal Dana Pemda Mengendap, Tawarkan Solusi Efektif
TNI Diminta Sapu Bersih Ormas Preman yang Meresahkan dan Mengaku Terafiliasi Parpol
Demokrat ‘Pelototi’ Paket Stimulus Kuartal IV 2025: Ingin Tepat Sasaran dan Berkelanjutan
Ramai Video SBY Tak Salami Kapolri saat Peringatan HUT ke-80 TNI, Demokrat Tegaskan Hubungan Baik-Baik Saja
Buka Art Jakarta 2025, Menbud Fadli Zon Janji Kirim Perupa Indonesia Ikut Pameran Internasional
Indonesia Tetapkan Hari Komedi Nasional Dirayakan Tiap 27 September
Fraksi Partai Gerindra DPR RI Nonaktifkan Rahayu Saraswati Buntut Ucapan Sakiti Banyak Pihak
Arahan Prabowo untuk Anggota DPR Fraksi Gerindra: Harus Mawas Diri dan Jaga Ucapan serta Perilaku
Legislator Gerindra Malam Ini Kumpul di Kertanegara, Akses Jalan Depan Rumah Prabowo Ditutup untuk Umum