Genetik Ikut Memengaruhi Stunting?


Ilustrasi ibu hamil. (Foto: Unsplash/John Looy)
MerahPutih.com - Kasus stunting paling mudah ditandai dari pertumbuhan tinggi badan yang tidak sesuai dengan usia. Tinggi badan juga sering dikaitkan dengan faktor genetik. Lantas apakah stunting dipengaruhi genetik?
Tanggal 29 Juni diperingati sebagai hari keluarga. Dan stunting sebetulnya tak lepas dari tanggung jawab keluarga untuk menjaga nutrisi anak terhindari dari penyakit kurang gizi. Dilansir dari Antaranews, Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Hasto Wardoyo, mengatakan bahwa kondisi stunting tidak berkorelasi dengan Gen.
Ia mengatakan bahwa anak yang memiliki genetik pendek berbeda dengan stunting. Anak dengan postur tubuh pendek sebenarnya belum tentu mengalami gagal tumbuh seperti yang dialami anak stunting.
Walau begitu, memang tampaknya riwayat ibu itu memiliki pengaruh pada kesehatan anak. Dilansir dari lama jurnal.untan.ac.id dalam literatur review Tinggi Badan Ibu Terhadap Kejadian Stunting pada Balita menyebutkan ada hubungan orang tua berkorelasi positif dengan terjadinya stunting pada anak-anak.
Baca juga:
Penurunan Angka Stunting di Indonesia Kemungkinan Tidak Tercapai
Masih dari sumber yang sama, stunting disebutkan sebagai masalah intergenerasi. Ibu yang memiliki tubuh stunting dan yang memiliki tubuh badan pendek akan cenderung melahirkan bayi dengan tinggi badan yang pendek juga.
Adapun secara garis besar, kondisi stunting karena faktor berikut ini:
1. Kurangnya asupan gizi
Asupan gizi di sini bukan harus dipenuhi ketika ketahuan ada tanda kehidupan di janin ibu, melainkan sejak dini pada ibu. Kebutuhan nutrisi ibu yang terpenuhi dengan baik akan mendukung pertumbuhan calon janin dengan baik.
Ingatlah bahwa apa pun yang dikonsumsi ibu sangat berpengaruh kepada anak. Tidak hanya setelah lahir, asupan gizi juga perlu diperhatikan sejak masih di dalam kandungan. Ibu hamil yang tidak mengonsumsi makanan bergizi, kurangnya asupan vitamin dan mineral, dan tidak terpenuhinya asupan protein hewani akan berpotensi melahirkan anak stunting.
2. Buruknya sanitasi
Sanitasi sangat berdampak langsung terhadap kondisi kesehatan. Sanitasi yang buruk sudah pasti menyebabkan kondisi kesehatan buruk, termasuk stunting. Sanitasi yang buruk akan membawa berbagai bakteri dan kuman yang menyebabkan berbagai penyakit. Akhirnya, anak akan terkena infeksi berulang yang berujung pada stunting.
3. Infeksi berulang
Anak yang sudah mendapatkan gizi cukup masih bisa berpotensi terkena stunting jika terkena infeksi berulang kali. Beberapa penyakit seperti diare, infeksi saluran pernafasan atas, dan cacingan bisa menyebabkan stunting karena gangguan gizi kronik.
4. Kemiskinan
Keluarga yang berada di garis kemiskinan sangat mungkin anaknya terkena stunting, pasalnya untuk memenuhi kebutuhan gizi sehari-hari sangat terbatas karena masalah ekonomi. Kondisi kemiskinan yang terjadi pada keluarga sudah pasti membuat orang tua terbatas mengakses kebutuhan seperti vitamin dan buah-buahan karena tidak punya sumber keuangan yang memadai.
Bahkan dalam kasus kemiskinan ekstrim, orang tua tidak dapat memenuhi kebutuhan dasar seperti makan dengan sumber protein yang terjangkau apakah itu telur, ikan, kacang kedelai, tahu, dan tempe.
5. Lingkungan yang tidak sehat
Ibu hamil yang tidak mendapatkan dukungan untuk pemeriksaan kesehatan yang prima bisa menyebabkan risiko stunting. Apalagi lingkungan eksternal yang penuh polutan, seperti dekat dengan perokok pasif. Lalu ketika anak lahir, orang tua acuh untuk memantau perkembangan anak dengan layanan imunisasi dan lainnya. (Tka)
Bagikan
Frengky Aruan
Berita Terkait
Tina Toon Desak Perombakan Besar-besaran Program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) yang Diduga Tidak Tepat Sasaran

PSI DKI Soroti Naiknya Stunting Jakarta, padahal Anggaran Besar

DPRD Desak Pemprov DKI Percepat Atasi Kemiskinan Ekstrem dan Stunting Demi Jakarta Kota Global

Bikin Heboh, Anak Babi Lahir dengan Satu Mata dan Lidah Menjulur di NTT

Sentil Program MBG Prabowo, Ribka Tjiptaning: Harusnya untuk Atasi Stunting

Tekan Angka Stunting, Pemkot Solo Luncurkan Program Genting

Makan Bergizi Gratis Diluncurkan, DPR Berharap Turunkan Angka Stunting di Bawah Standar WHO

Anggaran Stunting Rp 10 Miliar, Daerah Habiskan Rp 6 Miliar Buat Rapat dan Studi Banding

Stunting pada Anak, ini Hal yang Bisa Dilakukan Orang Tua
