Gedung Tak Layak Pakai, Bareskrim Pindah Kantor ke Tanah Abang
Kabareskrim, Komjen Pol Budi Waseso di Mabes Polri, Rabu (22/4). (MerahPutih/ Rizki Fitrianto)
MerahPutih Megapolitan - Kantor Bareskrim sudah tidak layak. Bangunannya sudah tua dan melebihi kapasitas.
Begitu alasan Kabareskrim Komjen Budi Waseso menjelaskan ihwal kepindahan kantornya ke Tanah Abang. Dia menyatakan rencana perindahan ini telah disetujui pemerintah dan DPR. Meski demikian, dia tidak memastikan jadwal kepindahan tersebut. "Baru mengajukan permohonan," katanya di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (29/5).
Buwas, begitu biasa dia disapa, menjelaskan bahwa bangunan yang ada di Jalan Trunojo, Jakarta Selatan, saat ini dibangun pada tahun 1954 dan telah ada keretakan di beberapa bagian. Kapasitasnya pun hanya untuk 300 orang. "Sedangkan anak buah saya sekarang 1.643 orang," kata dia.
Bareskrim akan menempati gedung bekas Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta, Tanah Abang, Jakarta Pusat. Perpindahan ini selama renovasi gedung Bareskrim di Trunojoyo selesai. Nantinya, gedung Bareskrim yang berdampingan dengan Kapolri itu akan dijadikan 14 tingkat. (fre)
Baca Juga:
Dugaan Korupsi UPS, Bareskrim Bakal Panggil 20 Kepsek SMA
Bagikan
Fredy Wansyah
Berita Terkait
Bareskrim Usut Tidak Pidana Dari Temuan Gelondongan Kayu Ditemukan Saat Bencana Banjir Sumatra
207 Ribu Ekstasi 'Tak Bertuan' Ditemukan di Tol Bakauheni, Polisi Duga Jaringan Narkoba Lintas Provinsi Terlibat
Polisi Bongkar Penyelundupan Narkoba Lintas Provinsi, Nilainya Capai Rp 207 Miliar
Bareskrim Polri Bersiap Tindak Importir Baju Bekas
Dukung Menkeu Purbaya, Bareskrim Polri Bakal Sikat Tuntas Pakaian Ilegal 'Thrifting' Demi Hidupkan Kembali Tekstil Domestik
Ratusan Anak Dijadikan Kurir Narkoba oleh Bandar, Polisi: Mereka Lebih Mudah Lepas dari Jerat Hukum
Peredaran Narkoba di Indonesia Masih Tinggi, Polisi Ungkap 38 Ribu Kasus hingga Sita Aset Bandar Senilai Rp 221 Miliar
Kasus Radiasi Cikande Naik Sidik, Bareskrim Sudah Pegang Nama Tersangka
Polri Tetapkan 4 Tersangka Kasus Korupsi Proyek PLTU di Kalimantan Barat, Termasuk Eks Dirut PLN
OJK dan Kepolisian Bawa Pulang Bos Investree Yang Gunakan Dana Rp 2,7 Triliun Masyarakat Dari Qatar