COVID-19 GAME CHANGING

Gas dan Rem Satu Tahun Kendalikan Pandemi COVID-19

Alwan Ridha RamdaniAlwan Ridha Ramdani - Selasa, 02 Maret 2021
Gas dan Rem Satu Tahun Kendalikan Pandemi COVID-19

Test COVID-19 (Foto: Antara).

Ukuran:
14
Audio:

Pandemi COVID-19 di dalam negeri, sudah berlangsung selama satu tahun sejak Presiden Joko Widodo mengumumkan kasus perdana yang menyerang warga seorang perempuan berusia 31 tahun dan sang ibu yang berusia 64 tahun setelah penelusuran kontak dari warga negara Jepang yang positif ketika kembali ke tempat ia berdomisili, yakni Malaysia.

Dari temuan dua orang tersebut. Setelah satu tahun ini, jumlah penambahan pasien jika dirata-rata harian mencapai 3675 kasus perhari apabila dilihat dari angka per 1 Maret 2020 yang mencapai 1.341.314 kasus positif di Indonesia.

Belum ada tanda-tanda jika pandemi di Indonesia bisa dikendalikan. Tidak pernah sekalipun dalam satu tahun pandemi, Indonesia tidak menemukan kasus seperti negara tetangga Singapura, Thailand, Malaysia dan Vietnan. Bahkan, Vietnam dinilai paling sukses dalam mengendalikan pandemi di dalam negerinya.

Baca Juga:

Terus Bertambah, Tenaga Kesehatan yang Divaksinasi COVID-19 Capai 1.468.764

Pandemi yang terus berlangsung ini, membuat Ikatan Dokter Indonesia mendorong pemerintah segera memperkuat sinergitas regulasi Sistem Kesehatan Nasional yang adaptif dengan pandemi. Langkahnya, pemerintah melakukan penguatan melalui Puskesmas dalam rangka meningkatkan fungsi promotif dan preventif serta pelayanan kesehatan di daerah-daerah sulit.

Ketua Tim Mitigasi PB-IDI yang juga Ketua terpilih PB-IDI periode 2021-2024 Adib Khumaidi meyakini, Indonesia diyakini memiliki kemampuan testing dan tracing-nya saat pandemi seperti COVID-19 ini.

"Kita punya kekuatan atau modal yang cukup besar di dalam kemampuan itu, adalah Puskesmas," katanya.

Selain penguatan Puskesmas, pemerintah harus melakukan klasterisasi rumah sakit yang memang difokuskan untuk penanganan COVID-19, namun tetap juga memperhatikan penanganan yang bukan pasien COVID-19.

"Kemarin kan diperbanyak untuk rumas sakit rujukan COVID-19. Kalau kita bicara rumah sakit rujukan COVID-19 artinya diekskalasi untuk menjadi rumah sakit COVID-19," katanya.

Indonesia, kata Adib, harus melakukan redesain rumah sakit dengan zonasi supaya pelayanan non COVID-19 masih bisa dilakukan tapi tidak berpotensi untuk kemudian tertular COVID-19.

Selain penguatan Puskesmas dan redesain Ruma Sakit, yang tidak kalah penting memperkuat industri teknologi dan kesehatan.

"Itu bisa dengan membangun kesiapan infrastruktur industri, baik obat, alat kesehatan, termasuk vaksin, ini menjadi upaya yang harus dilakukan," katanya dikutip Antara.

RS Darurat Wisma Atlet. (Foto: Antara)
RS Darurat Wisma Atlet. (Foto: Antara)

Langkah lainnya, kata Adib, harus memperkuat kesadaran dan kepatuhan masyarakat dengan memberdayakan organisasi informal di tingkat masyarakat khususnya RT dan RW sebagai garda terdepan.

"Kemudian, meningkatan ketersediaan literasi dan sumber-sumber informasi tentang COVID-19," katanya.

Selama dalam pengedalian COVID-ini, berbagai langkah dan istilah diungkapkan pemerintah. Tidak ingin adanya penguncian wilayah, pemerintah membuat program PSBB yang ketat dan PSBB longgar, new normal, lalu diubah lagi menjadi PPKM dan berbagai pemerintah daerah menggunakan istilah yang berbeda dari pemerintah pusat.

Bahkan, kala musim mudik Lebaran 2020 pemerintah tidak sacara tegas membatasi pergerakan atau mobilitas warga. Pemerintah melarang warga mudik, tapi tidak melarang warga pulang kampung saat Idul Fitri.

Dalam pengedalian pandemi, pemerintah menganalogikan pengendalian dengan gas dan rem, dengan tujuan utamanya agar ekonomi tidak merosot secara tajam dan masyarakat tidak jatuh dalam kemiskinan.

Pemerintah yang awalnya memproyeksikan alokasi anggaran untuk program pemulihan ekonomi nasional (PEN) 2021 mencapai Rp403,9 triliun atau naik dari rencana sebelumnya Rp372,3 triliun, terus meningkat dari senilai Rp619 triliun dan kini menjadi Rp627,9 triliun di 2021. (Asp)

Baca Juga:

Evaluasi 1 Tahun COVID-19, Jokowi Diminta Perhatikan Nasib Tenaga Kesehatan

#COVID-19
Bagikan
Ditulis Oleh

Asropih

Berita Terkait

Lifestyle
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID
Gejala long COVID tidak selalu sama pada setiap orang. Sebagian mengalami hanya satu keluhan, seperti sesak napas atau kelelahan (fatigue), sementara yang lain menghadapi kombinasi beberapa gangguan.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 12 Agustus 2025
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID
Indonesia
Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa
Kemenkes menjabarkan saat ini ada 179 kasus COVID-19, dengan 1 kasus positif dari 32 pemeriksaan yang ditemukan
Wisnu Cipto - Senin, 16 Juni 2025
Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa
Indonesia
178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat
Batuk-pilek disertai sesak napas dalam waktu kurang dari 14 hari setelah kembali dari Tanah Suci.
Wisnu Cipto - Senin, 16 Juni 2025
178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat
Indonesia
Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menegaskan bahwa situasi COVID-19 di Ibu Kota tetap terkendali
Angga Yudha Pratama - Jumat, 13 Juni 2025
Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis
Indonesia
Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025
Ani mengimbau masyarakat untuk terus menjaga kesehatan dan kebersihan lingkungan
Angga Yudha Pratama - Rabu, 11 Juni 2025
Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025
Indonesia
KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19
KPK meminta bantuan BRI untuk memberikan informasi mengenai fasilitas kredit
Wisnu Cipto - Jumat, 06 Juni 2025
KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19
Indonesia
KPK Periksa 4 Orang Terkait Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19, Ada Staf BRI
Pemeriksaan dilakukan di Gedung Merah Putih KPK.
Wisnu Cipto - Kamis, 05 Juni 2025
KPK Periksa 4 Orang Terkait Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19, Ada Staf BRI
Indonesia
COVID-19 Melonjak, Ini Yang Dilakukan Menkes Budi Gunadi Sadikin
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin usai menemui Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (3/6), mengakui ada kenaikan jumlah kasus COVID-19 di Indonesia yang terkonfirmasi.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 04 Juni 2025
COVID-19 Melonjak, Ini Yang Dilakukan Menkes Budi Gunadi Sadikin
Indonesia
COVID-19 Mulai Melonjak Lagi: Dari 100 Orang Dites, Sebagian Terindikasi Positif
Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) meminta masyarakat meningkatkan protokol kesehatan yang pernah dilakukan pada musim pandemi.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 03 Juni 2025
COVID-19 Mulai Melonjak Lagi: Dari 100 Orang Dites, Sebagian Terindikasi Positif
Indonesia
Terjadi Peningkatan Kasus COVID-19 di Negara Tetangga, Dinkes DKI Monitoring Rutin
Dinkes DKI melakukan sejumlah langkah preventif untuk melindungi masyarakat dari potensi penularan COVID-19.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 03 Juni 2025
Terjadi Peningkatan Kasus COVID-19 di Negara Tetangga, Dinkes DKI Monitoring Rutin
Bagikan