Evaluasi 1 Tahun COVID-19, Jokowi Diminta Perhatikan Nasib Tenaga Kesehatan

Andika PratamaAndika Pratama - Senin, 01 Maret 2021
Evaluasi 1 Tahun COVID-19, Jokowi Diminta Perhatikan Nasib Tenaga Kesehatan

Petugas kesehatan Rumah Sakit COVID-19 Wisma Atlet menyerahkan makanan pesanan pasien di Jakarta, Jumat (26/2/2021). ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

Ukuran:
14
Audio:

MerahPutih.com - Tepat hari ini satu tahun wabah virus COVID-19 menyerang Indonesia. Masih banyak pekerjaan rumah yang perlu dikerjakan pemerintah dalam menghilangkan COVID-19.

Pengamat Kesehatan, Marius Widjajarta mengatakan, pemerintah harus memperhatikan petugas yang menangani langsung pasien hingga jenazah COVID-19.

Baca Juga

Bhabinkamtibmas Mulai Diturunkan Lacak Pasien Aktif COVID-19 di Jakarta Pusat

Sebab saat ini menurut Marius, pemerintah masih cenderung kurang memberikan kepedulian lebih kepada petugas yang berhadapan COVID-19. Petugas yang dimaksud ialah tenaga kesehatan, petugas ambulance dan tukang gali kubur.

"Jadi kalau pak Jokowi mau beres corona kalau tau sumbernya (perhatikan petugas penanganan COVID-19) gampang hilangkan COVID-19 gausah 17 Agustus sekarang juga bisa," ucap Marius saat dihubungi MerahPutih.com, Senin (1/3).

Presiden Joko Widodo disuntik dosis pertama vaksin COVID-19 produksi Sinovac oleh vaksinator Wakil Ketua Dokter Kepresidenan Prof Abdul Mutalib (kanan) di beranda Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (13/1/2021). ANTARA/HO-Biro Pres Setpres/Muchlis Jr/aa. (Handout Biro Pres Setpres/Muchlis Jr)
Presiden Joko Widodo disuntik dosis pertama vaksin COVID-19 produksi Sinovac oleh vaksinator Wakil Ketua Dokter Kepresidenan Prof Abdul Mutalib (kanan) di beranda Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (13/1/2021). ANTARA/HO-Biro Pres Setpres/Muchlis Jr/aa. (Handout Biro Pres Setpres/Muchlis Jr)

Harusnya mereka itu mendapat pemeriksaan tes COVID-19 baik rapid test antigen maupun swab test secara rutin. Selama ini mereka masih terabaikan dalam menjalani tes corona itu.

Hal itu sangat jauh berbeda yang diterima petugas COVID-19 di rumah sakit swasta. Dari Investigasinya petugas COVID-19 di RS swasta rutin memeriksa COVID-19.

Kegiatan ini ia menilai penting dilaksanakan untuk mengetahui kondisi tubuh petugas apakah ada virus atau tidak. Jika dites COVID-19 hasilnya positif langsung ditindaklanjuti dirawat di RS COVID-19.

Sebab ia berpendapat, jika para petugas diabaikan akan merepotkan masyarakat Indonesia. Lantaran kalau orang-orang yang menangani COVID-19 itu terpapar siapa yang merawat warga.

"Jadi kalau rapid antigen positif langsung test PCE. Kalau PCR dia positif baru dia dirawat," jelas dia.

Ia juga menyayangkan aturan yang dibuat pemerintah ihwal pasien COVID-19 yang tanpa gejala tak usah dirawat dan cukup isolasi mandiri. Menurutnya hal ini salah kaprah. Kabijakan tersebut membuat klaster baru COVID-19 di lingkungan pasien.

"Karena apa isolasi mandiri itu bukan hanya ruangan sendiri harus ada namanya alat tekanan negatif harus ada itu. Dia harus sendiri tempat makan minumnya sendiri. Karena kalau engga ada peternakan baru covid di rumahnya," tuturnya.

Apalagi, kata Marius, yang menyayat hati tenaga kesehatan ialah program kampung tangguh. Menurutnya, kegiatan itu disinyalir melanggar protokol kesehatan.

Bukan tanpa alasan, ucapnya, saat pelaksanaan kegiatan tersebut pasti ada unsur polisi-TNI dan PT/RW. Artinya hal ini mengundang kerumunan. Ia juga menyakini petugas itu tak selalu dalam keadaan bersih COVID-19 bisa saja mereka ini yang membawa virus itu.

"Saya juga ga setuju tuh ada kampung tangguh karen apa kita kan udah 3M. Kita kan ga boleh kumpul dari 3 orang. Nah ini buat perkumpulan-perkumpulan itu berbahaya itu," tutupnya. (Asp)

Baca Juga

Ratusan Ribu Lansia di Jaktim Bakal Disuntik Vaksinasi COVID-19

#COVID-19 #Kasus Covid
Bagikan
Ditulis Oleh

Asropih

Berita Terkait

Lifestyle
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID
Gejala long COVID tidak selalu sama pada setiap orang. Sebagian mengalami hanya satu keluhan, seperti sesak napas atau kelelahan (fatigue), sementara yang lain menghadapi kombinasi beberapa gangguan.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 12 Agustus 2025
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID
Indonesia
Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa
Kemenkes menjabarkan saat ini ada 179 kasus COVID-19, dengan 1 kasus positif dari 32 pemeriksaan yang ditemukan
Wisnu Cipto - Senin, 16 Juni 2025
Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa
Indonesia
178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat
Batuk-pilek disertai sesak napas dalam waktu kurang dari 14 hari setelah kembali dari Tanah Suci.
Wisnu Cipto - Senin, 16 Juni 2025
178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat
Indonesia
Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menegaskan bahwa situasi COVID-19 di Ibu Kota tetap terkendali
Angga Yudha Pratama - Jumat, 13 Juni 2025
Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis
Indonesia
Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025
Ani mengimbau masyarakat untuk terus menjaga kesehatan dan kebersihan lingkungan
Angga Yudha Pratama - Rabu, 11 Juni 2025
Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025
Indonesia
KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19
KPK meminta bantuan BRI untuk memberikan informasi mengenai fasilitas kredit
Wisnu Cipto - Jumat, 06 Juni 2025
KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19
Indonesia
KPK Periksa 4 Orang Terkait Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19, Ada Staf BRI
Pemeriksaan dilakukan di Gedung Merah Putih KPK.
Wisnu Cipto - Kamis, 05 Juni 2025
KPK Periksa 4 Orang Terkait Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19, Ada Staf BRI
Indonesia
COVID-19 Melonjak, Ini Yang Dilakukan Menkes Budi Gunadi Sadikin
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin usai menemui Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (3/6), mengakui ada kenaikan jumlah kasus COVID-19 di Indonesia yang terkonfirmasi.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 04 Juni 2025
COVID-19 Melonjak, Ini Yang Dilakukan Menkes Budi Gunadi Sadikin
Indonesia
COVID-19 Mulai Melonjak Lagi: Dari 100 Orang Dites, Sebagian Terindikasi Positif
Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) meminta masyarakat meningkatkan protokol kesehatan yang pernah dilakukan pada musim pandemi.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 03 Juni 2025
COVID-19 Mulai Melonjak Lagi: Dari 100 Orang Dites, Sebagian Terindikasi Positif
Indonesia
Terjadi Peningkatan Kasus COVID-19 di Negara Tetangga, Dinkes DKI Monitoring Rutin
Dinkes DKI melakukan sejumlah langkah preventif untuk melindungi masyarakat dari potensi penularan COVID-19.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 03 Juni 2025
Terjadi Peningkatan Kasus COVID-19 di Negara Tetangga, Dinkes DKI Monitoring Rutin
Bagikan