Gara-gara Warganya Bandel, Iran Terancam Gelombang Kedua Virus Corona


Pembersihan tempat-tempat umum di Teheran, Iran (5/3/2020). ANTARA/REUTERS/WANA/Nazanin Tabatabaee/aa. VIA REUTERS/WANA NEWS AGENCY/WANA NEWS AGENCY)
MerahPutih.com - Iran kemungkinan menghadapi gelombang kedua wabah virus corona. Pemerintah juga akan menerapkan langkah tegas saat jumlah kematian di negara itu meningkat menjadi 2.077.
Juru bicara pemerintah Ali Rabiei mengatakan, pada Rabu (25/3), Iran kemungkinan akan mengalami gelombang kedua virus corona karena tidak sedikit warga Iran yang tidak mematuhi anjuran otoritas kesehatan untuk menghentikan penyebaran virus di negara itu.
Baca Juga:
"Sayangnya, beberapa warga Iran mengabaikan saran dari para pejabat kementerian kesehatan dan masih saja bepergian selama hari libur Tahun Baru (Iran). Ini bisa menyebabkan gelombang kedua virus corona," kata Rabie, seperti dilaporkan stasiun televisi negara, dikutip Antara.
"Semua perjalanan antarkota dilarang dan mereka yang melanggar aturan itu akan dihukum."
Iran berencana melarang perjalanan dalam rangka Tahun Baru Iran serta acara pertemuan tradisional di taman-taman. Demikian kata Presiden Hassan Rouhani, Rabu.

Rouhani mengatakan, larangan akan lebih banyak diberlakukan demi membendung penyebaran virus corona baru yang telah menjangkiti 27.017 orang di seluruh negeri.
Sejauh ini, pemerintah menolak menerapkan lockdown (karantina wilayah) di kota-kota Iran.
"Rencana ini ketat dan akan menimbulkan kesulitan serta pembatasan perjalanan dan memaksa orang-orang yang sudah telanjur berangkat untuk pulang lebih cepat," kata Rouhani dalam pidato yang disiarkan televisi negara.
Baca Juga:
Perusahaan Biofarmasi Jepang Mulai Uji Vaksin Corona pada Hewan
Ia mengatakan, langkah-langkah baru itu akan diterapkan selama 15 hari, mulai Rabu hingga 4 April.
Nowruz atau "hari baru" dalam Bahasa Persia adalah perayaan tahun baru dan telah menjadi tanggal paling penting dalam kalender. Selama perayaan itu, keluarga-keluarga berkumpul dan bertukar kado.
Pejabat kementerian kesehatan, Kianush Jahanpur, mengatakan pada Rabu bahwa wabah virus corona di Iran sudah membunuh 2.077 orang, yang 143 di antaranya terjadi dalam 24 jam terakhir ini. (*)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Cuma Bawa 4 Pemain, Iran tak Gentar Bersaing di Asian Cup Woodball Championship 2025

IAEA Sebut Inspektur Nuklir telah Tinggalkan Iran

Presiden Iran Perintahkan Penghentian Kerja Sama dengan Badan Nuklir PBB IAEA, Buka Peluang Pengayaan Uranium ke Tingkat Senjata

Iran Rilis Korban Tewas Perang 12 Hari 935 Orang, Desak AS dan Israel Bayar Kompensasi

Kepala IAEA Sebut Iran Negara Maju, Serangan AS tak Hilangkan Kemampuan Memperkaya Nuklir

Disebut Coba Nego dengan Iran, Presiden AS Donald Trump Bantah Beri Penawaran

Iran Layangkan Surat Panas, Sebut Israel dan AS Terlibat Kejahatan Perang

Khamenei Sebut AS tak Dapat Apa-Apa dari Serangan terhadap Iran, hanya Menderita Kekalahan Telak

Presiden AS Donlad Trump Sebut Pejabat AS dan Iran akan Berdialog Pekan Depan, Harapkan Gencatan Senjata masih Bertahan

Bantah Donald Trump, Laporan Intelijen Ungkap Serangan AS Gagal Hancurkan Situs Nuklir Iran
