G7 Tegaskan Dukungan Pada Taiwan

Alwan Ridha RamdaniAlwan Ridha Ramdani - Selasa, 18 April 2023
G7 Tegaskan Dukungan Pada Taiwan

Bendera G7. (REUTERS/Francois Lenoir)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Para Menteri Luar Negeri dari Group of Seven (G7) menyampaikan kesatuan organisasinya untuk mendukung perdamaian dan stabilitas Taiwan yang dinilai merupakan elemen penting mencapai keamanan global.



MerahPutih.com - Menlu G7 juga mendesak Tiongkok atau China, untuk bertindak penuh tanggung jawab sebagai anggota komunitas internasional. G7 terdiri atas Inggris, Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, Amerika Serikat (AS), serta Uni Eropa.


Dalam sebuah komunike yang dirilis setelah pertemuan tiga hari di Kota Karuizawa, Jepang, para menteri luar negeri menekankan bahwa tidak ada perubahan dari posisi anggota G7 terhadap Taiwan.

Baca Juga:

Ledek Presiden Tiongkok, Emblem Seragam AU Taiwan Viral

Penegasan kesatuan G7 terhadap Taiwan yang merupakan pulau yang memiliki pemerintahan demokratis sendiri itu muncul setelah Presiden Prancis Emmanuel Macron menyerukan negara-negara Eropa untuk tidak menjadi pengikut AS atau China di tengah ketegangan yang meningkat antara kedua negara adidaya tersebut atas Taiwan.

Selain itu, Para Menlu G7 juga berkomitmen untuk meningkatkan sanksi terhadap Rusia setelah invasi ke Ukraina, dengan terus mendukung Kiev.


Mereka mengutuk ancaman Rusia yang berencana menempatkan senjata nuklir di Belarus sebagai tindakan yang tak dapat diterima. G7 tetap berkomitmen untuk mengupayakan dunia tanpa senjata nuklir.

Hasil diskusi pada pertemuan tingkat menteri ini akan ditindaklanjuti pada pertemuan puncak (KTT) G7 pada 19--21 Mei di Kota Hiroshima, Jepang, kota yang menjadi target serangan nuklir pertama di dunia.

Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida berharap, dapat menyampaikan visi miliknya tentang dunia tanpa senjata nuklir di KTT tersebut.

Pertemuan para Menlu G7 diadakan menyusul pernyataan Macron yang memicu kontroversi di AS dan Eropa ketika dia memperingatkan dalam sebuah wawancara media agar negara-negara Eropa tidak terseret ke dalam krisis atas Taiwan yang didorong oleh "pergerakan Amerika dan reaksi berlebihan China."

Ketegangan di Selat Taiwan terus meningkat terutama setelah pertemuan antara pemimpin Taiwan Tsai Ing-wen dan Ketua DPR AS Kevin McCarthy di Los Angeles awal bulan ini. Pertemuan itu mendorong China untuk melakukan latihan militer skala besar di sekitar wilayah perairan tersebut.

Komunike G7 yang terbaru juga menekankan pentingnya perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan. Di sisi lain, mereka juga menyampaikan keprihatinan serius terhadap agresivitas Beijing yang terus berupaya mengklaim Laut China Timur dan Laut China Selatan.

"Kami sangat menentang setiap upaya sepihak untuk mengubah status quo dengan kekerasan atau paksaan," kata para Menlu G7.

Baca Juga:

Militer Tiongkok Lanjutkan Latihan Perang di Perairan Sekitar Taiwan

#Taiwan
Bagikan

Berita Terkait

Dunia
Rayakan Hari Ulang Tahun ke-76 Republik Rakyat China, Xo Jinping Tegaskan Satu Negara, Dua Sistem
"Dengan tegas menentang tindakan separatis 'kemerdekaan Taiwan' serta campur tangan kekuatan luar, dan dengan tegas membela kedaulatan negara serta keutuhan wilayah," tambah Presiden Xi.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 01 Oktober 2025
Rayakan Hari Ulang Tahun ke-76 Republik Rakyat China, Xo Jinping Tegaskan Satu Negara, Dua Sistem
Dunia
Topan Ragasa Bikin Banjir Bandang 'Tsunami dari Gunung' di Taiwan, Lepaskan 15,4 Juta Ton Air
Ahli geologi sebut sekira 6.000 kolam renang ukuran Olimpiade tumpah saat bendungan alami itu runtuh.
Dwi Astarini - Rabu, 24 September 2025
 Topan Ragasa Bikin Banjir Bandang 'Tsunami dari Gunung' di Taiwan, Lepaskan 15,4 Juta Ton Air
Indonesia
Warga Lanjut Usia Ditemukan Tak Bernyawa di Lantai Dasar Akibat Topan Ragasa
Otoritas Taiwan melansir, mereka diduga tidak sempat menyelamatkan diri sebelum banjir menerjang.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 24 September 2025
 Warga Lanjut Usia Ditemukan Tak Bernyawa di Lantai Dasar Akibat Topan Ragasa
Dunia
Super Topan Ragasa Jebol Bendungan di Taiwan, 14 Tewas dan Ratusan Orang Hilang
Bendungan Danau Matai’an di Kabupaten Hualien, Taiwan Timur, jebol akibat hujan deras yang dipicu Super Topan Ragasa.
Wisnu Cipto - Rabu, 24 September 2025
Super Topan Ragasa Jebol Bendungan di Taiwan, 14 Tewas dan Ratusan Orang Hilang
Indonesia
Produk Mi Indonesia Jadi Temuan di Taiwan, BPOM Sebut Bukan Produk Ekspor Resmi Indonesia
BPOM telah berkoordinasi dengan produsen terkait dan otoritas Taiwan, untuk selanjutnya masuk tahap klarifikasi terkait dengan peredaran produk tersebut.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 15 September 2025
Produk Mi Indonesia Jadi Temuan di Taiwan, BPOM Sebut Bukan Produk Ekspor Resmi Indonesia
Olahraga
Modal Cuma Bertahan, Timnas Taiwan Siap Digempur Habis-habisan Jay Idzes dan Kawan-Kawan
Motivasi datang dari penonton
Angga Yudha Pratama - Kamis, 04 September 2025
Modal Cuma Bertahan, Timnas Taiwan Siap Digempur Habis-habisan Jay Idzes dan Kawan-Kawan
Berita
Taiwan Bidik Pasar Wisatawan Indonesia, Khususnya Kalangan Generasi Muda
Taiwan menyesuaikan diri demi datangnya pelancong Indonesia, di antaranya dengan penyediaan fasilitas ibadah di lokasi wisata, restoran dan hotel bersertifikasi halal.
Frengky Aruan - Selasa, 26 Agustus 2025
Taiwan Bidik Pasar Wisatawan Indonesia, Khususnya Kalangan Generasi Muda
Dunia
Beijing Geram AS Dukung Taiwan Kembali Jadi Anggota IMF, Tegaskan Cuma Ada Satu China
Meskipun kehilangan kursinya di PBB pada 1971, Taiwan tetap menjadi anggota IMF hingga kehilangan statusnya pada 1980 silam
Wisnu Cipto - Jumat, 04 Juli 2025
Beijing Geram AS Dukung Taiwan Kembali Jadi Anggota IMF, Tegaskan Cuma Ada Satu China
Indonesia
Taiwan Usung 4 Konsep Liburan Ramah Muslim demi Pasar Indonesia
Menurut data, jumlah wisatawan Indonesia di Taiwan naik 11,14 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Frengky Aruan - Selasa, 22 April 2025
Taiwan Usung 4 Konsep Liburan Ramah Muslim demi Pasar Indonesia
Dunia
Influencer China Diusir dari Taiwan, Diberi Batas Waktu hingga 24 Maret Sebelum Dideportasi dengan Paksa
Influencer China itu dianggap mengganggu kedaulatan Taiwan.
Ikhsan Aryo Digdo - Selasa, 18 Maret 2025
Influencer China Diusir dari Taiwan, Diberi Batas Waktu hingga 24 Maret Sebelum Dideportasi dengan Paksa
Bagikan