Beijing Geram AS Dukung Taiwan Kembali Jadi Anggota IMF, Tegaskan Cuma Ada Satu China


Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Mao Ning (ANTARA/Desca Lidya Natalia)
MerahPutih.com - Parlemen Amerika Serikat (AS) mengesahkan Undang-Undang Antidiskriminasi Taiwan. UU itu mendukung kembalinya Taiwan ke Dana Moneter Internasional (IMF) sekaligus menggarisbawahi peran penting Taiwan dalam ekonomi global.
UU yang sama mewajibkan Menteri Keuangan AS, yang juga menjabat sebagai perwakilan AS untuk IMF untuk mendukung penuh penerimaan Taiwan sebagai anggota. Langkah itu membuat Pemerintah China geram.
"Taiwan tidak memiliki dasar, alasan, atau hak apa pun untuk bergabung dengan PBB, atau organisasi internasional lainnya yang keanggotaannya terbatas pada negara-negara berdaulat. China mendesak AS untuk mematuhi prinsip satu China," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Mao Ning, kepada media di Beijing, dikutip Jumat (4/7).
Baca juga:
Taiwan Usung 4 Konsep Liburan Ramah Muslim demi Pasar Indonesia
Pemerintah China juga mendesak AS untuk mematuhi patuhi hukum internasional dan norma dasar hubungan internasional serta hentikan upaya mendukung Taiwan.
"Hanya ada satu China di dunia, Taiwan adalah bagian yang tidak dapat dicabut dari wilayah China, dan pemerintah Republik Rakyat China adalah satu-satunya pemerintahan sah yang mewakili seluruh China," ungkap Mao Ning, dilansir Antara.
Meskipun kehilangan kursinya di PBB pada 1971, Taiwan tetap menjadi anggota IMF hingga kehilangan statusnya pada 1980 silam. Namun, peluang Taiwan kembali menjadi anggota IMF kembali terbuka lebar setelah masuk daftar ekonomi terbesar ke-21 di dunia. (*)
Bagikan
Wisnu Cipto
Berita Terkait
Modal Cuma Bertahan, Timnas Taiwan Siap Digempur Habis-habisan Jay Idzes dan Kawan-Kawan

Mikrofon Bocor, Xi Jinping dan Vladimir Putin Terekam Ngobrolin Transplantasi Organ dan Kehidupan Abadi

Hakim Batalkan Kebijkan Pemotongan Dana untuk Harvard oleh Donald Trump, Pemerintah akan Ajukan Banding

Presiden Prabowo Tawarkan China untuk Garap Proyek Giant Sea Wall Pesisir Utara Jawa
Bertemu di Beijing, Rusia dan Korut Bakal Tingkatkan Hubungan Bilateral Bikin Program Jangka Panjang

Kesehatan Presiden AS Donald Trump Jadi Bola Panas di Media Sosial, Tetap Menyebar meski sudah Dibantah

Respons Pernyataan Trump, Moskow Sebut Rusia, China, dan Korut Tidak Berkomplot Melawan Amerika Serikat

Misterius Banget, ini Sosok Kim Ju-ae, Anak Pemimpin Korea Utara yang Disebut Calon Penerus

Presiden China, Rusia, dan Pemimpin Korea Utara Akrab di Parade Militer, Donald Trump Singgung Konspirasi Melawan AS

China Pamer Kekuatan Militer dalam Parade Peringatan 80 Tahun Berakhirnya Perang Dunia II
