FPI Ajukan Penangguhan Penahanan kepada Warga yang Tak Langsung Terlibat Kerusuhan

Angga Yudha PratamaAngga Yudha Pratama - Sabtu, 25 Mei 2019
FPI Ajukan Penangguhan Penahanan kepada Warga yang Tak Langsung Terlibat Kerusuhan

Pengacara FPI, Sugito Atmo Prawiro (MP/Kanugraha)

Ukuran:
14
Audio:

Merahputih.com - Front Pembela Islam (FPI) mengajukan permohonan penangguhan penahanan terhadap warga yang diduga tidak terlibat kerusuhan saat aksi 22 Mei di Jakarta.

Pengacara FPI Sugito Atmo Prawiro mengatakan, penanggugahan penahanan ini ditujukkan kepada semua lapisan.

BACA JUGA: Kerusuhan Depan Bawaslu, Ketua Pembina FPI: Tindakan Aparat Kepolisian Sudah di Luar Nalar

"Tidak hanya dari teman-teman FPI, dari masyarakat biasa atau dari manapun yang tidak terlibat atau hanya ikut-ikutan atau hanya terbawa secara tidak langsung kepada kerusuhan yang ada di Bawaslu maupun yang ada di Petamburan," ujar Sugito, di Polda Metro Jaya, Jakarta, Sabtu (25/5).

Sejak Kamis (23/5), FPI telah meminta penangguhan penahanan terhadap 22 orang. Orang-orang yang dilepaskan tersebut tidak hanya anggota FPI, namun juga masyarakat umum yang terbukti tidak terlibat kerusuhan.

"Tadi pagi ada 1 (orang) yang sudah ditangguhkan pada siang ini kemungkinan ada 10 (orang) yang hanya ikut-ikutan," ujar Sugito.

"Kalau yang dari kami (total) sekitar 22 (orang ditangguhkan)," imbuhnya.

Massa melakukan perlawanan ke arah Brimob di Kawasan Petamburan, Jakarta, Rabu (22/5/2019) dini hari. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/pras

Sugito mengatakan 22 orang yang ditangguhkan penahanan berasal dari berbagai daerah. Selain dari Jakarta, ada massa yang berasal dari Depok dan Banten.

Sugito mengakui pihaknya tidak mempunyai bukti apapun terkait keterlibatan warga yang ditahan polisi. FPI masih mencari keterangan warga yang ditahan.

"Kita masih koordinasi dan ngecek kepada yang bersangkutan. Kita kan nggak punya bukti apapun karena yang terjadi malam itukan sangat sporadis. Saya hanya bisa ngecek langsung kepada yang bersangkutan lewat keterangan dan interaksi di antara mereka," ujar Sugito.

BACA JUGA: Anggota FPI Tewas di Petamburan, Polda Metro Bantah Pakai Peluru Tajam

Sugito mengimbau bagi masyarakat yang kehilangan salah satu anggota keluarganya terkait aksi 22 Mei agar melapor ke FPI. Warga dapat melapor ke posko bantuan FPI di Petamburan, Jakarta Barat. Dia mengatakan sudah ada 48 orang yang melapor ke Posko FPI.

"Kami menginginkan kepada warga masyarakat sekitar Petamburan, Tanah Abang atau di sekitar Bawaslu kalau ada keluarganya atau siapapun yang tidak ditemukan sampai sekarang ini bisa mengajukan atau menginformasikan ke posko bantuan FPI yang ada di Petamburan. Karena kan sekarang banyak hoaks jadi takutnya bisa dimanfaatkan pihak-pihak lain," ujar Sugito. (Knu)

#Front Pembela Islam (FPI) #Kerusuhan Massa
Bagikan

Berita Terkait

Dunia
Tentara Nepal Bergerak Pulihkan Ketertiban, Perintahkan Warga Tetap di Rumah
Militer jarang dikerahkan di Nepal dan awalnya tetap berada di barak ketika polisi gagal mengendalikan situasi.
Dwi Astarini - 1 jam, 45 menit lalu
 Tentara Nepal Bergerak Pulihkan Ketertiban, Perintahkan Warga Tetap di Rumah
Indonesia
Halte Transjakarta Senen Ganti Nama Jadi Jaga Jakarta, Pramono Ungkap Alasannya
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, mengungkapkan alasan mengapa nama Halte Transjakarta Senen diganti. Kini, halte tersebut dinamakan Jaga Jakarta.
Soffi Amira - Senin, 08 September 2025
Halte Transjakarta Senen Ganti Nama Jadi Jaga Jakarta, Pramono Ungkap Alasannya
Indonesia
SETARA Institute desak Prabowo Ungkap Dalang di Balik Kerusuhan Demo, Rakyat juga Berhak Tahu
Ketua Dewan Nasional SETARA Institute, Hendardi mengatakan, Presiden RI, Prabowo Subianto, harus segera membentuk Tim Gabungan Pencari Fakta yang kredibel.
Soffi Amira - Senin, 08 September 2025
SETARA Institute desak Prabowo Ungkap Dalang di Balik Kerusuhan Demo, Rakyat juga Berhak Tahu
Indonesia
Sempat Rusak Parah, Halte Transjakarta Senen Segera Diresmikan Kembali
Halte Transjakarta Senen akan segera diresmikan pada Senin (8/9). Hal itu diungkapkan Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung.
Soffi Amira - Minggu, 07 September 2025
Sempat Rusak Parah, Halte Transjakarta Senen Segera Diresmikan Kembali
Indonesia
Kuasa Hukum Sebut Delpedro Marhaen tak Punya Kuasa untuk Memicu Kerusuhan di Jakarta
Tim Advokasi untuk Demokrasi (TAUD) mengkritisi proses hukum Direktur Lokataru Foundation, Delpedro Marhaen. Ia disebut tak punya kuasa untuk memicu kerusuhan di Jakarta.
Soffi Amira - Minggu, 07 September 2025
Kuasa Hukum Sebut Delpedro Marhaen tak Punya Kuasa untuk Memicu Kerusuhan di Jakarta
Indonesia
Bantah Indonesia akan Terapkan Situasi Darurat setelah Demo, Kepala Badan Investigasi Khusus Nyatakan Situasi sudah Aman
Aries Marsudiyanto memastikan situasi nasional sudah terkendali setelah kerusuhan.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Bantah Indonesia akan Terapkan Situasi Darurat setelah Demo, Kepala Badan Investigasi Khusus Nyatakan Situasi sudah Aman
Indonesia
Komisi V DPR Minta Fasilitas Umum yang Rusak Akibat Kerusuhan Segera Diperbaiki
Menteri Pekerjaan Umum mengungkapkan bahwa total kerugian akibat aksi massa di sejumlah wilayah di Indonesia mencapai hampir Rp 900 miliar.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 04 September 2025
Komisi V DPR Minta Fasilitas Umum yang Rusak Akibat Kerusuhan Segera Diperbaiki
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: ART Ahmad Sahroni Luka Parah akibat Dikeroyok saat Penjarahan
ART Ahmad Sahroni dikabarkan luka parah akibat dikeroyok massa saat penjarahan. Apakah informasi tersebut bisa dibenarkan?
Soffi Amira - Kamis, 04 September 2025
[HOAKS atau FAKTA]: ART Ahmad Sahroni Luka Parah akibat Dikeroyok saat Penjarahan
Indonesia
Pastikan Situasi Tetap Aman usai Demo, Kawasan Objek Vital di Solo Dijaga TNI
TNI menjaga kawasan objek vital di Solo hingga Jumat (5/9). Hal itu dilakukan demi memastikan situasi tetap aman pasca demo rusuh.
Soffi Amira - Kamis, 04 September 2025
Pastikan Situasi Tetap Aman usai Demo, Kawasan Objek Vital di Solo Dijaga TNI
Indonesia
Ungkapan Mendalam Sri Mulyani usai Rumahnya Dijarah: Hilangnya Rasa Aman, Kepastian Hukum, dan Perikemanusiaan
Sri Mulyani kembali buka suara usai rumahnya dijarah. Ia mengatakan, bahwa rasa aman, kepastian hukum, hingga perikemanusiaan sudah hilang.
Soffi Amira - Kamis, 04 September 2025
Ungkapan Mendalam Sri Mulyani usai Rumahnya Dijarah: Hilangnya Rasa Aman, Kepastian Hukum, dan Perikemanusiaan
Bagikan