“Forbidden City” dirancang di Ubud, Bali


Forbidden City dirancang di Ubud (Foto: Unsplash/ar)
DAYA tarik wisata baru di kawasan Ubud, Kabupaten Gianyar Bali, seperti Forbidden City atau Kota Terlarang di China tengah dirancang oleh Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas).
“Bappenas sedang menyusun master plan untuk membantu Bali,” kata Menteri PPN/Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa, dalam sebuah jumpa pers secara virtual di Jakarta, Senin (28/12).
Baca Juga:
Malam Tahun Baru, Seluruh Objek Wisata di Yogyakarta Tutup Jam 18.00 WIB

Dikutip dari Antaranews Bali, Selasa (29/12), menurut Kepala Bappenas rencana yang paling utama saat ini sedang dikerjakan dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gianyar dan tokoh adat di Ubud.
Ia menargetkan rencana utama Forbidden City di Ubud akan selesai setengah tahun pertama pada tahun 2021.
Namun, baik Bappenas maupun pihak terkait masih merahasiakan lokasi persis rencana pembangunan daya tarik wisata baru tersebut yang berada di kawasan Ubud, Ubud sendiri yang dikenal sebagai kampung turis mancanegara itu, berjarak sekitar 22 kilometer arah utara Kota Denpasar, Bali.
Suharso menambahkan, rencana pembangunan tempat wisata baru ini dilakukan untuk mendukung perkembangan pariwisata berkualitas serta akan menggeser pariwisata massal. Ia melanjutkan, sebagai gambaran, wisata baru seperti Forbidden City tersebut akan menawarkan wisata budaya yang lebih eksklusif atau lebih terbatas kepada para wisatawan, serta juga dengan menggandeng UMKM maka harapannya dapat memberikan hasil yang lebih berkualitas.
Baca Juga:

Menurut Suharso, Bali dinilai lebih siap untuk mengembangkan wisata baru tersebut, hal ini dikarenakan Bali menjadi tolak ukut pariwisata Tanah Air dengan berbagai kekayaan wisata alamnya hingga budaya yang dimiliki.
“Jadi nanti Bali akan punya tempat yang berbatas dan dengan segala maca pertunjukan dunia
di Ubud,” kata Suharso.
Di sisi lain, dalam masa libur Natal dan tahun baru 2020, Bali masih menjadi pilihan utama para wisatawan lokal sebagai destinasi pariwisata pilihannya. Setelah Bali, pulau Lombok menjadi destinasi wisata favorit para wisatawan.
Karena pandemik masih terjadi, pemerintah Indonesia memberlakukan pengetatan protokol kesehatan untuk para wisatawan yang ingin bepergian. Para turis harus melakuan tes swab atau rapid antigen dua hari sebelum melakukan perjalanannnya. (kna)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Aji Mumpung Banget ini, Seoul Tawarkan Paket Wisata dengan Kelas Tari 'KPop Demon Hunters'

Airbnb & SEVENTEEN Hadirkan Pengalaman Eksklusif di Seoul, LA, dan Tokyo, Bikin Pengalaman tak hanya Konser Biasa

Cara Ramah Pulau Jeju Ingatkan Wisatawan yang Bertingkah, tak ada Hukuman

PSI Tolak Rencana Pramono Buka Ragunan hingga Malam Hari, Pertanyakan Kesiapan Fasilitas

Penyegelan Pulau Reklamasi di Perairan Gili Gede Lombok Tunggu Hasil Observasi Lapangan

Serba-serbi Gunung Tambora, Pesona Jantung Konservasi Alam Khas Indonesia Timur

Korea Utara Buka Resor Pantai Baru demi Cuan di Tengah Sanksi Ketat

Tidak Perlu Ribet Isi Berbagai Aplikasi Pulang Dari Luar Negeri, Tinggal Isi ALL Indonesia

Dibekali Kemampuan Bahasa Asing, Personel Satpol PP DKI Jakarta Dikerahkan ke Kawasan Wisata dan Hiburan

Menelusuri Jakarta Premium Outlets, Ruang Belanja Baru yang Mengusung Keberlanjutan dan Inklusi
