Fatayat NU Jabar: Gubernur Mendatang Harus Pro Perempuan
Ilustrasi. (ANTARA FOTO/Rahmad)
Ketua Perwakilan Fatayat NU Jawa Barat Yayah Fijriyah berharap gubernur Jawa Barat mendatang bisa lebih sensitif terhadap isu-isu perempuan. Selain memprioritaskan perempuan dalam kebijakan-kebijakan politiknya, politik anggaran juga diharapkan pro perempuan.
Hal itu dilontarkan Yayah terkait kriteria pemimpin yang layak untuk memimpin Jabar ke depannya.
"Kekerasan perempuan di Jabar relatif tergolong tinggi. Itu harus ditekan lewat program pencegahan. Kesehatan dan pemberdayaan ekonomi perempuan harus pula dijadikan prioritas gubernur nanti," jelas Yayah.
Karena itu, gubernur mendatang perlu memiliki perspektif pembelaan atau pemihakan terhadap perempuan. Ini penting agar berbagai kebijakan yang dikeluarkan itu betul-betul memperhatikan perempuan.
"Jadikan Jabar provinsi yang ramah perempuan. Itu harus dimulai dengan sosok pemimpin yang menghargai dan menghormati posisi perempuan," pungkas Yayah.
Berita ini merupakan laporan dari Mauritz, kontributor merahputih.com untuk wilayah Cirebon dan sekitarnya. Baca juga berita lainnya: DPD Golkar Usung Dedi Mulyadi Di Pilgub Jabar
Bagikan
Berita Terkait
Di Jawa Barat, Terpidana di Bawah 5 Tahun Akan Dihukum Kerja Sosial Agar Produktif
Bakal Jadi Tempat Maintenance Pesawat Milik Kementerian, Bandara Kertajati Disuntik Modal Rp 100 Miliar
Ramai Dana Pemprov Jabar Mengendap di Bank, Dedi Umumkan Posisi Kas Umum Daerah Tiap Pekan
Dewan Gerindra Desak BPKN Selidiki Temuan Sumber Air Aqua dari Sumur Bor di Subang
Pabrik Air Kemasan Pakai Sumur Bor, Badan Perlindungan Konsumen Diminta Turun Tangan
Gubernur Jawa Barat Bakal Pecat Pejabat Sembunyikan Data Deposito Rp 4,17 Triliun
PNM Kalahkan Grameen Bank dan BRAC, Raih Penghargaan Global Microfinance & Female Empowerment Award
Langkah Selanjutnya Setelah Seekor Macan Tutul Dievakuasi dari Hotel di Bandung
DPRD Minta Gubernur Pramono Duduk Bareng Cari Solusi Banjir, Jangan Malah Menyalahkan Jabar
BMKG Peringatkan Warga Jawa Barat Potensi Cuaca Ekstrem 18-24 September, Bisa Picu Banjir hingga Tanah Longsor