Facebook dan Google Semakin Gencar Perangi Eksploitasi Anak

Raden Yusuf NayamenggalaRaden Yusuf Nayamenggala - Jumat, 06 Maret 2020
Facebook dan Google Semakin Gencar Perangi Eksploitasi Anak

Sejumlah perusahan raksasa teknologi gencar lawan eksploitasi anak(Foto: pixabay/mandyme28)

Ukuran:
14
Audio:

HARI ini Departemen Kehakiman (DOJ) dan Keamanan Dalam Negeri, bersama dengan rekan-rekan pemerintah di Australia, Kanada, Selandia Baru dan Inggris menerbitkan pedoman untuk membantu melawan industri teknologi yang mengeksploitasi anak.

Prinsip-prinsip tersebut dikembangkan dalam konsultasi dengan Facebook, Google, Microsoft, Roblox, Snap, dan Twitter. Keenam perusahaan tersebut akhirnya sepakat untuk menangani epidemi pelecehan seksual anak secara online, seperti yang dilansir dari laman Endgadget.

Baca Juga:

Apple dan Google Awasi Ketat Aplikasi Guna Cegah Hoaks Seputar Corona

Sejumlah raksasa teknologi setuju dengan pedoman untuk melawan eksploitasi anak (Foto: lobostudiohamburg)

Pada keputusan tersebut, terdapat prinsip untuk melawan eksploitasi dan pelecehan seksual anak secara online, yang mencakup 11 prinsip. Termasuk tema-tema seperti mencegah pencarian materi pelecehan seksual anak, dan menangangi ancaman yang berkembang.

Menurut sebuah pernyataan yang diterbitkan oleh DOJ, prinsip-prinsip itu dimaksudkan agar memiliki fleksibilitas yang cukup, guna memastikan implementasi yang efektif.

Terkait hal itu, Jaksa Agung AS William Barr menuturkan "Kami berharap prinsip sukarela ini akan memacu tindakan kolektif pihak industri untuk menghentikan salah satu kejahatan paling mengerikan, yang rentan berdampak pada beberapa anggota masyarakat. "

Saat ini banyak perusahaan teknologi telah memiliki setidaknya beberapa langkah untuk memerangi eksploitasi anak.

Baca Juga:

Apple Alami Kekurangan Stock iPhone Akibat Virus Corona?

Facebook sebelumnya sudah melakukan langkah untuk perangi eksploitasi pada anak (Foto: pixabay/simon)

Baru-baru ini, Facebook telah membuat algoritme untuk menandai foto dan video open-source dan tersedia di GitHub.

Sementara itu raksasa teknologi lainnya yakni Microsoft, sudah membagikan alatnya untuk meninjau percakapan berbasis obrolan dan detecting online grooming.

Eksploitasi anak online sendiri merupakan masalah yang telah beredar luas dan bisa menghancurkan generasi muda. Maka dari itu diperlukan banyak langkah konkret dari berbagai pihak untuk mengatasinya. (Ryn)

Baca Juga:

YouTube Demonetisasi Video Terkait Penyebaran Virus Corona

#Facebook
Bagikan
Ditulis Oleh

Raden Yusuf Nayamenggala

I'm not perfect but special

Berita Terkait

Indonesia
Member Group 'Fantasi Sedarah' Ditangkap, DPR Sebut Pemerintah tak Tinggal Diam Hadapi Kejahatan Ruang Digital
Penangkapan ini jadi bukti Polri melindungi masyarakat.
Dwi Astarini - Kamis, 22 Mei 2025
Member Group 'Fantasi Sedarah' Ditangkap, DPR Sebut Pemerintah tak Tinggal Diam Hadapi Kejahatan Ruang Digital
Berita Foto
Bareskrim Ungkap Kasus Asusila dan Pornografi Grup Facebook Fantasi Sedarah dan Suka Duka
Direktur Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri Brigjen Pol. Himawan Bayu Aji (keempat kanan) bersama Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Trunoyudo Wisnu Andiko (keempat kiri), Direktur Tindak Pidana Perempuan dan Anak - Tindak Pidana Perdagangan Orang (PPA-PPO) Brigjen Pol. Nurul Azizah (ketiga kiri) sejumlah pejabat Bareskrim Polri menunjukkan barang bukti saat konferensi pers ungkap kasus asusila dan pornografi di Bareskrim Mabes Polri, Jakarta, Rabu (21/5/2025).
Didik Setiawan - Rabu, 21 Mei 2025
Bareskrim Ungkap Kasus Asusila dan Pornografi Grup Facebook Fantasi Sedarah dan Suka Duka
Indonesia
Polisi Bakal Cek 32.000 Anggota Grup Fantasi Sedarah
Dittipidsiber Bareskrim Polri menetapkan enam tersangka dalam dugaan asusila, pornografi, serta eksploitasi anak terkait konten inses di grup Facebook bernama Fantasi Sedarah dan Suka Duka
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 21 Mei 2025
Polisi Bakal Cek 32.000 Anggota Grup Fantasi Sedarah
Indonesia
Admin dan Produsen Group ‘Fantasi Seks Sedarah’ Ditangkap, DPR Sebut sebagai Usaha Meminimalisasi Dampak Kerusakan
Tindakan kepolisian mempersempit ruang gerak mereka.
Dwi Astarini - Rabu, 21 Mei 2025
Admin dan Produsen Group ‘Fantasi Seks Sedarah’ Ditangkap, DPR Sebut sebagai Usaha Meminimalisasi Dampak Kerusakan
Indonesia
Segini Harga Konten yang Dijual Para Pelaku Admin Grup Inses ‘Fantasi Sedarah’
Masing-masing tersangka memiliki peran berbeda mulai dari pembuat grup, penyebar video asusila, hingga pelaku pelecehan seksual.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 21 Mei 2025
Segini Harga Konten yang Dijual Para Pelaku Admin Grup Inses ‘Fantasi Sedarah’
Indonesia
Miris, Admin Group ‘Fantasi Sedarah’ Jadikan Anak - Anak Korban Eksploitasi Seksual hingga Direkam di Medsos
Polisi mengungkap aktivitas grup 'Fantasi Sedarah' yang belakangan viral di media sosial.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 21 Mei 2025
Miris, Admin Group ‘Fantasi Sedarah’ Jadikan Anak - Anak Korban Eksploitasi Seksual hingga Direkam di Medsos
Indonesia
Admin dan Member yang Suka Unggah Konten ‘Seks Sedarah’ Ditangkap, Identitas Masih ‘Dirahasiakan’
Polri menangkap sejumlah orang terkait kasus Grup Facebook 'Fantasi Sedarah' dan 'Suka Duka'.
Frengky Aruan - Rabu, 21 Mei 2025
Admin dan Member yang Suka Unggah Konten ‘Seks Sedarah’ Ditangkap, Identitas Masih ‘Dirahasiakan’
Indonesia
Diduga Bersembunyi, Bareskrim Kejar Sejumlah Pengelola Akun Grup Fantasi Sedarah
Bareskrim Polri telah memiliki profil lengkap dari pelaku yang dicari.
Frengky Aruan - Rabu, 21 Mei 2025
Diduga Bersembunyi, Bareskrim Kejar Sejumlah Pengelola Akun Grup Fantasi Sedarah
Indonesia
Polisi ‘Temukan’ Pelaku Grup Inses di Media Sosial yang berisi Ribuan Anggota dan Konten Pornografi Anak
Dittipidsiber Bareskrim Polri berhasil mengidentifikasi profil beberapa pelaku yang terlibat aktif di grup Fantasi Sedarah.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 20 Mei 2025
Polisi ‘Temukan’ Pelaku Grup Inses di Media Sosial yang berisi Ribuan Anggota dan Konten Pornografi Anak
Indonesia
DPR Desak Pemilik Akun Fantasi Sedarah Segera Ditemukan, Dibiarkan Rusak Generasi Bangsa
Polisi segera menemukan pengelola grup tersebut dan menghentikan penyebaran konten serupa karena konten-konten yang dimuat dalam grup "Fantasi Sedarah" berpotensi membahayakan generasi muda.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 20 Mei 2025
DPR Desak Pemilik Akun Fantasi Sedarah Segera Ditemukan, Dibiarkan Rusak Generasi Bangsa
Bagikan