Evakuasi Pesawat Tempur EMB-314 Super Tucano Butuh Waktu 1 Pekan


Bangkai pesawat tempur taktis EMB-314 Super Tucano TNI AU yang mengalami kecelakaan di Pasuruan, Jawa Timur, Jumat (17/11/2023). ANTARA FOTO/Umarul Faruq/sgd/tom KOMENTAR
MerahPutih.com - Evakuasi badan dua pesawat tempur EMB-314 Super Tucano yang mengalami kecelakaan di lereng Gunung Bromo, Pasuruan, Jawa Timur, ditargetkan bisa selesai dalam waktu sepekan ke depan.
Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara (Kadispenau) Marsekal Pertama TNI R. Agung Sasongkojati menyatakan saat ini proses evakuasi bangkai pesawat masih berlangsung, tetapi prosesnya terkendala cuaca buruk dan lokasi jatuhnya pesawat di ketinggian, yaitu sekitar 1.500 meter di atas permukaan laut (mdpl).
Baca Juga:
Takziah ke Rumah Duka, Prabowo Siap Bantu Keluarga Korban Jatuhnya Pesawat Super Tucano TNI AU
Agung saat memberikan informasi terbaru mengenai evakuasi pesawat di Malang, Jawa Timur, menyebut tim dari TNI AU tidak mengerahkan helikopter untuk evakuasi karena faktor lokasi dan cuaca.
"Pesawat dipotong-potong beberapa bagian agar mudah diangkut melalui jalan darat, karena jalan udara dengan helikopter tidak menjadi opsi," kata Kadispenau di Malang, Minggu (19/11).
Terlepas dari kesulitan itu, Agung memperkirakan proses angkut bangkai pesawat dari lokasi jatuhnya di lereng Gunung Bromo, Pasuruan, Jawa Timur, menuju Pangkalan Udara (Lanud) Abdulrachman Saleh rampung dalam waktu sepekan ke depan.
Lokasi jatuhnya dua pesawat tempur TNI AU itu berada di kawasan Taman Nasional Gunung Bromo, Tengger, Semeru, yang medan-nya terjal serta berbukit.
Tim investigasi dari Pusat Kelaikan dan Keselamatan Terbang Kerja TNI AU (Puslaiklambangjaau) bersama Skadron Teknik (Skatek) Lanud Abdulrachman Saleh berhasil tiba lokasi pada Jumat (17/11).
Di tempat jatuhnya dua pesawat, yang berada di dua lokasi berbeda, tim investigasi telah mengamankan data-data, serta perangkat VDR/NCDC (video data recorder/network centric data cartridge) dari dua pesawat tersebut.
Perangkat-perangkat itu yang menyimpan data-data teknis pesawat sekaligus rekaman video sekitar pesawat saat terbang.
Agung menjelaskan, tim investigasi membutuhkan waktu untuk mendapatkan data lengkap dari perangkat yang memuat data teknis pesawat (flight data recorder).
"Meskipun NCDC bisa dibaca, tetapi khusus flight recorder dari pesawat harus dikirim terlebih dahulu ke luar negeri untuk dibaca. Untuk itu, kita perlu waktu untuk menganalisis karena harus dikirim dulu," ujarnya.
Dua pesawat tempur taktis EMB-314 Super Tucano TNI AU jatuh di lereng Gunung Bromo, kawasan Taman Nasional Gunung Bromo, Tengger, Semeru, di Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, Kamis (16/11), saat mereka menjalani sesi profisiensi latihan formasi bersama dua pesawat tempur Super Tucano lainnya.
Pesawat tempur EMB-314 Super Tucano TNI AU dibuat oleh Embraer Brazil yang jenisnya termasuk pesawat latih lanjut berkemampuan COIN (counter-insurgency) atau pesawat anti-perang gerilya. (*)
Baca Juga:
TNI AU Klaim 2 Pesawat Super Tucano yang Jatuh Dalam Kondisi Siap Terbang
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
TNI Diminta Jalin Komunikasi dengan Ferry Irwandi, Yusril: Pidana Adalah Jalan Terakhir

Beda Saat Tahun 1998, Pam Swakarsa Versi Terkini Dinilai Tidak Akan Mengandung Unsur Politis yang Merugikan Publik

Atraksi Pesawat Tempur Meriahkan Peringatan HUT Ke-80 Kemerdekaan RI di Jakarta

Enam Kodam Baru TNI AD Siap Beroperasi dengan Kekuatan Penuh, Markasnya Hampir Rampung Akhir 2025

Prabowo Lantik 3 Panglima Elite TNI, Legislator Sebut Jadi Garda Terdepan Indonesia Hadapi Ancaman Paling Mengerikan

Legislator Sebut Kematian Prada Lucky Namo Akibat 'Doktrin Kekerasan' di TNI, Minta Pengawasan Eksternal Segera Dibentuk

Tradisi 'Kotor' Satuan Jadi Penyebab Kematian Prada Lucky, Purnawirawan Jenderal TNI Minta Komandan Tanggung Jawab

Lebih Baik Mati Daripada Dijajah! Prabowo Minta Para Komandan Pasukan Elite TNI Jangan Memimpin dari Belakang

Daftar Lengkap Jenderal Kehormatan Baru yang Dianugerahkan Langsung oleh Prabowo, Nomor 4 Pasti Warga Jakarta Sudah Enggak Asing

TNI AD Usut Motif 4 Tamtama Nekat Aniaya Prada Lucky Sampai Tewas
