Erros Djarot: Haryanto Taslam Keras Kepala


Keluarga Haryanto Taslam mendoakan almarhum di TPU Menteng Pulo II, Jakarta Selatan, Minggu (15/3). (Foto: MerahPutih/Hurri Rauf)
MerahPutih Nasional- Di mata Erros Djarot, Haryanto Taslam sangat berkesan, ia merupakan kader dan sangat loyal dengan Megawati Soekarnoputri.
Setiap ada pertemuan pasti ada perpisahan. Begitu juga dengan persahabatan antara almarhum Haryanto Taslam dan Erros Djarot. Keduanya pernah menjadi aktivis menentang rezim Orde Baru.
Kenangan lama bersama Haryanto masih diingat Djarot. Saat ditemui di TPU Menteng Pulo II, Jakarta Selatan, Minggu (15/3), ia menuturkan tentang pengalamannya bersama almarhum politikus Partai Gerindra itu. Menurutnya, Haryanto pernah diculik oleh penguasa Orde Baru di Jakarta dan kemudian dibawa ke Surabaya.
"Diculiknya di Jakarta pas menuju rumah saya. Ia dibawa oleh petugas pakai mobil. Ia bawa berkas-berkas rapat. Rapatnya dirumah saya kebetulan saya memimpin rapatnya," katanya. (Baca: Pesan Prabowo Subianto untuk Keluarga Haryanto Taslam)
Setelah diculik, Djarot mengaku tidak bertemu dengan Haryanto selama 40 hari lebih. Kata Djarot, penculikan terhadap Haryanto itu kemudian dianggap sandiwara oleh politisi PDIP (sekarang PDI-Perjuangan). Djarot sangat terkejut dengan sikap dan reaksi politisi PDI itu karena menurut Djarot, Haryanto merupakan kader dan loyalis Megawati Soekarnoputri yang teguh mempertahankan prinsipnya.
Haryanto adalah salah satu dari beberapa aktivis penentang rezim Soeharto yang diculik kelompok dari kesatuan militer. Ia bersama Desmond Junaidi Mahesa (sekarang politikus Gerindra), Pius Lustrilanang (politikus Gerindra), Nezar Patria (jurnalis), Aan Rusdianto, Mugiyanto (Kontras), Faisol Reza (Wasekjen PKB), Raharjo Waluyo Jati, dan Andi Arief (mantan staf Kepresidenan SBY) adalah mereka yang selamat. Puluhan sisa aktivis lainnya keberadaanya masih misteri.
"Padahal saat pelepasan saya orang pertama yang diberitahu bagaimana kondisi dia dan Desmond. Dia itu kuat kalau diuji. Dia itu hidupnya pernah diancam kalau sampai membocorkan semuanya data-data itu," katanya.
Keluarga Haryanto juga pernah diancam oleh pemerintah Orde Baru apabila membocorkan data-data negara yang dia pegang. Sebagai sosok yang berprinsip, kata Djarot, Haryanto tidak pernah takut terhadap ancaman, apapun bentuknya. Dia tetap melakukan konsolidasi dengan para aktivis lainnya untuk menggalang kekuatan melawan penguasa Orde Baru. (Baca: Ahmad Muzani: Haryanto Taslam Selalu Sembunyikan Penyakitnya)
"Karena kehidupan pribadinya itu keras kepala, punya prinsip. Dia lebih baik kehilangan jabatan daripada kehilangan prinsip itu," katanya.
Seperti diketahui, Haryanto Taslam meninggal dunia pada usia 61 tahun, pada pukul 20:55 WIB, Sabtu (14/3) kemarin. Almarhum diketahui masuk rumah sakit Medistra, Jakarta, sejak Jumat (13/3) akibat penyakit yang dideritanya.
Sejumlah kolega dan sahabat ikut mengawal jenazah Haryanto ke TPU Menteng Pulo II dari rumah duka, Duren Sawit, Jakarta Timur. Mereka adalah Anggota Dewan Pertimbangan Presiden Sidarto Danusubroto, Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani, dan Hatta Taliwang. (hur)
Bagikan
Berita Terkait
Fraksi Partai Gerindra DPR RI Nonaktifkan Rahayu Saraswati Buntut Ucapan Sakiti Banyak Pihak

Arahan Prabowo untuk Anggota DPR Fraksi Gerindra: Harus Mawas Diri dan Jaga Ucapan serta Perilaku

Legislator Gerindra Malam Ini Kumpul di Kertanegara, Akses Jalan Depan Rumah Prabowo Ditutup untuk Umum

Prabowo Subianto Tak Menyangka Ucapannya di Sidang MPR Jadi Nyata, Ada Kader Partai Gerindra Ditangkap KPK

Habiburokhman Usulkan Anggaran Snack Rapat Dihapus Demi Efisiensi, Cukup Air Putih Saja

Langkah Prabowo Beri Abolisi dan Amnesti Ternyata 'Bangun Jembatan Retak' Order Baru, Lama dan Reformasi

PDIP: Hubungan Megawati dan Prabowo Ibarat Kakak-Adik, Jangan Dimaknai Ajakan Koalisi

Alasan Kenapa Prabowo Ingin Rakyat Indonesia 'Dompetnya Tebal', Sekjen Gerindra Bocorkan Semuanya

Jelaskan Izin PT GAG Tidak Dicabut, Menteri Bahlil Singgung-Singgung Orba

Peringati 27 Tahun Reformasi, Aktivis 98 Pamerkan Tengkorak Korban Kekejaman Orba
