Kesehatan Mental

Empat Cara Menjaga Mental Sehat Saat WFH dan Isoman

P Suryo RP Suryo R - Selasa, 17 Agustus 2021
Empat Cara Menjaga Mental Sehat Saat WFH dan Isoman

Isoman dan WFH bukan akhir segalanya. (Foto: Pexels/Prasanth Inturi)

Ukuran:
14
Audio:

WABAH corona memaksa individu mengubah kebiasaan mulai dari bekerja dari rumah (WFH) serta isolasi mandiri bagi yang terpapar covid-19. Kebiasaan baru ini kerap menimbulkan sejumlah masalah hingga membuat gangguan psikologi.

Psikiater dari Universitas Gadjah Mada, Dr.dr. Ronny Tri Wirasto, Sp.Kj. mengatakan isoman merupakan sebuah kondisi yang menimbulkan gap baik secara fisik, emosi, maupun finansial. Gap tersebut berpotensi memunculkan sejumlah persoalan.

Baca Juga:

Depresi Kala Pandemi, Konsultasi Gratis Dapat Jadi Solusi

isoman
Isolasi mandiri mempengaruhi fisik dan emosi. (Foto: Unsplash/National Cancer Institute)

Secara umum, permasalahan yang kerap terjadi saat isoman adalah ketakutan menghadapi penyakit itu sendiri, ketakutan saat isoman, serta kebosanan serta frustrasi.

Begitu juga dengan kegiatan bekerja dari rumah membatasi gerak dan komunikasi saat bekerja yang dapat menimbulkan kebosanan bahkan stres berkepanjangan.

Psikolog UGM, Sutarimah Ampuni, S.Psi., M.Si menjelaskan ada beberapa orang yang tidak nyaman bekerja sendirian tanpa bertemu atau berkomunikasi tatap muka dengan orang lain.

Selain itu situasi rumah banyak yang tidak kondusif dan menyulitkan seseorang konsentrasi saat bekerja dirumah.

"Misalnya memiliki anak kecil atau susah jaringan internet atau sinyal telepon atau ada gangguan dari anggota keluarga dan permasalahan rumah tangga," jelas Sutarimah.

Berikut tiga langkah mencegah terjadinya gangguan psikologi saat WFH dan isoman.

Baca Juga:

Penelitian: Perempuan Ilfeel dengan Pria yang Memiliki Banyak Teman Lawan Jenis

Suasana nyaman dalam rumah

isoman
Bangun suasana nyaman di dalam rumah selama isoman. (Foto: Pexels/artem-podrez)

Sutarimah menyarankan mulai dengan membangun suasana yang nyaman untuk menjalani aktivitas dari rumah.

Kamu bisa membuat jadwal kegiatan dan bekerja sama dengan orang rumah untuk menjaga anak-anak atau menghandel pekerjaan lainnya selama kamu bekerja. Bekerja d iruangan khusus yang mampu membuat kamu konsentrasi dengan pekerjaan.

Bagi yang isoman, sangat perlu untuk membatasi tontonan, bacaan, atau mendengar berita maupun cerita baru terkait pandemi termasuk dari grup sosial media

"Pembatasan bisa berupa waktu, jumlah, topik atau sumbernya. Atur waktu dalam pembatasan ini," terangnya.


Tetap berkomunikasi via online

isoman
Komunikasi harus tetap berjalan. (Foto: Pexels/Lisa)


Manusia yang merupakan mahluk sosial tak bisa menghentikan keinginan untuk bersosialisasi dengan sesama. Saat sedang isoman atau WFH, komunikasi bisa dilakukan via online melalui sosial media. Ikutilah kegiatan online yang diadakan oleh komunitas. Atau ikutlah grup atau sharing kesehatan di sosial media.

"Sempatkan diri untuk saling menyapa, termasuk dengan para kolega di tempat kerja dan sesekali membicarakan sesuatu di luar pekerjaan melalui ponsel," kata Sutarimah.

Sementara untuk pasien isoman, selalu berkomunikasi untuk menginfokan kondisi dan perasaan saat ini. Komunikasi dapat dilakukan melalui sosial media, daring maupun via telepon.

Jika merasakan gangguan kejiwaan yang dapat menyebabkan sulit tidur, pasien bisa melakukan konsultasi via daring dengan psikolog.

Berolahraga dan merawat tubuh

isoman
Olahraga menjadi sangat penting ketika isoman. (Foto: Pexels/Ketut Subiyanto)

Waktu Isoman paling tepat digunakan untuk bersantai dan merawat tubuh. Beberapa tambahan aktivitas fisik yang dapat dilakukan seperti melakukan latihan pernafasan dalam, peregangan, mendengarkan musik, yoga, atau meditasi yang terarah.

Seseorang diminta melakukan olah raga ringam secara teratur. Lantaran olahraga dalam memacu tubuh mengeluarkan hormon relaksasi dan menyehatkan tubuh.

"Makan dengan pola seimbang dan makanan sehat seperti buah, sayur lauk pauk. Hindari konsumsi alkohol dan rokok. Kurangi konsumsi gula," imbuhnya.

Baca Juga:

Mitos Menyesatkan Vaksin COVID-19 Pengaruhi Kesuburan dan Keguguran

Istirahat cukup

isoman
WFH memiliki dampak waktu istirahat yang berkurang. (Foto: Pexels/Tirachard Kumtanom)

Walaupun bekerja dari rumah saja, tubuh juga perlu istirahat. Terkadang bekerja dari rumah membuat batasan antara bekerja dengan beristirahat menjadi hilang dan rancu.

Tentukan jadwal kerja, jadwal istirahat dan jadwal mengurus rumah dan keluarga. Saat tiba di jadwal kerja, maka kamu bisa mengesampingkan semua urusan lainnya. Begitu pula saat jadwal istirahat tidak perlu mencuri-curi kesempatan melihat email atau pesan masuk. Beri waktu otak untuk beristirahat.

Bagi yang tengah isoman, perbanyak waktu untuk beristirahat seperti rebahan, atau tidur. Bicarakan tanggung jawab pekerjaan dengan rekan kerja dan minta mereka menghandel sementara pekerjaan.

Sementara pengasuhan anak-anak dapat dilakukan oleh anggota keluarga yang sehat.

Dukungan orang terdekat

isoman
Dukungan orang terdekat menjadi sangat penting. (Foto: Pexels/Andrea Piacquadio)


Dokter Rony menjelaskan dukungan sosial diperlukan untuk memberikan jaminan terhadap pemenuhan kebutuhan dasar saat menjalani isoman. Misalnya pemberian makanan pokok serta obat-obatan dan kebutuhan lainnya selama isoman.

Dukungan sosial sangat diperlukan di samping keluarga terdekat. Masyarakat diharapkan tidak memberikan pelabelan atau stigmatisasi terhadap pasien COVID-19.

Bagi yang tengah WFH dapat meminta bantuan kepada keluarga atau orang lain untuk mengurus pekerjaan rumah tangga. Bisa juga sesekali memesan makanan via ojek online untuk menghemat waktu dan tenaga

Jika semua kegiatan dan tips diatas sudah dijalankan namun masih merasa stres dan mudah emosi. Sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter dan psikolog. (Teresa Ika/Yogyakarta)

Baca Juga:

Cara Bonding yang Tepat dengan Remaja Cowok

#Lipsus Bulanan Agustus #Kesehatan
Bagikan
Ditulis Oleh

P Suryo R

Stay stoned on your love

Berita Terkait

Indonesia
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Pemerintah DKI melalui dinas kesehatan akan melakukan penanganan kasus campak agar tidak terus menyebar.
Dwi Astarini - Jumat, 12 September 2025
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Indonesia
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Langkah cepat yang diambil jajaran Dinkes DKI untuk mencegah penyakit campak salah satunya ialah melalui respons penanggulangan bernama ORI (Outbreak Response Immunization).
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Indonesia
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lonjakan kasus malaria yang kembali terjadi setelah daerah tersebut sempat dinyatakan eliminasi pada 2024 itu harus menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Dunia
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Menkes AS juga menghapus program pencegahan penyakit yang krusial.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Lifestyle
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Mereka yang membatasi makan kurang dari delapan jam sehari memiliki risiko 135 persen lebih tinggi meninggal akibat penyakit kardiovaskular.
Dwi Astarini - Selasa, 02 September 2025
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Indonesia
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Irma mendorong BPJS Kesehatan untuk bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik
Angga Yudha Pratama - Kamis, 28 Agustus 2025
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Indonesia
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Presiden Prabowo juga menargetkan membangun total 500 rumah sakit berkualitas tinggi sehingga nantinya ada satu RS di tiap kabupaten dalam periode 4 tahun ini.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Indonesia
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Presiden Prabowo yakin RS PON Mahar Mardjono dapat menjadi Center of Excellence bagi RS-RS yang juga menjadi pusat pendidikan dan riset, terutama yang khusus berkaitan dengan otak dan saraf.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Indonesia
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Riza Chalid, selaku pemilik manfaat PT Orbit Terminal Merak, merupakan salah satu dari delapan tersangka baru dalam kasus korupsi tata kelola minyak mentah
Angga Yudha Pratama - Jumat, 22 Agustus 2025
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Bagikan