Elon Musk Ingin Ubah X Menjadi Kompetitor LinkedIn


X telah mengalami banyak perubahan selama satu tahun terakhir. (Foto: Unsplash/Boliviainteligente)
PLATFORM media sosial yang sebelumnya bernama Twitter telah mengalami banyak perubahan dalam satu tahun, sejak Elon Musk membelinya seharga USD 44 miliar (Rp 671 triliun). Satu perubahan yang paling besar adalah namanya yang tiba-tiba dan tidak terduga menjadi X.
Dikutip dari XDA Developers, Senin (4/9), terlepas dari kekhawatiran awal atas kebijakan Musk yang tidak menentu, situs tersebut mengalami peningkatan keterlibatan pengguna dalam pengembangan platform selama setahun terakhir.
Selain itu, berbagai perusahaan besar yang beriklan di situs tersebut, awalnya sempat berbondong-bondong meninggalkan platform tersebut, dan kini kabarnya kembali lagi ke platform tersebut dalam beberapa bulan terakhir.
Setelah kembali stabil, X baru-baru ini memperkenalkan fitur perekrutan baru yang disebut 'X Hiring' yang menawarkan peluang bagi organisasi terverifikasi, untuk mengunggah daftar lowongan pekerjaan di profil mereka.
Baca juga:

Artinya kini Musk akan menciptakan sesuatu yang akan menyaingi LinkedIn. Dalam sebuah unggahan Musk menggambarkan LinkedIn sebagai sesuatu yang mengerikan dan mengklaim bahwa dia tidak menggunakannya sama sekali, bahkan untuk memeriksa resume kandidat yang mencari pekerjaan di perusahaannya. Dia juga berjanji bahwa tidak seperti LinkedIn, fitur perekrutan di X akan 'keren'.
X Hiring saat ini masih dalam versi beta, dan hanya tersedia bagi perusahaan yang membayar biaya berlangganan USD 1.000 per bulan. Ini adalah bagian dari rencana Musk untuk mengubah X menjadi apa yang disebut 'aplikasi segalanya', seperti WeChat, sesuatu yang telah dia bicarakan berkali-kali.
Baca juga:

Untuk mencapai tujuan tersebut, perusahaan itu telah meluncurkan fitur-fitur video baru untuk bersaing dengan platform streaming seperti YouTube, sehingga peluang untuk mendapatkan posisi LinkedIn, yakni sebagai aplikasi media sosial profesional yang dominan, mungkin dapat terjadi.
Namun, saat ini fitur perekrutan di X masih sangat sederhana dan masih jauh untuk dapat menjadi pesaing LinkedIn yang sebenarnya. Meskipun demikian, Musk tampaknya memiliki metode untuk mengatasi 'kegilaannya' itu, dan banyak hal tidak biasa yang ia coba pada X tampaknya berhasil meskipun ada kekhawatiran serius dari para pengamat industri.
Kini X Hiring telah aktif dan berjalan, hanya waktu yang akan membuktikan apakah X Hiring akan mendapatkan daya tarik dan membuat LinkedIn pusing di tahun-tahun mendatang. (kna)
Baca juga:
Bagikan
Berita Terkait
Korban Kekerasan Seksual Anak Minta Elon Musk Hapus Tautan ke Gambarnya, Pihak Penjual Terdeteksi Berlokasi di Jakarta

Grok AI Sebut Trump 'Penjahat Paling Terkenal' di Washington, Terjerat 34 Kasus Pidana

Elon Musk Tegaskan tak Ada Merger antara xAI dan Tesla, tapi Minta Investor Voting Potensi Investasi

Elon Musk Serius soal Bikin Partai Sendiri, Jadikan Kejahatan Seksual Jeffrey Epstein Prioritas

Chatbot Grok Puji-Puji Hitler, Elon Musk Sebut Ada Modifikasi tak Sah dan sudah Melakukan Perbaikan

Kontroversi Grok AI: Chatbot Elon Musk yang Ubah Nada Soal Ras dan Keberagaman

Elon Musk Bikin Partai Baru, Donald Trump Langsung Sebut itu Ide Konyol

Pecah Kongsi dengan Donald Trump, Elon Musk Nyatakan akan Bikin Partai Politik Baru

Ketika Raja K-Pop Bertemu Raja Teknologi, G-Dragon Promosikan Tesla CyberTruck Elon Musk

Nyesal, Elon Musk Ngaku Beberapa Unggahan tentang Trump ‘Terlalu Berlebihan’
