Kritik GMPG Soal Rendahnya Elektabilitas Airlangga Hartarto
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. Foto: ANTARA/HO-Biro Pers Setpres/Rusman
MerahPutih.com - Inisiator Generasi Muda Partai Golkar (GMPG) Almanzo Bonara menilai, saat ini ada anomali di tubuh DPP partai Golkar. Pasalnya, pencalonan Airlangga Hartarto sebagai calon pesiden pada pemilu 2024 masih jauh dari harapan.
“Kondisi ini jelas bertolak belakang dengan harapan. Sebab, performa Airlangga Hartarto dipandang belum layak masuk dalam panggung kontestasi pencapresan nanti,” ujar Almanzo dalam keterangan tertulisnya, Rabu, (26/1).
Baca Juga
Padahal, lanjut Almanzo, semua langkah-langkah konsolidasi partai telah dilakukan dengan menggerakan semua instrumen partai, namun jika dilihat hingga saat ini, hasil survey (dari lembaga survey kredibel) menunjukan elektabilitas Airlangga Hartato tidak mampu mencapai angka di atas 5 persen dan hingga kini masih terus menerus berputar-putar di bawah angka nol koma persen.
Tentunya, lanjut Almanzo, hal ini memperkuat asumsi publik bahwa Airlangga Hartarto selaku Ketua Umum Partai Golkar dan calon presiden kurang mendapat simpati publik dan tidak mendapatkan dukungan yang kuat dari rakyat.
“Terbukti, konsolidasi partai yang dilakukan selama ini tidak mampu mendongkrak Airlangga Hartarto secara elektoral selaku calon presiden,” paparnya.
Hal ini tentu menujukan bahwa Partai Golkar telah mengalami dekadensi konsep dan ide dalam mempersiapkan strategi kepemimpinan nasional. Sebab, lanjut Almanzo, secara eksistensial Partai Golkar ada, namun tak lagi mampu menjadi pendulum dan inersial dalam pentas kepemimpinan bangsa.
“Karena lemahnya kepemimpinan partai dalam menjalankan kerja-kerja politik yang dapatdirasakan langsung oleh rakyat. Semua menjadi tersumbat akibat kerja partai yang sering terjebak dalam ruang seremonial semata, wajar bila Golkar semakin sulit meraih simpati publik,” tuturnya.
Baca Juga
Kritik GMPG soal Buruknya Elektabilitas Airlangga Harus Jadi Autokritik bagi Golkar
Karena itu, Almanzo menyarankan, kondisi ini harus menjadi alarm yang serius bagi semua kader partai bahwa saat ini ada anomali dalam pengelolaan partai.
Kata Almanzo, mestinya dengan modal politik dan infrastrukur yang dimiliki oleh partai Golkar saat ini, harusnya mampu menunjang elektetabilitas Airlangga Hartarto selaku calon presiden yang diusung oleh Partai Golkar, dan tidak boleh kalah dengan capres lain, apalagi dengan capres yang tidak memiliki infrastruktur partai.
“Saya kira kita jangan lagi mendaur ulang kesalahan Partai Golkar pada pemilu 2014 lalu. Jangan sampai terbebani elektabilitas Ketum, bisa membuat Golkar menjadi partai Gagal di 2024. Karena itu elite partai harus objektif dan bijaksana dalam mengambil kebijakan strategis bagi partai,” pungkasnya. (Pon)
Baca Juga
Dana Iklan Politik Telan Rp 243 Miliar, Elektabilitas Airlangga Tetap Nyungsep
Bagikan
Ponco Sulaksono
Berita Terkait
AMPG ke Laporkan Meme Bahlil ke Polisi, Golkar Tegaskan bukan Instruksi DPP
Pemerintah Bentuk Satgas Percepatan Program Strategis, Didukung 3 Pokja
Ketum Bahlil Lahadiala Bagikan 610 Ribu Paket Sembako Peringati HUT Ke-61 Partai Golkar
Golkar Nilai Wacana Soeharto Jadi Pahlawan Nasional Sebagai Hal Wajar, Era Orde Baru Resmi Dihormati Negara?
Kader Golkar Adukan sejumlah Akun Medsos yang Ledek Bahlil ke Polisi
Indonesia Masih Harus Berunding Soal Tarif Dengan AS, Ditargetkan Akhir Tahun Rampung
Penerima BLT Oktober-Desember Naik 2 Kali Lipat, Cair Mulai Senin Tanggal 20
Kuota Penerima BLT Naik 2 Kali Lipat, Program Magang Jadi 100 Ribu Orang
Peluncuran Buku Bertema Pancasila Sebagai Ideologi Partai Golkar di Jakarta
Koperasi Merah Putih dan Makan Bergizi Gratis Jadi Mesin Pertumbuhan Ekonomi Indonesia