Dunia Kecam Rezim Pemerintahan Mesir

Luhung SaptoLuhung Sapto - Minggu, 17 Mei 2015
 Dunia Kecam Rezim Pemerintahan Mesir

Mantan Presiden Mesir Muhammad Mursi melambaikan tangannya saat ia dan anggota Ikhwanul Muslimin lainnya memasuki ruang sidang di Kairo, Mesir, Sabtu (16/5). (Foto REUTERS/Mohamed Abd El Ghany)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

Merah Putih, Internasional-Reaksi atas keputusan hukumkan mati untuk bekas Presiden Muhammad Mursi bermunculan.

Amerika Serikat (AS) dan Lembaga Amnesty International kecewa dengan keputusan Pengadilan Kejahatan Kairo yang menjatuhkan hukuman mati terhadap Mursi dan 105 tersangka lain pada Sabtu (16/5).

Mursi akan menghadapi tiang gantungan pada 2 Juni mendatang jika permohonan bandingnya ditolak.

Pejabat Departemen Luar Negeri (Deplu) Pemerintah AS mengungkapkan keprihatinannya pada putusan pengadilan Mesir yang memvonis mati mantan Presiden Mesir itu.

“Kami merasa prihatin dengan putusan pengadilan Mesir yang menjatuhkan hukuman mati terhadap mantan Presiden Mesir, Mohammed Mursi dan 105 tersangka lain,” kata pejabat Deplu AS, seperti dilansir Reuters, Minggu (17/5). Pihak AS menentang putusan hukuman mati terhadap Mursi.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengecam keputusan pengadilan Mesir terhadap Mursi.

“Mesir kembalimke Mesir kuno,” katanya.

Erdogan juga mengkritik Barat lantaran menutup mata terhadap kudeta oleh Presiden Mesir Abdel Fattah El-Sisi.

Sebelumnya, Lembaga Amnesty International mengutuk vonis pengadilan Mesir terhadap Mursi. Deputi Direktur Amnesty International untuk Timur Tengah dan Afrika Utara, Said Boumedouha, berpendapat putusan pengadilan Mesir tersebut mengabaikan Hak Asasi Manusia.

Lebih jauh, Boumedouha menuturkan proses persidangan yang dilakukan pengadilan Mesir hanya sandiwara. Boumedouha mengungkapkan sudah menjadi rahasia umum rezim pemerintah Mesir menggunakan hukuman mati untuk menghabisi musuh-musuh politiknya.

"Ia (Mursi) ditahan berbulan-bulan, tanpa komunikasi, tanpa pengawasan yudisal, dan tak memiliki pengacara untuk mewakilinya," kata organisasi tersebut dalam sebuah pernyataan.

Seperti diketahui, pada Sabtu (16/5) sore waktu setempat, pengadilan Mesir menjatuhkan vonis hukuman mati terhadap Mursi dan 105 aktivis politik lainnya atas dakwaan melakukan kegiatan mata-mata dan penyerangan ke penjara pada Januari 2011 silam.

Baca Juga

Mantan Presiden Mesir Hosni Mubarak Tutup Usia

Mesir Lancarkan Serangan Udara Kedua untuk ISIS di Libya

Warganya Dipenggal, Presiden Mesir Tetapkan Hari Berkabung Selama 7 Hari

Mufti Besar Mesir: ISIS Jauh dari Islam

 

 

#Presiden Mesir Abdel Fattah El-Sisi #Ikhwanul Muslimin #Mohammed Morsi #Muhammad Mursi #Mesir #Presiden #Hukuman Mati
Bagikan
Ditulis Oleh

Luhung Sapto

Penggemar Jones, Penjelajah, suka makan dan antimasak

Berita Terkait

Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Kaesang Mengaku Dipaksa Rakyat untuk Jadi Presiden RI
Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep kembali viral di media sosial.
Frengky Aruan - Kamis, 21 Agustus 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Kaesang Mengaku Dipaksa Rakyat untuk Jadi Presiden RI
Indonesia
Pemilik Pabrik Obat PCC Serang Divonis Mati, Terpidana Mengaku Cuma Orang Suruhan
Beny merupakan residivis yang pernah mengendalikan produksi pil PCC saat menjalani hukuman di Lapas Pemuda Tangerang.
Wisnu Cipto - Sabtu, 16 Agustus 2025
Pemilik Pabrik Obat PCC Serang Divonis Mati, Terpidana Mengaku Cuma Orang Suruhan
Berita Foto
Sejumlah Tokoh Bangsa, Mantan Presiden dan Wapres Hadiri Sidang Tahunan MPR 2025
Presiden ketujuh RI Joko Widodo (ketiga kiri), Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (kedua kiri), Wapres keenam RI Try Sutrisno (kiri), Wapres ke-11 RI Boediono (ketiga kanan), Wapres ke-10 dan ke-12 RI Jusuf Kalla (kedua kanan), serta Wapres ke-13 RI Ma'ruf Amin (kanan) mengikuti Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR-DPD RI Tahun 2025 di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (15/8/2025).
Didik Setiawan - Jumat, 15 Agustus 2025
Sejumlah Tokoh Bangsa, Mantan Presiden dan Wapres Hadiri Sidang Tahunan MPR 2025
Indonesia
Tak Terima Divonis Hukuman Mati, Kopda Bazarsah Bakal Ajukan Banding
Kopda Bazarsah tak terima divonis hukuman mati. Melalui kuasa hukumnya, ia akan mengajukan upaya banding.
Soffi Amira - Senin, 11 Agustus 2025
Tak Terima Divonis Hukuman Mati, Kopda Bazarsah Bakal Ajukan Banding
Indonesia
Dari Padang Pasir ke Pantai Tropis, Prabowo Lanjutkan Diplomasi Global ke Brasil
Fokus utamanya yakni memperkuat kerja sama strategis di berbagai sektor mulai dari perdagangan, energi, pertahanan, hingga ketahanan pangan.
Dwi Astarini - Minggu, 06 Juli 2025
Dari Padang Pasir ke Pantai Tropis, Prabowo Lanjutkan Diplomasi Global ke Brasil
Indonesia
Prabowo Berangkat ke Arab Saudi, Fokus Penguatan Hubungan Bilateral dan Penyelenggaraan Haji
Presiden berangkat melalui Lanud TNI-AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, Selasa (1/7) sore.
Dwi Astarini - Rabu, 02 Juli 2025
Prabowo Berangkat ke Arab Saudi, Fokus Penguatan Hubungan Bilateral dan Penyelenggaraan Haji
Indonesia
Makna Idul Adha Bagi Prabowo: Belajar Ikhlas untuk Sesuatu yang Lebih Besar
Presiden Prabowo Subianto mengucapkan selamat Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah
Wisnu Cipto - Jumat, 06 Juni 2025
Makna Idul Adha Bagi Prabowo: Belajar Ikhlas untuk Sesuatu yang Lebih Besar
Indonesia
Lapangan Minyak Forel dan Terubuk Diresmikan sebagai Bentuk Swasembada Energi Nasional, Prabowo Klaim Negara Hemat Triliunan Rupiah
Kedua proyek ini membuktikan kemampuan anak bangsa.
Dwi Astarini - Jumat, 16 Mei 2025
Lapangan Minyak Forel dan Terubuk Diresmikan sebagai Bentuk Swasembada Energi Nasional, Prabowo Klaim Negara Hemat Triliunan Rupiah
Indonesia
30 Bandar Narkoba Jakarta Dituntut Vonis Hukuman Mati di Tingkat Banding
"Bandar, pengedar, apalagi produsen ini harus diberikan hukuman berat. Jika perlu hukuman mati agar memberikan efek jera," kata Kajati DKI.
Wisnu Cipto - Kamis, 08 Mei 2025
30 Bandar Narkoba Jakarta Dituntut Vonis Hukuman Mati di Tingkat Banding
Indonesia
Hasan Nasbi Batal Mundur, Komisi I DPR Minta Istana Evaluasi Pola Komunikasi Publik
Juru bicara Istana yang mewakili institusi resmi negara seharusnya menyampaikan statement secara bijak.
Dwi Astarini - Rabu, 07 Mei 2025
Hasan Nasbi Batal Mundur, Komisi I DPR Minta Istana Evaluasi Pola Komunikasi Publik
Bagikan