Duet Tri Rismaharini dan Kiai Marzuki Mustamar Bakal Ubah Politik Jatim


Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini melakukan konferensi pers terkait relokasi posko pengungsian maupun dapur umum milik Kementerian Sosial di Kabupaten Agam dan Tanah Datar. (ANTARA/Hana Kinarina
MerahPutih.com - Survei Litbang Kompas pada periode 20-25 Juni 2024 menempatkan Khofifah Indar Parawansa unggul 26,8 persen di bursa pemilihan Gubernur Jawa Timur, kemudian posisi kedua ditempati politisi PDIP Tri Rismaharini dengan 13,6 persen dan ketiga politisi Demokrat Emil Dardak 3,8 persen.
Khofifah-Emil sebagai petahana di Jatim ternyata hanya kantongi 26,8 persen saja dan angka itu jauh menyusut-nya elektablilitas petahana dibanding hasil Pilkada Jatim 2018 sebesar 53,55 persen.
Pengamat politik Universitas Jember Dr Muhammad Iqbal menilai bahwa sosok Tri Rismaharini yang diduetkan dengan Marzuki Mustamar bisa mengubah peta politik pemilihan umum kepala daerah (Pilkada) Jawa Timur.
"Bila konstelasi pasangan bakal calon Tri Rismaharini-Marzuki Mustamar (Risma-Marzuki) terbentuk, bukan mustahil pasangan itu bisa mengubah peta politik Jatim," katanya, Senin (22/7).
Baca juga:
Kontestasi Pilkada Jadi Momentum Pembuktian Marshel Bisa Dapatkan Dukungan Warga Tangsel
Menurutnya pasangan bakal calon Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak sudah memborong tujuh rekomendasi partai politik parlemen dan satu parpol non-parlemen yakni Partai Gerindra, Golkar, Demokrat, PAN, PSI, dan terakhir adalah PKS, serta parpol non-parlemen Perindo.
"Konstelasi Pilkada Jatim 2024 sejauh ini memang masih menyisakan tiga partai politik yang belum menentukan arah dukungan atau kepastian berkoalisi yakni PKB yang menguasai 27 kursi DPRD Jatim, PDIP memiliki 21 kursi, dan Partai NasDem memiliki 10 kursi," tuturnya.
Ia mengatakan, sejauh ini PKB mewacanakan kiai kharismatik NU asal Malang KH Marzuki Mustamar yang diduetkan dengan politisi Senayan dari PKB Arzeti Bilbina, sedangkan elite PDIP menegaskan tidak akan membiarkan Pilkada Jatim diwarnai pertarungan melawan "kotak kosong".
"Kami tentu sangat mengapresiasi antusiasme dan heroisme PKB dan PDIP, tentu juga Nasdem sebagai tiga parpol yang masih ketat mengkalkulasi secara taktis pasangan bakal calon di Pilkada Jatim," ucap pengajar FISIP Unej itu.
Baca juga:
Kaesang Optimistis Cabup Boyolali yang Didukungnya Menang dalam Pilkada 2024
Menurutnya sudah semestinya ketiga parpol itu mengedepankan pilihan rasional. PKB mungkin bisa berbesar hati tidak memaksakan KH Marzuki sebagai bakal cagub, tapi bisa jadi bakal cawagub mendampingi Risma.
"Kendati tiket istimewa PKB memang berhak atas posisi bakal cagub, namun elektabilitas Kiai Marzuki harus diakui masih jauh di bawah Risma, sehingga yang paling rasional ya Risma-Marzuki atau 'Riski' dapat membuka peluang dalam Pilkada Jatim," tuturnya. (*)
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
KPU RI Pantau Langsung TPS di Pilkada Ulang Kota Pangkalpinang dan Kabupaten Bangka

24 Daerah Laksanakan Pemungutan Suara Ulang Pada Agustus 2025

Pilkada Barito Utara Berulang, Komisi II DPR Usulkan Evaluasi Pilkada

Gugat ke MK, Paslon Pilkada Barito Utara Malah Terbukti Juga Main Politik Uang

KPU Tetapkan Bupati Serang Terpilih Hasil PSU, Istri Mendes Kembali Menang

Gugatan Mental di MK, Pemenang Pilkada Puncak Jaya Tetap Duet Yuni Wonda-Mus Kogoy

KPU DKI Kembalikan Sisa Hibah Pilgub Rp 448 Miliar, Pramono: Wujud Tata Kelola Pemerintahan Transparan dan Akuntabel

KPU DKI Evaluasi Surat Suara Tak Sah dalam Pilkada Jakarta 2024

Pengumuman Hasil Penghitungan PSU Kabupaten Serang Dijadwalkan Pada 24 November, Penetapan Kembali Tunggu Gugatan

59 Orang Terluka dalam Perang Panah di Mulia Puncak Jaya, Brimob Pisahkan Pakai Gas Air Mata
