Dua Putri Keraton Yogyakarta Napak Tilas 266 Tahun Perjanjian Giyanti di Karanganyar

Andika PratamaAndika Pratama - Minggu, 14 Februari 2021
Dua Putri Keraton Yogyakarta Napak Tilas 266 Tahun Perjanjian Giyanti di Karanganyar

GKR Mangkubumi dan Bupati Juliyatmono napak tilas Perjanjian Giyanti di Kelurahan Jantiharjo, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Karanganyar l, Jawa Tengah, Sabtu (13/2). Foto: MP/Ismail

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Tepat tanggal 13 Februari 1755 kolonial Belanda memecah dua tanah Jawa menjadi dua kerajaan Keraton Kasultanan Yogyakarta dan Keraton Kasunanan Surakarta, dalam Perjanjian Giyanti.

Peringatan 266 Tahun Perjanjian Giyanti, yang diselenggarakan di situs Perjanjian Giyanti, Dusun Kerten, Kelurahan Jantiharjo, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Karanganyar l, Jawa Tengah, Sabtu (13/2).

Baca Juga

8 Bulan Ditutup, Objek Wisata Keraton Surakarta Dibuka dengan Protokol Kesehatan Ketat

Kedua putri Keluarga Keraton Yogyakarta, Gusti Kanjeng Ratu Mangkubumi (putri Sulung Sultan HB X) dan Gusti Kanjeng Ratu Condrokirono (putri kedua) hadir langsug dalam napak tilas Perjanjian Giyanti.

"Perjanjian Giyanti (13 Februari 1755) merupakan peristiwa sejarah yang harus dilestarikan dan diketahui generasi bangsa," ujar GKR Mangkubumi.

Turut mendampingi GKR Mangkubumi, Paniradya Pati Keistimewaan Aris Eko Nugroho dan Koordinator Sekber Keistimewaan DIY Widihasto Wasana Putra. Karena untuk pertama kalinya Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat bersama Paniradya Keistimewaan DIY dan Sekber Keistimewaan DIY ikut ‘nyawiji’ dalam peringatan tersebut

GKR Mangkubumi dan Bupati Juliyatmono napak tilas Perjanjian Giyanti di Kelurahan Jantiharjo, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Karanganyar l, Jawa Tengah, Sabtu (13/2).
GKR Mangkubumi dan Bupati Juliyatmono napak tilas Perjanjian Giyanti di Kelurahan Jantiharjo, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Karanganyar l, Jawa Tengah, Sabtu (13/2). Foto: MP/Ismail

Napak tilas peringatan dilakukan kirab tumpeng, pembacaan geguritan, doa dan penanaman Pohon Sawo Kecik di area situs oleh GKR Mangkubumi dan Bupati Karanganyar, Juliyatmono.

Dikatakannya, dengan Perjanjian Giyanti tanah Jawa menjadi dua bagian, yakni wilayah Kerajaan Mataram Islam yaitu Kesultanan Yogyakarta dan Kasunanan Surakarta. Dalam perjanjian tersebut wilayah nagari Ngayogyakarta Hadiningrat tidak besar.

"Kami menyebutnya hanya ‘sak megaring payung (tidak besar). Perlu upaya bersama untuk melestarikan sejarah ini (Perjanjian Giyanti) pada generasi muda,” kata Mangkubumi.

Ia mengatakan lokasi Perjanjian Giyanti di Karanganyar ini bisa jadi tempat belajar para generasi muda akan adanya sejarah besar adanya dua kerajaan di Jawa.

Baik pengembangan situs/tempat Perjanjian Giyanti maupun pengetahuan yang bisa menjadi rujukan para generasi muda belajar sejarah Perjanjian Giyanti. Keraton Yogyakarta bersama Paniradya Keistimewaan sedang menata Nagari Ngayogyakarta Hadiningrat seperti dahulu dibangun oleh HB I.

"Kami berharap pengembangan Situs Perjanjian Giyanti selaras dengan penataan Nagari Ngayogyakarta Hadiningrat. Sejarah tidak boleh dilupakan," tandasnya

Bupati Juliyatmono menambahkan pihaknya mengapresiasi upaya Keraton Yogyakarta dan Paniradya Keistimewaan akan mengembangkan tempat Perjanjian Giyanti sebagai situs budaya. Hal ini akan bersinergi dengan Pemda Karanganyar dalam hal perawatan.

"Situs ini akan dikelola kedua belah pihak menjadi tempat belajar sejarah, khususnya sejarah Perjanjian Giyanti. Bentuknya bisa seperti museum dilengkapi bukti-bukti sejarah penunjang (Perjanjian Giyanti)," tutup Juliyatmono. (Ismail/Jawa Tengah)

Baca Juga

Keraton Yogyakarta Gelar Pameran Peninggalan Sri Sultan HB II

#Keraton Yogyakarta #Keraton Kasunan Solo
Bagikan
Ditulis Oleh

Andika Pratama

Berita Terkait

Indonesia
Dibiayai Dana Hibah UEA, Revitalisasi Masjid Agung Keraton Surakarta Hampir Rampung
Proyek revitalisasi Masjid Agung Surakarta telah menyentuh 90 persen.
Ananda Dimas Prasetya - Minggu, 15 Desember 2024
Dibiayai Dana Hibah UEA, Revitalisasi Masjid Agung Keraton Surakarta Hampir Rampung
Indonesia
Indonesia Lobi Inggris Pulangkan Rampasan Manuskrip Keraton Jogja Zaman Raflles
Manuskrip dirampas Thomas Stamford Raffles yang juga Letnan Gubernur di Jawa kala peristiwa penyerbuan Keraton oleh pasukan Inggris atau dikenal Geger Sepehi (Geger Sepoy) pada 1812.
Wisnu Cipto - Senin, 25 November 2024
Indonesia Lobi Inggris Pulangkan Rampasan Manuskrip Keraton Jogja Zaman Raflles
Berita Foto
Menilik Konser Yogyakarta Royal Orchestra di Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat
Aksi panggung Yogyakarta Royal Orchestra dalam acara Syukran Rapat Pimpinan DPD RI di Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, Daerah Istiewa Yogyakarta, Sabtu (23/11/2024).
Didik Setiawan - Minggu, 24 November 2024
Menilik Konser Yogyakarta Royal Orchestra di Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat
Indonesia
Dapat Dana Hibah Rp 14 Miliar dari UEA, Keraton Surakarta Rehab Masjid Agung dan Siti Inggil Kidul
Ada beberapa kerusakan struktur di tiang-tiang utama penyangga yang rusak karena dimakan rayap.
Dwi Astarini - Selasa, 13 Agustus 2024
Dapat Dana Hibah Rp 14 Miliar dari UEA, Keraton Surakarta Rehab Masjid Agung dan Siti Inggil Kidul
Indonesia
Ini Alasan Gibran Dapat Gelar Kanjeng Pangeran Haryo dari Mangkunegara X
Puro Mangkunegaran memberikan gelar bangsawan pada Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka berupa Kanjeng Pangeran Haryo (KPH).
Mula Akmal - Jumat, 03 Maret 2023
Ini Alasan Gibran Dapat Gelar Kanjeng Pangeran Haryo dari Mangkunegara X
Indonesia
Kirab Budaya Tutup Peringatan Kenaikan Tahta Mangkunegoro X
KGPAA Mangkunegara X sukses menggelar adat upacara Tingalan Wiyosan Jumenengan Sampeyan Dalem Ingkang Jumeneng atau setahun peringatan kenaikan tahta, di Pendapa Ageng Pura Mangkunegaran pada Rabu (1/3).
Mula Akmal - Kamis, 02 Maret 2023
Kirab Budaya Tutup Peringatan Kenaikan Tahta Mangkunegoro X
Indonesia
Gibran Kaji Ulang Master Plan Revitalisasi Keraton Surakarta
Tim kecil revitalisasi Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat akhirnya terbentuk pasca-kesepakatan perdamaian pada 3 Januari 2022.
Zulfikar Sy - Jumat, 20 Januari 2023
Gibran Kaji Ulang Master Plan Revitalisasi Keraton Surakarta
Indonesia
Gibran Kumpulkan Keluarga Keraton Solo di Loji Gandrung
Gibran Rakabuming Raka mengundang makan siang bersama Sinuhun PB XIII dan Ketua Lembaga Dewan Adat (LDA) Kasunanan Surakarta, GKR Wandansari Koes Moertiyah atau Gusti Moeng di Rumdin Loji Gandrung, Rabu (4/1)
Mula Akmal - Rabu, 04 Januari 2023
Gibran Kumpulkan Keluarga Keraton Solo di Loji Gandrung
Indonesia
Gibran Sesalkan Gagalnya Mediasi Kedua Kubu Keraton Solo
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka menyayangkan gagalnya mediasi untuk mendamaikan masalah internal Keraton Surakarta.
Mula Akmal - Senin, 02 Januari 2023
Gibran Sesalkan Gagalnya Mediasi Kedua Kubu Keraton Solo
Indonesia
Polresta Surakarta Upayakan Restorative Justice Akhiri Konflik Keraton Solo
Kapolresta Surakarta Kombes Pol Iwan Saktiadi mengatakan terkait aduan penganiayaan oleh kedua kubu sejauh ini belum ada perkambangan. Dia menegaskan apapun itu yang terjadi di dalam Keraton Surakarta adalah masalah internal.
Mula Akmal - Jumat, 30 Desember 2022
Polresta Surakarta Upayakan Restorative Justice Akhiri Konflik Keraton Solo
Bagikan