DPR Minta Pemerintah Pastikan Validitas Penerima Vaksin Booster


Vaksinasi booster COVID-19 di Puskesmas Panunggangan Barat, Kecamatan Cibodas, Kota Tangerang, Rabu (12/1). (Foto: MP/Dicki Prasetia)
MerahPutih.com - Vaksinasi booster atau vaksinasi dosis ketiga mulai dilaksanakan pada 12 Januari 2022.
Vaksin booster sendiri akan diberikan secara gratis untuk seluruh masyarakat Indonesia, serta diperuntukkan bagi yang berusia 18 tahun ke atas dan telah menerima vaksin dosis kedua dalam jangka waktu minimal 6 bulan.
Ketua Komisi IX DPR Felly Estelita Runtuwene meminta pemerintah memastikan validitas data peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI) BPJS Kesehatan untuk pelaksanaan program vaksin booster.
Baca Juga:
Butuh Persiapan, Pelaksanaan Vaksinasi Booster di Solo Diundur Jumat
Ia menuturkan, total jumlah peserta vaksin booster gratis ini akan tergantung dengan data valid peserta PBI dan masyarakat rentan.
"Komisi IX DPR RI berkomitmen seluruh masyarakat kurang mampu di desil terbawah akan mendapatkan vaksin booster yang dibiayai oleh negara,” kata politisi Partai NasDem ini dalam keterangan tertulisnya, Rabu (12/1).
Felly menambahkan, Komisi IX DPR telah memberi rekomendasi kepada Kementerian Kesehatan untuk berkoordinasi dengan Kementerian Sosial untuk memperbaiki data peserta PBI.
Langkah ini untuk memastikan agar rakyat dengan ekonomi bawah bisa mendapatkan hak memperoleh vaksin booster secara gratis.
Baca Juga:
Tunggu Stok, Pemkot Bandung Belum Memulai Vaksinasi Booster
Felly menyatakan, DPR dan pemerintah telah membahas rencana vaksinasi COVID-19 booster sejak 14 Desember 2021.
Pembahasan itu meliputi ketersediaan vaksin yang akan digunakan untuk dosis ketiga.
Menurut Felly, Pemerintah telah menjamin stok vaksin booster mencukupi bila dihitung berdasarkan kebutuhannya sesuai rekomendasi Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI).
Selain ketersediaan vaksin, Felly melanjutkan, pihaknya juga menyoroti sasaran penerima vaksin booster.
Untuk itu, Felly meminta pemerintah memastikan vaksin booster diprioritaskan kepada kelompok rentan.
“DPR setuju dengan skema yang direncanakan oleh Kementerian Kesehatan, yaitu mulai kelompok masyarakat rentan atau para lansia,” tutur legislator dapil Sulawesi Utara itu.
Felly mengatakan Komisi IX DPR RI akan melanjutkan pembahasan pelaksanaan vaksinasi booster pada masa persidangan III ini.
Selain pembahasan mengenai vaksinasi booster, pembahasan lainnya juga akan meliputi mitigasi penanganan munculnya varian COVID-19 Omicron yang telah menyebar di 150 negara. (Knu)
Baca Juga:
Orang Tak Ber-KTP DKI Bisa Terima Vaksin Booster di Jakarta
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID

[HOAKS atau FAKTA]: Suhu Dingin dan Kabut di Jabodetabek Hasil Rekayasa agar Angka Penyakit TBC Meningkat
![[HOAKS atau FAKTA]: Suhu Dingin dan Kabut di Jabodetabek Hasil Rekayasa agar Angka Penyakit TBC Meningkat](https://img.merahputih.com/media/a1/94/ca/a194ca9b40f4787086da8d3b6dbeaf1d_182x135.jpg)
Klaim Vaksin HPV Sebabkan Kemandulan, Ini Penjelasan Ahli yang Bikin Plong

Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa

178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat

Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis

Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025

[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin Disiapkan Sebelum Penyakitnya Muncul, Sebabkan Kebodohan hingga Mandul
![[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin Disiapkan Sebelum Penyakitnya Muncul, Sebabkan Kebodohan hingga Mandul](https://img.merahputih.com/media/cb/96/e7/cb96e76dd80770d33a8ae51142c6957d_182x135.jpg)
KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19

KPK Periksa 4 Orang Terkait Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19, Ada Staf BRI
