DPR Minta Pemerintah Pastikan Ketersediaan Vaksin untuk Anak

Zulfikar SyZulfikar Sy - Rabu, 04 Januari 2023
DPR Minta Pemerintah Pastikan Ketersediaan Vaksin untuk Anak

Vaksinasi COVID-19 kepada pelajar di SMAN 1 Kota Tangerang, Banten, Rabu, (14/7/2021). (Foto: MP/Rizki Fitrianto)

Ukuran:
14
Audio:

MerahPutih.com - Adanya fase peralihan pandemi COVID-19 ke endemi, juga pencabutan PPKM mesti dilakukan dengan matang oleh pemerintah.

Salah satunya memastikan ketersediaan vaksin COVID-19 bagi anak demi memperkuat tingkat kekebalan.

Anggota Komisi IX DPR RI Saleh Partaonan Daulay meminta Kementerian Kesehatan untuk segera memastikan ketersediaan vaksin COVID-19 untuk anak.

Baca Juga:

Pandemi COVID-19 Bikin Penelitian Vaksin Lebih Maju

Menurut Saleh, vaksin COVID-19 untuk anak saat ini jumlahnya minim. Sementara, pelaksanaan vaksinasi untuk anak masih belum selesai.

Saleh mengatakan, kebutuhan terhadap vaksin COVID-19 untuk anak ini penting. Apalagi, penyebaran virus dengan berbagai variannya masih terjadi.

Sisi lain, Tiongkok saat ini sedang mengalami lonjakan kasus varian baru.

"Untuk mengisi kekosongan yang terjadi saat ini, pemerintah harus mencari alternatif. Kita juga dikejar oleh waktu agar jadwal vaksinasi sesuai dengan yang semestinya," ungkap Saleh kepada wartawan di Jakarta, Rabu (4/1).

Saleh menyampaikan, dalam rapat terakhir, Kementerian Kesehatan dan produsen Vaksin Merah Putih memang telah menyanggupi pengadaan vaksin.

"Saya mendengar, Kementerian Kesehatan saat ini sedang menunggu vaksin buatan dalam negeri. Itu tentu sangat baik dan bijak," jelas Saleh.

Langkah ini mesti cepat dilakukan demi mengisi kekosongan vaksinasi.

"Mestinya, itu sudah ada sekarang. Kalau belum, berarti ada kendala. Kita perlu menelusuri apa kendalanya untuk diselesaikan," katanya.

Baca Juga:

[HOAKS atau FAKTA]: Darah Orang Divaksin COVID-19 Tidak Sehat

Di lain pihak, BPOM juga sudah memberikan izin vaksin Pfizer untuk disuntikkan pada anak. Tetapi sampai sekarang, belum dilaksanakan. Masih menunggu proses penilaian dari Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI).

"Proses birokrasinya pun jangan sampai memperlambat dan menunda pelayanan bagi masyarakat," ujar Saleh yang juga politikus PAN ini.

Saleh mengingatkan vaksinasi untuk anak itu sangat penting. Sebab, kekebalan mereka terhadap penyakit harus diutamakan.

Apalagi, masa pertumbuhan dan sekolah adalah hal yang sangat krusial.

"Karenanya, pemerintah harus betul-betul memperhatikan dan memprioritaskan mereka," tutup Saleh.

Sementara itu, terkait pemberian vaksin untuk anak di bawah enam tahun, Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi menyebut pihaknya masih menunggu arahan dan hasil kajian dari Badan Kesehatan Dunia (WHO) serta Kelompok Penasehat Strategis Ahli Imunisasi (SAGE).

Hal senada disampaikan Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes Maxi Rein Rondonuwu.

Saat ini, Kemenkes masih fokus menggenjot program vaksinasi COVID-19 primer bagi warga lanjut usia (lansia) dan orang dengan penyakit penyerta alias komorbid. (Knu)

Baca Juga:

Dinkes DKI Edukasi Vaksinasi COVID-19 untuk Anak Usia 6 Bulan

#Vaksinasi #Vaksinasi Anak #COVID-19
Bagikan

Berita Terkait

Lifestyle
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID
Gejala long COVID tidak selalu sama pada setiap orang. Sebagian mengalami hanya satu keluhan, seperti sesak napas atau kelelahan (fatigue), sementara yang lain menghadapi kombinasi beberapa gangguan.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 12 Agustus 2025
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Suhu Dingin dan Kabut di Jabodetabek Hasil Rekayasa agar Angka Penyakit TBC Meningkat
Akun Facebook “Jefri Papahnya Aqiela” menyebut, rekayasa cuaca itu dilakukan agar penyakit TBC kembali tinggi sehingga berdampak pada penggunaan vaksin dan obat.
Frengky Aruan - Minggu, 06 Juli 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Suhu Dingin dan Kabut di Jabodetabek Hasil Rekayasa agar Angka Penyakit TBC Meningkat
Indonesia
Klaim Vaksin HPV Sebabkan Kemandulan, Ini Penjelasan Ahli yang Bikin Plong
Semakin cepat terdeteksi, semakin tinggi peluang kesembuhannya
Angga Yudha Pratama - Kamis, 26 Juni 2025
Klaim Vaksin HPV Sebabkan Kemandulan, Ini Penjelasan Ahli yang Bikin Plong
Indonesia
Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa
Kemenkes menjabarkan saat ini ada 179 kasus COVID-19, dengan 1 kasus positif dari 32 pemeriksaan yang ditemukan
Wisnu Cipto - Senin, 16 Juni 2025
Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa
Indonesia
178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat
Batuk-pilek disertai sesak napas dalam waktu kurang dari 14 hari setelah kembali dari Tanah Suci.
Wisnu Cipto - Senin, 16 Juni 2025
178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat
Indonesia
Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menegaskan bahwa situasi COVID-19 di Ibu Kota tetap terkendali
Angga Yudha Pratama - Jumat, 13 Juni 2025
Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis
Indonesia
Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025
Ani mengimbau masyarakat untuk terus menjaga kesehatan dan kebersihan lingkungan
Angga Yudha Pratama - Rabu, 11 Juni 2025
Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin Disiapkan Sebelum Penyakitnya Muncul, Sebabkan Kebodohan hingga Mandul
Tengah viral di media sosial informasi yang menyebut vaksin sengaja disiapkan sebelum penyakit tersebut muncul.
Frengky Aruan - Rabu, 11 Juni 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin Disiapkan Sebelum Penyakitnya Muncul, Sebabkan Kebodohan hingga Mandul
Indonesia
KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19
KPK meminta bantuan BRI untuk memberikan informasi mengenai fasilitas kredit
Wisnu Cipto - Jumat, 06 Juni 2025
KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19
Indonesia
KPK Periksa 4 Orang Terkait Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19, Ada Staf BRI
Pemeriksaan dilakukan di Gedung Merah Putih KPK.
Wisnu Cipto - Kamis, 05 Juni 2025
KPK Periksa 4 Orang Terkait Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19, Ada Staf BRI
Bagikan