DPR Desak Pemerintah Batalkan Kebijakan Vaksin COVID-19 Berbayar


Petugas medis menyuntikkan vaksin COVID-19 kepada warga di Pusat Kesehatan Masyarakat (Pukesmas) . (Foto: Antara)
MerahPutih.com - Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menolak rencana Pemerintah terkait pemberlakukan Vaksin COVID-19 Berbayar per tahun ini. Anggota Komisi IX dari Fraksi PKS, Ansory Siregar menuntut rencana itu dibatalkan karena COVID-19 merupakan penyakit pandemi yang luar biasa mudah menular.
“Ini kan pandemi yang besar, bahkan wabah global dan bahkan bisa menular. Seharusnya vaksin COVID-19 ini bisa digratiskan oleh pemerintah sebagai bentuk tanggung jawab kepada masyarakat,” ucapnya, kepada awak media di Jakarta, Kamis (4/1).
Baca Juga:
Menurut Ansory, biaya vaksin yang tidak ditanggung negara akan menimbulkan kekhawatiran pada masyarakat kelas menengah bawah. Apalagi, lanjut dia, sampai saat ini tidak ada aturan tegas terkait patokan harga untuk mendapatkan suntikan vaksi COVID-19.
“Apalagi vaksin COVID-19 tidak diatur harganya, harga tergantung pada fasilitas kesehatan yang menyediakan, ini yang dikhawatirkan akan menimbulkan ketidak-adilan bagi masyarakat,” imbuh politikus PKS itu.
Lebih jauh, Ansory rberharap agar pemerintah harus segera ikut andil dalam menyelesaikan polemik isu vaksin COVID-19 berbayar tersebut. Khususnya, lanjut dia, demi menjamin keadilan akses masyarakat mendapatkan layanan kesehatan.
“Semua kalangan masyarakat dari mulai kalangan bawah, tengah, atas harus mendapatkan keadilannya, pemerintah harus memberikan perhatian lebih pada masalah kesehatan warga negaranya,” tutupnya.
Sekedar informasi, Pemerintah tidak mengatur soal harga vaksin COVID-19 berbayar, yang kini masuk menjadi vaksin pilihan bagi masyarakat mulai 1 Januari 2024.
Tarif layanan vaksinasi COVID mandiri secara keseluruhan akan tergantung masing-masing fasilitas kesehatan. Rencana pelaksanaan vaksin COVID-19 berbayar tahun 2024 juga dapat diakses masyarakat melalui klinik dan rumah sakit swasta. (Knu)
Baca Juga:
Tetap Waspada COVID-19 pada Liburan Nataru
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID

Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa

178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat

Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis

Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025

KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19

KPK Periksa 4 Orang Terkait Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19, Ada Staf BRI

COVID-19 Melonjak, Ini Yang Dilakukan Menkes Budi Gunadi Sadikin

COVID-19 Mulai Melonjak Lagi: Dari 100 Orang Dites, Sebagian Terindikasi Positif

Terjadi Peningkatan Kasus COVID-19 di Negara Tetangga, Dinkes DKI Monitoring Rutin
