Headline

Dosen Terpapar Radikalisme, Menteri Nasir: Pilih Dikeluarkan atau Dibina

Eddy FloEddy Flo - Jumat, 23 November 2018
Dosen Terpapar Radikalisme, Menteri Nasir: Pilih Dikeluarkan atau Dibina

Menristekdikti M Nasir (MP/Fredy Wansyah)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

MerahPutih.Com - Data dari Badan Intelijen Negara (BIN) menyebutkan sekitar tujuh perguruan tinggi negeri (PTN) yang terpapar radikalisme. Bahkan beberapa dosen pada ketujuh PTN tersebut terlibat dalam kegiatan paham radikal.

Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi selaku pemangku kepentingan langsung bergerak menangani infiltrasi paham radikal ke kampus terutama dosen-dosen yang telah terpapar radikalisme.

Menristekdikti Mohammad Nasir meminta dosen ayng dinyatakan terpapar radikalisme untuk memilih dibina atau dikeluarkan dari posisinya sebagai pegawai negeri sipil.

"Kalau dibina maka harus kembali ke NKRI, tapi kalau tidak maka harus keluar dari jabatannya sebagai seorang aparatur sipil negara (ASN)," ujarnya ditemui usai menjadi pembicara diskusi yang digelar Forum Merdeka Barat 9 di Kantor Gubernur Jawa Timur Jalan Pahlawan Surabaya, Kamis (22/11) kemarin.

Poster waspada radikalisme
Spanduk bahaya laten radikalisme. BIN menyatakan, paham radikalisme sudah menyusupi banyak kampus di Indonesia. (Andreas Fitri Atmoko/Antara)

Menteri Nasir mengaku telah menerima informasi dari Badan Intelijen Negara (BIN) yang menyampaikan adanya catatan tujuh perguruan tinggi negeri terpapar radikalisme.

Menurut dia, masalah di perguruan tinggi tersebut sudah ditugaskan ke seluruh rektor untuk melakukan "profiling" terhadap dosen dan mahasiswa yan terpapar radikalisme.

"Sejak 2017 sudah dilakukan dan memang ditemukan ada beberapa mahasiswa maupun dosen," ucap menteri kelahiran Ngawi, Jawa Timur, tersebut.

Kemenristekdikti, kata M Nasir sebagaimana dilansir Antara, juga telah mengakui terdapat beberapa dosen yang sudah dibina, antara lain di Semarang, Surabaya, Bandung dan Solo dan beberapa daerah lainnya.

"Setelah dibina, mereka menyatakan ikrar dan menandatangani pakta integritas untuk kembali ke NKRI. Mereka itu ASN yang digaji negara, lha kok mau merongrong NKRI. Sekali lagi, kalau tidak mau dibina maka silakan keluar," katanya.

Sebelumnya, BIN mencatat ada tujuh perguruan tinggi negeri terpapar radikalisme dan 39 persen mahasiswa di 15 provinsi yang ketertarikannya mulai dari tingkatan rendah sampai tinggi.(*)

Baca berita menarik lainnya dalam artikel: Akui Kesalahan, Zumi Zola Ingin Bangun Citra Sebagai Seorang Gentleman

#M Nasir #Radikalisme #Kemenristekdikti
Bagikan
Ditulis Oleh

Eddy Flo

Simple, logic, traveler wanna be, LFC and proud to be Indonesian

Berita Terkait

Indonesia
Isi Konten Radikal Remaja Anggota ISIS di Gowa Terungkap, Aktif Sebarkan Propaganda
Isi konten radikal remaja anggota ISIS di Gowa ditangkap. Remaja itu aktif menyebarkan propaganda melalui media sosial dan membahas aksi bom bunuh diri.
Soffi Amira - Minggu, 25 Mei 2025
Isi Konten Radikal Remaja Anggota ISIS di Gowa Terungkap, Aktif Sebarkan Propaganda
Indonesia
Menteri Agama sebut Paham Radikal Susah Menyebar di Indonesia karena Pengaruh Budaya Maritim dan Heterogen
Menurut Nasarudin, budaya maritim terbiasa menghargai perbedaan.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 23 April 2025
Menteri Agama sebut Paham Radikal Susah Menyebar di Indonesia karena Pengaruh Budaya Maritim dan Heterogen
Indonesia
Alasan Tidak Semua Dosen ASN Dapat Tunjangan Kinerja, Salah Satunya Beda Status Tempat Ngajar
Untuk dosen di bawah Kemendiktisaintek, terdapat dosen yang menerima fasilitas remunerasi bagi yang bekerja di PTN berbadan hukum (PTN-BH) dan sebagian PTN badan layanan umum (BLU).
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 15 April 2025
Alasan Tidak Semua Dosen ASN Dapat Tunjangan Kinerja, Salah Satunya Beda Status Tempat Ngajar
Indonesia
120 Perguruan Tinggi Negeri Diminta Segera Tentukan Kelayakan Penerima KIP Kuliah Jalur SNBP
Pencairan Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah untuk semester genap tahun 2025 telah mencapai 83,5 persen, senilai total Rp 6.364.442.000.000,-.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 27 Maret 2025
120 Perguruan Tinggi Negeri Diminta Segera Tentukan Kelayakan Penerima KIP Kuliah Jalur SNBP
Berita Foto
Sampah Karangan Bunga Bertuliskan Lawan Menteri Dzalim
Pekerja saat melintas sampah karangan bunga di sudut Gedung Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendikti Saintek), Kawasan Senayan, Jakarta Selatan, Senin (20/1/2025).
Didik Setiawan - Senin, 20 Januari 2025
Sampah Karangan Bunga Bertuliskan Lawan Menteri Dzalim
Indonesia
Operasi Madago Raya Sulteng Temukan 4 Bom Rakitan dan Ratusan Amunisi
Satgas Operasi Madago Raya melibatkan 253 personel termasuk anggota TNI/Polri.
Wisnu Cipto - Rabu, 02 Oktober 2024
Operasi Madago Raya Sulteng Temukan 4 Bom Rakitan dan Ratusan Amunisi
Indonesia
Penyebaran Radikal di Depan Mata, Semua Orang Bisa Direkrut ke Jaringan Teror
Tahapan paparan paham radikal dimulai dari kegagalan menyikapi perbedaan hingga berpotensi menjadi radikalisme.
Dwi Astarini - Kamis, 25 Juli 2024
Penyebaran Radikal di Depan Mata, Semua Orang Bisa Direkrut ke Jaringan Teror
Indonesia
Legislator Minta Permendikbudristek 2/2024 Tak Bikin Bingung Perguruan Tinggi
Nadiem menegaskan Permendikbudristek itu hanya berlaku bagi mahasiswa baru
Angga Yudha Pratama - Rabu, 22 Mei 2024
Legislator Minta Permendikbudristek 2/2024 Tak Bikin Bingung Perguruan Tinggi
Indonesia
Naiknya Biaya UKT Mahasiswa, DPR Ragu Indonesia Emas 2045 Terwujud
Pendidikan adalah investasi jangka panjang untuk masa depan bangsa
Angga Yudha Pratama - Senin, 20 Mei 2024
Naiknya Biaya UKT Mahasiswa, DPR Ragu Indonesia Emas 2045 Terwujud
Indonesia
Muhammadiyah Sebut Kontrol Tempat Ibadah oleh Pemerintah Picu Dampak Negatif
Zulfikar Sy - Jumat, 08 September 2023
Muhammadiyah Sebut Kontrol Tempat Ibadah oleh Pemerintah Picu Dampak Negatif
Bagikan