Dosen Terpapar Radikalisme, Menteri Nasir: Pilih Dikeluarkan atau Dibina


Menristekdikti M Nasir (MP/Fredy Wansyah)
MerahPutih.Com - Data dari Badan Intelijen Negara (BIN) menyebutkan sekitar tujuh perguruan tinggi negeri (PTN) yang terpapar radikalisme. Bahkan beberapa dosen pada ketujuh PTN tersebut terlibat dalam kegiatan paham radikal.
Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi selaku pemangku kepentingan langsung bergerak menangani infiltrasi paham radikal ke kampus terutama dosen-dosen yang telah terpapar radikalisme.
Menristekdikti Mohammad Nasir meminta dosen ayng dinyatakan terpapar radikalisme untuk memilih dibina atau dikeluarkan dari posisinya sebagai pegawai negeri sipil.
"Kalau dibina maka harus kembali ke NKRI, tapi kalau tidak maka harus keluar dari jabatannya sebagai seorang aparatur sipil negara (ASN)," ujarnya ditemui usai menjadi pembicara diskusi yang digelar Forum Merdeka Barat 9 di Kantor Gubernur Jawa Timur Jalan Pahlawan Surabaya, Kamis (22/11) kemarin.

Menteri Nasir mengaku telah menerima informasi dari Badan Intelijen Negara (BIN) yang menyampaikan adanya catatan tujuh perguruan tinggi negeri terpapar radikalisme.
Menurut dia, masalah di perguruan tinggi tersebut sudah ditugaskan ke seluruh rektor untuk melakukan "profiling" terhadap dosen dan mahasiswa yan terpapar radikalisme.
"Sejak 2017 sudah dilakukan dan memang ditemukan ada beberapa mahasiswa maupun dosen," ucap menteri kelahiran Ngawi, Jawa Timur, tersebut.
Kemenristekdikti, kata M Nasir sebagaimana dilansir Antara, juga telah mengakui terdapat beberapa dosen yang sudah dibina, antara lain di Semarang, Surabaya, Bandung dan Solo dan beberapa daerah lainnya.
"Setelah dibina, mereka menyatakan ikrar dan menandatangani pakta integritas untuk kembali ke NKRI. Mereka itu ASN yang digaji negara, lha kok mau merongrong NKRI. Sekali lagi, kalau tidak mau dibina maka silakan keluar," katanya.
Sebelumnya, BIN mencatat ada tujuh perguruan tinggi negeri terpapar radikalisme dan 39 persen mahasiswa di 15 provinsi yang ketertarikannya mulai dari tingkatan rendah sampai tinggi.(*)
Baca berita menarik lainnya dalam artikel: Akui Kesalahan, Zumi Zola Ingin Bangun Citra Sebagai Seorang Gentleman
Bagikan
Berita Terkait
Isi Konten Radikal Remaja Anggota ISIS di Gowa Terungkap, Aktif Sebarkan Propaganda

Menteri Agama sebut Paham Radikal Susah Menyebar di Indonesia karena Pengaruh Budaya Maritim dan Heterogen

Alasan Tidak Semua Dosen ASN Dapat Tunjangan Kinerja, Salah Satunya Beda Status Tempat Ngajar

120 Perguruan Tinggi Negeri Diminta Segera Tentukan Kelayakan Penerima KIP Kuliah Jalur SNBP

Sampah Karangan Bunga Bertuliskan Lawan Menteri Dzalim

Operasi Madago Raya Sulteng Temukan 4 Bom Rakitan dan Ratusan Amunisi

Penyebaran Radikal di Depan Mata, Semua Orang Bisa Direkrut ke Jaringan Teror

Legislator Minta Permendikbudristek 2/2024 Tak Bikin Bingung Perguruan Tinggi

Naiknya Biaya UKT Mahasiswa, DPR Ragu Indonesia Emas 2045 Terwujud

Muhammadiyah Sebut Kontrol Tempat Ibadah oleh Pemerintah Picu Dampak Negatif
