Donor Darah Kurang Efektif Obati COVID-19

Muchammad YaniMuchammad Yani - Selasa, 27 Oktober 2020
Donor Darah Kurang Efektif Obati COVID-19

COVID-19 (Foto: Pixabay/PIRO4D)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

ADA studi terbaru yang mengungkapkan kalau pasien COVID-19 penerima plasma dari pasien yang pulih dari Corona tak menurunkan angka risiko kematian akibat penyakit itu. Kesimpulan ini dibuat usai para peneliti di India meneliti 464 pasien virus Corona sedang.

Maksudnya ialah mereka adalah pasien yang kadar saturasi oksigen 93 persen atau lebih rendah ketika bernapas ddi dalam ruangan. Kriterianya yakni ketika seseorang yang terinfeksi SARS-CoV-2 harus dirawat di rumah sakit. Karena saat itu virus bisa menimbulkan penyakit.

Baca juga:

Sering Dijadikan Obat, Heroin Ternyata Mengancam Penggunanya

Dalam jurnal yang diterbitkan di BMJ, Aparna Mukherjee, ilmuwan epidemiologi dan penyakit menular di Dewan Riset Medis India, mencatat pasien dalam studinya akan dianggap sakit parah di negara lain, karena definisi penyakit sangat bervariasi di seluruh dunia.

Penelitian ini dilakukan terhadap 464 pasien COVID-19. (Foto: Pixabay/_freakwave_)
Penelitian ini dilakukan terhadap 464 pasien COVID-19. (Foto: Pixabay/_freakwave_)

Ketika sampai rumah sakit, beberapa pasien dalam penelitian diberikan dua dosis plasma penyembuhan dari mereka yang telah sembuh dari penyakit dan menyumbangkan darahnya yang kaya sel kekebalan mereka. Dibandingkan mereka yang dirawat dengan perawatan standar, pasien yang diberi plasma rupanya memiliki rerata kematian setelah 28 hari.

Baca juga:

Penderita Diabetes Boleh Makan Mi Instan, Tapi…

"Studi ini memiliki ukuran sampel yang besar dan menunjukkan bahwa ketika plasma diinfuskan pada pasien dengan COVID-19 sedang (serupa dengan yang parah di negara lain), itu tidak mengurangi kematian atau perkembangan menjadi COVID-19 yang lebih kritis," ucap Aparna Mukherjee dikutip dari Time pada Senin (26/10).

Plasma konvalesen adalah terapi tertua yang dilakukan dokter. (Foto: Pixabay/PublicDomainPictures)
Plasma konvalesen adalah terapi tertua yang dilakukan dokter. (Foto: Pixabay/PublicDomainPictures)

Hasil studi ini menambah perdebatan berkelanjutan tentang seberapa bergunanya plasma penyebuhan. Plasma konvalesen sendiri ialah terapi tertua yang digunakan dokter dalam mengobati penyakit menular, berdasarkan gagasan bahwa orang yang terinfeksi dan pulih secara alami memiliki persediaan sel kekebalan yang tepat untu melawan virus atau bakteri tersebut.

Sayangnya, sistem kekebalan manusia sangat bervariasi. Volume sel yang lemawan penyakit juga tidak bisa diprediksi dan dapat berkisar dari tingkat hampir tak memadai hingga sumbel sel kekebalan yang sangat kaya. (Yni)

Baca juga:

Selain Lezat, Ini Manfaat Scallop Bagi Tubuh

#Info Kesehatan
Bagikan
Ditulis Oleh

Muchammad Yani

Lebih baik keliling Indonesia daripada keliling hati kamu

Berita Terkait

Indonesia
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Irma mendorong BPJS Kesehatan untuk bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik
Angga Yudha Pratama - Kamis, 28 Agustus 2025
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Indonesia
Cek Kesehatan Gratis Dinilai Langkah Maju untuk Tingkatkan Kualitas Hidup Masyarakat
Program ini bertujuan memberikan pemeriksaan kesehatan kepada masyarakat secara cuma-cuma
Angga Yudha Pratama - Senin, 10 Februari 2025
Cek Kesehatan Gratis Dinilai Langkah Maju untuk Tingkatkan Kualitas Hidup Masyarakat
Indonesia
DPR Minta Nakes yang Terlibat Program Cek Kesehatan Gratis Punya Kompetensi
Program ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya deteksi dini penyakit
Angga Yudha Pratama - Jumat, 07 Februari 2025
DPR Minta Nakes yang Terlibat Program Cek Kesehatan Gratis Punya Kompetensi
Indonesia
Pemeriksaan Kesehatan Gratis Diharap Mencakup Seluruh Penyakit di Setiap Tingkat Usia
Banyak orang yang tidak mendaftarkan akun karena data nama tidak sesuai dengan data KTP
Angga Yudha Pratama - Jumat, 07 Februari 2025
Pemeriksaan Kesehatan Gratis Diharap Mencakup Seluruh Penyakit di Setiap Tingkat Usia
Indonesia
Besok Pemkot Solo Mulai Terapkan Cek Kesehatan Gratis di 17 Puskesmas
PKG merupakan salah satu Program Hasil Terbaik Cepat (Quick Win) Presiden Prabowo Subianto
Angga Yudha Pratama - Minggu, 02 Februari 2025
Besok Pemkot Solo Mulai Terapkan Cek Kesehatan Gratis di 17 Puskesmas
Video
Manfaat Vitamin E untuk Tubuh
Berikut tiga manfaat yang bisa kamu dapat dengan rutin mengonsumsi vitamin E.
Rezita Kesuma - Senin, 22 Juli 2024
Manfaat Vitamin E untuk Tubuh
Video
Naik Tangga Bikin Kita Berpanjang Umur
“Sudah lama diketahui kurangnya aktivitas fisik dikaitkan dengan beban penyakit kardiovaskular yang signifikan, sehingga banyaknya pedoman dan kebijakan untuk meningkatkan aktivitas fisik jika memungkinkan," kata penulis utama studi Sophie Paddock, MD dari University of East Anglia dan Norfolk.
Rezita Kesuma - Rabu, 29 Mei 2024
Naik Tangga Bikin Kita Berpanjang Umur
Fun
3 Macam Jenis Anxiety, Ketahui Gejalanya
Ikhsan Aryo Digdo - Selasa, 02 April 2024
3 Macam Jenis Anxiety, Ketahui Gejalanya
Lifestyle
Obat Kumur Bisa Tingkatkan Gula Darah Pasien Diabetes
Obat kumur ternyata bisa menyebabkan kadar gula darah pasien diabetes meningkat.
Soffi Amira - Sabtu, 17 Februari 2024
Obat Kumur Bisa Tingkatkan Gula Darah Pasien Diabetes
Fun
Jangan Salah, Mandi Juga Ada Urutannya
Salah urutan malah bisa bikin kulit rusak.
Andrew Francois - Selasa, 21 Maret 2023
Jangan Salah, Mandi Juga Ada Urutannya
Bagikan