Doni Tegaskan Virus COVID-19 Masih Sangat Berbahaya

Alwan Ridha RamdaniAlwan Ridha Ramdani - Sabtu, 15 Agustus 2020
Doni Tegaskan Virus COVID-19 Masih Sangat Berbahaya

Lab Vaksin Bio Farma. (Foto: Sekretariat Presiden)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

MerahPutih.com - Hampir setengah tahun Indonesia pandemi virus corona atau COVID-19 melanda Indonesia. Situasi krisis ini, harus bisa dimanfaatkan agar Indonesia bisa lebih maju.

"Memetik pengalaman 5 bulan terakhir ada banyak yang memang perlu dievaluasi, tapi kita yakin dan optimistis bangsa kita yang memiliki modal sosial gotong royong akan bisa pulih dalam berbagai bidang," ujar Ketua Satgas COVID-19 Doni Monardo di Jakarta, Sabtu (15/8).

Doni mengatakan, kemungkinan obat dan vaksin baru bisa diberikan kepada masyarakat dalam beberapa bulan ke depan setelah uji klinis selesai.

Baca Juga:

Pandemi, Dividen BUMN di 2021 Dipatok Rp26,1 Triliun

"Sampai hari ini obat COVID belum, ada vaksin pun baru bisa efektif beberapa bulan ke depan. Sehingga ada banyak kejadian yang mungkin terjadi menjelang vaksin diberikan kepada masyarakat," ucap dia.

Ia meminta peran seluruh elemen masyarakat membantu pemerintah mengubah perilaku masyarakat sebelum vaksin ada dengan menumbuhkan kesadaran koletif dan peran dari seluruh kompenen bangsa.

"63 persen keberhasilan kita dalam tangani COVID adalah bidang sosialisasi. Peran komunikasi publik adalah hal yang sangat mendasar," katanya.

Doni Monardo
Ketua Satgas COVID-19 Doni Monardo. (Foto: BNPB)

Ia menegaskan, virus corona saat ini masih sangat berbahaya. Sehingga, perlu adanya upaya untuk mengantisipasi penuluaran terus terjadi.

"Karena kita tahu COVID berbahaya. Proses seseorang terpapar COVID karena ada yang membawanya, yaitu manusia," ujar Doni.

Baca Juga:

Seluruh Pasien COVID-19 di Secapa AD Dinyatakan Sembuh

#Kasus Covid #Vaksin Covid-19
Bagikan

Berita Terkait

Indonesia
Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menegaskan bahwa situasi COVID-19 di Ibu Kota tetap terkendali
Angga Yudha Pratama - Jumat, 13 Juni 2025
Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin COVID-19 Terkoneksi Bluetooth di Aplikasi Handphone
Informasi ini diunggah akun Facebook “Jefri Papahnya Aqiela”.
Frengky Aruan - Senin, 09 Juni 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin COVID-19 Terkoneksi Bluetooth di Aplikasi Handphone
Indonesia
Kasus COVID-19 Melonjak, Legislator Ajak Masyarakat untuk Waspada
Peningkatan kasus COVID-19 secara signifikan terjadi di Thailand, Malaysia, dan Singapura.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 02 Juni 2025
Kasus COVID-19 Melonjak, Legislator Ajak Masyarakat untuk Waspada
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Kasus Autoimun Meroket Akibat Vaksinasi COVID-19
Reaktivitas silang antara protein SARS-CoV-2 pada vaksin dan protein manusia dapat menyebabkan berbagai kondisi autoimun, dari dermatitis ringan, kerusakan organ, kelumpuhan, sampai kematian.
Wisnu Cipto - Rabu, 09 Oktober 2024
[HOAKS atau FAKTA]: Kasus Autoimun Meroket Akibat Vaksinasi COVID-19
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin COVID-19 AstraZeneca Penyebab Sakit Jantung
Beredar narasi yang mengeklaim vaksin Astrazeneca merupakan penyebab jantung terasa sakit tanpa sebab.
Frengky Aruan - Jumat, 09 Agustus 2024
[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin COVID-19 AstraZeneca Penyebab Sakit Jantung
Indonesia
Fakta Baru Kasus Korupsi Jutaan Paket Bansos COVID-19
Tessa belum memberikan rincian lebih lanjut mengenai sejauh mana korupsi dalam pengadaan bansos ini terjadi
Angga Yudha Pratama - Kamis, 04 Juli 2024
Fakta Baru Kasus Korupsi Jutaan Paket Bansos COVID-19
Indonesia
Lonjakan COVID-19 di Singapura, DPR RI desak Pemerintah Tingkatkan Surveilans
Dengan adanya surveilans, pemerintah bisa menganalisa data penyakit menular untuk mengambil langkah kebijakan kemudian hari
Angga Yudha Pratama - Rabu, 22 Mei 2024
Lonjakan COVID-19 di Singapura, DPR RI desak Pemerintah Tingkatkan Surveilans
Dunia
Kasus COVID-19 di Singapura Meroket, Rumah Sakit Diminta Kurangi Bedah Elektif
Pemerintah juga meminta memindahkan pasien yang sesuai ke fasilitas-fasilitas seperti fasilitas perawatan transisi atau pulang ke rumah dan menjalani perawatan di rumah
Angga Yudha Pratama - Selasa, 21 Mei 2024
Kasus COVID-19 di Singapura Meroket, Rumah Sakit Diminta Kurangi Bedah Elektif
Lifestyle
Kemenkes Jelaskan Vaksin COVID-19 AstraZeneca Disebut Timbulkan Thrombocytopenia Syndrome
Dwi Astarini - Kamis, 02 Mei 2024
Kemenkes Jelaskan Vaksin COVID-19 AstraZeneca Disebut Timbulkan Thrombocytopenia Syndrome
Indonesia
Indonesia Miliki Sisa Vaksin COVID-19 Sekitar 5,22 Juta Dosis
Terdapat sebanyak 1.345 kasus aktif pada Januari hingga Maret 2024. Adapun kasus mingguan mencapai 28 kasus, dan pengecekan mingguan sebanyak 7.700 kasus.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Maret 2024
Indonesia Miliki Sisa Vaksin COVID-19 Sekitar 5,22 Juta Dosis
Bagikan