Donald Trump Disebut Punya Peluang Kuat Kalahkan Joe Biden, Ini Analisisnya
Foto kombinasi memperlihatkan Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan kandidat presiden dari Partai Demokrat, Joe Biden. (ANTARA/REUTERS/Brian Snyder/TM.)
MerahPutih.com - Pengamat politik Wempy Hadir memprediksi calon presiden petahana Amerika Serikat (AS) Donald Trump berpeluang memenangkan Pilpres AS 2020.
Berdasarkan hasil hitungan sementara Pilpres AS 2020, dari data yang dipublikasikan oleh The Associate Press, menunjukan bahwa perolehan electoral college untuk sementara Joe Biden Unggul dengan angka 238 electoral votes. Sedangkan Trump memperoleh 213 electoral votes.
Hingga saat ini masih ada 7 wilayah yang belum optimal perhitungan suaranya sehingga belum dipastikan siapa yang menang.
Baca Juga:
Dari tujuh wilayah tersebut, terlihat bahwa 2 wilayah berpotensi dimenangkan oleh Biden yakni Nevada dan Winsconsin.
Nevada mempunyai 6 electoral college, sedangkan Winsconsin mempunyai 10 electoal votes.
Artinya kalau dilihat dari data yang masuk, Biden mempunyai peluang penambahan 16 electoral votes menjadi 254 electoral votes.
Sementara untuk Trump, masioh ada 5 wilayah yang mempunyai potensi untuk dimenangkan dan berdasarkan perhitungan sementara masih unggul.
Adapun lima daerah tersebut adalah Michigan dengan 16 electoral college, Pennsylvania dengan 20 electoral college, North Carolina dengan 15 electoral college, Georgia dengan 16 electoral college dan Alaska dengan 3 electoral college.
Dengan demikian Trump masih mempunyai 70 electoral votes dari lima negara bagian tersebut.
Baca Juga:
Setengah Suara Telah Dihitung, Biden Masih Unggul Dibanding Trump
Artinya, kata Wempy, kalau melihat data electoral votes sementara, Trump memperoleh 213 ditambah dengan potensi penambahan 70 electoral votes, maka Trump akan memperoleh 283 electoral votes.
"Kalau melihat data tersebut, saya mempunyai prediksi bahwa Trump akan kembali menduduki Gedung Putih untuk kedua kalinya dengan perolehan suara 383 eletoral votes, sementara Biden memperoleh 254 electoral votes," ujar Wempy dalam keterangan tertulis yang diterima wartawan, Rabu (4/11).
Tapi, lanjut Wempy, bisa saja peta akan berubah sebelum semua suara dari wilayah yang perhitungan suaranya belum optimal.
"Tentu ini hanya prediksi sementara saja, kita menunggu keputusan final setelah semua perhitungan suara selesai," pungkas Peneliti Indopolling Network itu. (Knu)
Baca Juga:
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Pemerintahan Donald Trump akan Bubarkan NCAR, Sebut Pebuhan Iklim hanya Tipuan
Trump Labeli Venezuela di Bawah Maduro Teroris, Kirim Armada Blokade Terbesar AS
Trump Tetapkan Rezim Venezuela Sebagai Organisasi Teroris Asing
Presiden Trump Larang Warga 8 Negara Masuk AS, Termasuk Laos dan Palestina
Trump Klaim Pasukan Stabilisasi Internasional di Gaza Bakal Didukung Banyak Negara
Indonesia Pastikan Impor Minyak dari Amerika Serikat
Trump Bakal Jabat Ketua Dewan Perdamaian, Kelola Administrasi Gaza
Setelah Maduro, Donald Trump Incar Gulingkan Presiden Kolombia Gustavo Petro
Makin Panas, AS Sita Kapal Tanker Minyak di Pesisir Venezuela
Indonesia Tepis Kabar Perundingan Tarif dengan AS Terancam Batal, Sebut Cuma Dinamika