DKI dan Kepri Alami Kenaikan Kasus COVID-19 dalam Sebulan


Juru Bicara Nasional Satgas Penanganan COVID-19 Wiku Adi Sasmito dalam konferensi pers yang diikuti secara daring di Jakarta, Selasa (4/1/2021). (ANTARA/Devi Nindy)
MerahPutih.com - Satuan Tugas Penanganan COVID-19 menyebut ada dua provinsi yang menyumbang kenaikan kasus nasional, dari 1.215 menjadi 1.409 kasus per pekan.
Juru Bicara Nasional Satgas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito dalam konferensi pers yang diikuti secara daring di Jakarta, Selasa (4/1) mengungkap, dua provinsi itu yakni DKI Jakarta dan Kepulauan Riau yang mengalami kenaikan kasus per pekan dalam satu bulan.
"Hal ini dikontribusikan oleh dua provinsi yang telah mengalami kenaikan kasus per pekan selama empat pekan berturut-turut," ujar Wiku.
Baca Juga:
Ketua DPR Dorong Booster Vaksin COVID-19 Diberikan Gratis
Wiku menjelaskan, di DKI Jakarta kasus positif terus meningkat dari 212 menjadi 254, kemudian meningkat lagi menjadi 348 dan terakhir mencapai 526 kasus.
Sedangkan Kepulauan Riau meningkat cukup tajam dari yang awalnya hanya dua kasus, meningkat menjadi 93 kasus, meningkat lagi menjadi 140, dan terakhir mencapai 168 kasus.
Wiku menegaskan, kenaikan kasus empat pekan berturut-turut di saat kasus di provinsi lainnya terus mengalami penurunan, serta kasus positif nasional yang rendah, menunjukkan alarm yang perlu untuk segera ditindaklanjuti.
Baca Juga:
Konfirmasi COVID-19 di Indonesia Bertambah Hampir 300 Kasus
Dia mengatakan, kunci mencegah lonjakan kasus sesuai yang tertuang dalam rilis Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di masa lonjakan kedua di tengah keberadaan varian Delta, salah satunya adalah timing atau waktu yang tepat.
Menurut Wiku, lonjakan kasus hanya dapat dicegah dengan respons pengendalian kasus sedini mungkin.
"Kepada Gubernur DKI Jakarta dan Kepulauan Riau untuk menindaklanjuti hal ini dengan segera dalam dua pekan ke depan," ujar dia, dikutip Antara.
Selain itu, Wiku memohon kepada pemerintah daerah untuk memastikan satgas posko di fasilitas umum dan tingkat desa atau kelurahan telah dibentuk dan berfungsi seluruhnya, agar pengawasan protokol kesehatan dapat dilakukan dengan maksimal.
Selanjutnya, mencegah kasus importasi yang sudah terlanjur masuk di suatu wilayah agar tidak menimbulkan lonjakan kasus akibat adanya transmisi, atau penularan di komunitas.
"Hal ini patut menjadi perhatian agar kita dapat memaksimalkan upaya pengendalian sesuai kondisi terkini di lapangan," ujar Wiku. (*)
Baca Juga:
Sembilan Pekerja Bandara Positif COVID-19, 74 Warga Kalideres Jalani Tes PCR
Bagikan
Berita Terkait
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID

Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa

178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat

Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis

Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025

KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19

KPK Periksa 4 Orang Terkait Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19, Ada Staf BRI

COVID-19 Melonjak, Ini Yang Dilakukan Menkes Budi Gunadi Sadikin

COVID-19 Mulai Melonjak Lagi: Dari 100 Orang Dites, Sebagian Terindikasi Positif

Terjadi Peningkatan Kasus COVID-19 di Negara Tetangga, Dinkes DKI Monitoring Rutin
