Djarot Bicara Tabodo, Kopi Asal Tanah Batak dengan Kualitas Ekspor


Kopi Tabodo kini mendunia (Foto: facebook/tabodo)
MerahPutih.Com - Di tengah kesibukannya memenangkan Pilpres dan Pileg 2019 di Sumatera Utara, Djarot Saiful Hidayat juga mengemban misi mempromosikan ekonomi kerakyatan serta pemantapan produk pangan Indonesia.
Baru-baru ini, mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu coba mempromosikan salah satu jenis kopi asal Kabupaten Humbang Hasundutan, Sumatera Utara. Dia membawa serta produk kopi lokal bermerek 'Tabodo' ke Jakarta untuk dikenalkan kepada publik.
“Tabodo. Itu bahasa batak. Artinya enak,” kata Djarot Saiful Hidayat, di Posko Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (26/10).

Djarot datang ke Posko Cemara karena pernah berjanji membawa oleh-oleh kalau dia berkunjung ke Sumut. Djarot saat ini memang tercatat juga sebagai caleg PDI Perjuangan untuk daerah pemilihan Sumut 3.
“Yang saya bawa ini disebut di sana sebagai kopi lintong,” kata Djarot.
Diapun fasih menjelaskan soal kopi jenis arabica dan robusta, karakteristik, serta bahwa kopi lintong termasuk jenis arabica yang tumbuh di daerah dataran tinggi.
Baginya, 'Tabodo' membuktikan Indonesia kaya akan berbagai macam komoditas yang bisa diolah dan dikemas dengan baik. Dengan kualitas pengemasan sangat baik, maka Tabodo sudah diekspor.
Lalu kenapa Djarot tiba-tiba bicara soal kopi? Kata dia, sama seperti yang lainnya, dirinya ditugaskan di Sumut, bukan hanya berjuang untuk pemilu legislatif dan pemilu presiden. Tapi sekaligus juga menggali dan mengembangkan potensi yang dimiliki oleh Sumatara Utara yang berorientasi ekspor.

Dijelaskannya, Presiden Jokowi telah melakukan berbagai pembangunan infrastruktur di Sumut. Hal itu dilakukan salah satunya demi membuka pusat pertumbuhan ekonomi baru. Dan dalam konteks itu, komoditas kopi ekspor seperti Tabodo ini menjadi bukti bahwa pembangunan itu telah berhasil membangkitkan ekonomi kerakyatan.
“Harus diakui, itu hanya bisa terjadi kalau Pemerintah pusat turun tangan dan membantu pengembangan wilayah di seluruh provinsi di Indonesia,” ujar Djarot.
Dilanjutkannya, dengan berbagai potensi kopi Indonesia yang kaya, anak-anak muda Indonesia bisa lebih berkreasi demi membangun brand kopi Indonesia yang menembus pasar dunia. Dia yakin, anak-anak muda Indonesia mampu melawan dominasi Italia dan merek dagang seperti Starbucks yang telah lebih dulu memasuki ceruk itu.
“Masih banyak yang bisa dikembangkan. Contoh, untuk kecantikan itu gambir, untuk pewangi ada bunga kenanga, bunga kamboja. Minyak sereh, jahe, kencur kemenyan, barus, dan lain-lain,” ujarnya.(Fdi)
Baca berita menarik lainnya dalam artikel: Buwas Tegaskan Indonesia Tak Perlu Impor Beras Sampai Juni 2019
Bagikan
Berita Terkait
Kemendag Lepas 57,6 Ton Kopi dari Subang ke China Rp 4,3 Miliar

PDI Perjuangan Desak Penulisan Ulang Sejarah Berdasarkan Fakta, Bukan Fiksi Penguasa

Djarot, Ribka Tjiptaning, hingga Oegroseno Hadir di Sidang Hasto

Ketua DPP DPIP Minta Publik Bersabar Wacana Pertemua Prabowo dan Mega

39,6 Ton Kopi Robusta asal Malang Diekspor ke Mesir

PDIP Beberkan Kecurangan di Pilkada Sumut
Djarot Sebut IKN Proyek Tergesa-gesa, Grace Natalie: Silakan Datang Sendiri

Soal Pilkada Sumatera Utara, PDIP: Biarkan Semut Lawan Gajah

PDIP Tak Undang Jokowi dan Ma'ruf Amin ke Rakernas V
Djarot Naik Sisingaan ke Acara Kampanye Damai Sambil Salam 3 Jari
