Dituding Sebagai Sarang Preman, Warga Anggap Sebagai Pencemaran Nama Baik
Kalijodo
MerahPutih Megapolitan- Kerap dituding sebagai salah satu kawasan perjudian di Jakarta, sebagian warga Kalijodo menilai itu merupakan pencemaran nama baik.
Leonard Eko Wahyu (38), mengatakan perjudian sudah tidak ada sejak 15 tahun yang lalu.
"Ada keberatan saya tentang nama baik. Yang diceritakan oleh orang-orang kan cerita dulu. Sekarang itu udah enggak ada perjudian," ucap pria yang disapa Leo ini kepada awak media, Senin (15/2).
Bukan hanya itu, Leo juga menampik jika Kawasan Kalijodo dianggap sebagai sarang para preman. Menurutnya orang yang tinggal di kawasan tersebut adalah orang baik-baik dan tidak mengganggu siapapun.
"Kalau dianggap sebagai warga gelap kami punya KTP. Silakan di cek di Kemendagri," kata Leo.
Terkait soal prostitusi yang dikelola warga Kalijodo, Leo mengatakan hal tersebut adalah bukti ketidakbecusan pemerintah dalam memberikan pendidikan dan lapangan pekerjaan.
"Kalau untuk prostitusi itu adalah bentuk kegagalan pemerintah dalam mendidik dan memberikan lapangan pekerjaan," tegasnya. (yni)
BACA JUGA:
Bagikan
Berita Terkait
Transjakarta Bakal Tambah 300 Armada Bus Listrik Demi Jakarta Bebas Polusi di Tengah Isu Kenaikan Tarif
Pemprov DKI Jakarta Beri Keringanan hingga Bebaskan Pajak Kendaraan Bermotor
Krisis Lahan Makam Jakarta, Solusi Tumpang dan Wacana Teknologi Kuburan Instan
Rp 14,6 Triliun DKI Ngendap di Bank, PSI Soroti Belanja Subsidi dan Modal yang Mampet
Pramono Anung Bikin Aturan Lelang Kilat November-Desember, Siap-siap Proyek Infrastruktur Langsung Tancap Gas di Awal Tahun Baru
DPRD DKI Minta BUMD Jakarta Jangan Manja Minta PMD Terus, Creative Financing Bisa Jadi Solusi Darurat Usai Anggaran Dikebiri Habis-habisan
Jakarta Diprediksi Hanya Punya Lahan Makam 3 Tahun Lagi, Setelah Itu Mau Kubur di Mana?
Anggaran DKI Jakarta Menciut Gara-Gara DBH Dipangkas, Banjir dan Jalan Rusak Warga Jakarta Terancam Diabaikan?
MRT Jakarta Tambah 8 Kereta Baru dari Jepang untuk Rute HI–Kota, 'Headway' Bakal Jadi Secepat Kilat
Krisis Lahan Kuburan di Jakarta: Jarak Antar Makam Cuma 20 Cm, Jasad Baru Harus Rela 'Numpang' Sampai Tiga Lapis dalam Satu Lubang