Headline

Dituding Mirip LSM, Wadah Pegawai KPK Diminta Segera Angkat Kaki

Eddy FloEddy Flo - Jumat, 13 September 2019
 Dituding Mirip LSM, Wadah Pegawai KPK Diminta Segera Angkat Kaki

Massa Aliansi Masyarakat Sipil dan Pejuang Antikorupsi desak WP KPK angkat kaki (MP/Kanu)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

MerahPutih.Com - Ratusan massa tergabung dalam Aliansi Masyarakat Sipil dan Pejuang Antikorupsi kembali menggelar aksi unjuk rasa didepan Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Jumat (13/9).

Dalam aksinya, massa bertelanjang dada memakai masker dengan tulisan *KPK No LSM !!* sebagai pesan tersirat agar pegawai KPK jangan bekerja seperti LSM.

Baca Juga:

Polisi Sebut Demo Ricuh Akibat Salah Paham Antara Pegawai KPK dengan Massa Aksi

Koordinator aksi, Dullah meminta Wadah Pegawai (WP) KPK yang bergaya ala LSM segera angkat koper dan mengikuti jejak pimpinan KPK lainnya yang sudah mengundurkan diri.

Aksi massa desak Wadah Pegawai KPK angkat kaki dari KPK
Massa desak WP KPK angkat kaki dari KPK (MP/Kanu)

"Yang masih bergaya LSM, WP-KPK sebaiknya mundur dan angkat koper ikuti jejaknya Pak Saut Situmorang. WP-KPK sudah kelewat batas, ndableg tidak independen lagi padahal digaji rakyat tapi gayanya seperti oposisi. Ini tak sehat lagi lembaga antirasuah," tegas Dullah lagi.

Dullah meminta agar organisasi yang dulu dipimpin Novel Baswedan itu jangan bisa dibubarkan jika cara bekerjanya seperti LSM dan kerap berdemo.

"Ingat kalian digaji pakek duit rakyat. Jika masih doyan demo, angkat kaki saja dari KPK jangan gunakan waktumu untuk berdemo," sebut Dullah lagi.

Dullah pun menyindir singkatan KPK yang dituding kerap melakukan manuver politik dan terbaru ingin menjegal capim KPK saat fit and proper test. Kata dia, KPK sama dengan Komisi Penghambat Karir.

Baca Juga:

Redam Massa Aksi, Polisi Minta Pegawai KPK Copot Kain Hitam yang Tutupi Logo KPK

"WP KPK biang kerok keonaran di KPK, kenapa dibiarkan. Jangan-jangan pegawai KPK ini tidak kontrak dengan lembaga tapi NGO atau LSM," bebernya.

Aksi massa depan gedung KPK
Massa beraksi depan Gedung KPK (MP/Kanu)

"KPK kerap menyerang bosnya sendiri, jadi semau gue aja. Jonggos nyerang majikan, itulah yang terjadi di KPK sekarang. Masyarakat harus melek dengan kondisi seperti ini," tambahnya.

Dullah pun meminta agar pimpinan KPK, WP KPK and the gang untuk tidak alergi dengan revisi UU KPK. Revisi UU KPK justru untuk menyempurnakan UU yang sudah ada.

"Jangan alergi dengan revisi UU KPK. Apa perlu kami kasih obat anti alergi dan tuli supaya bisa dengerin kritikan dan publik terkait revisi UU KPK. Apa jadinya KPK tidak diawasi, begini aja sudah semau-maunya," pungkasnya.(Knu)

Baca Juga:

Mantan Kepala Intelijen Paparkan Alasan Utama Revisi UU KPK

#Wadah Pegawai KPK #Aksi Unjuk Rasa #Komisi Pemberantasan Korupsi #Demo Rusuh
Bagikan
Ditulis Oleh

Eddy Flo

Simple, logic, traveler wanna be, LFC and proud to be Indonesian

Berita Terkait

Indonesia
Kemenhan Tegaskan Usulan Darurat Militer untuk Aksi Tolak Tunjangan DPR Hoaks
Kementerian Pertahanan membantah keras narasi yang menyebut Menhan mengusulkan darurat militer
Angga Yudha Pratama - 1 jam, 19 menit lalu
Kemenhan Tegaskan Usulan Darurat Militer untuk Aksi Tolak Tunjangan DPR Hoaks
Indonesia
SETARA Institute desak Prabowo Ungkap Dalang di Balik Kerusuhan Demo, Rakyat juga Berhak Tahu
Ketua Dewan Nasional SETARA Institute, Hendardi mengatakan, Presiden RI, Prabowo Subianto, harus segera membentuk Tim Gabungan Pencari Fakta yang kredibel.
Soffi Amira - Senin, 08 September 2025
SETARA Institute desak Prabowo Ungkap Dalang di Balik Kerusuhan Demo, Rakyat juga Berhak Tahu
Indonesia
Pemkot Solo Cabut Status Siaga Darurat setelah Kerusuhan, kini Jadi Transisi Darurat Bencana Sosial
Karena situasi dan kondisi yang berangsur pulih, pemkot mencabut Status Siaga Darurat.
Dwi Astarini - Minggu, 07 September 2025
Pemkot Solo Cabut Status Siaga Darurat setelah Kerusuhan, kini Jadi Transisi Darurat Bencana Sosial
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Stasiun TV Dilarang Tayangkan Aksi Unjuk Rasa karena Mengandung Unsur Kekerasan
Stasiun TV dilarang menayangkan aksi unjuk rasa, karena mengandung unsur kekerasan. Lalu, apakah informasi tersebut benar?
Soffi Amira - Minggu, 07 September 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Stasiun TV Dilarang Tayangkan Aksi Unjuk Rasa karena Mengandung Unsur Kekerasan
Indonesia
Langkah Langkah Polisi dan TNI Bereskan Situasi Setelah Demo di Berbagai Daerah Rusuh
Proses penegakan hukum pun dilakukan dengan analisa mendalam melalui gelar perkara yang terukur dan transparan.
Alwan Ridha Ramdani - Sabtu, 06 September 2025
Langkah Langkah Polisi dan TNI Bereskan Situasi Setelah Demo di Berbagai Daerah Rusuh
Indonesia
Rincian Gaji dan Tunjangan DPR Setelah 17+8 Tuntutan Rakyat Diakomodir Pimpinan DPR
DPR RI juga akan memangkas tunjangan dan fasilitas anggota DPR setelah evaluasi meliputi biaya langganan, meliputi biaya listrik, biaya jasa telpon, biaya komunikasi intensif, dan biaya tunjangan transportasi.
Alwan Ridha Ramdani - Sabtu, 06 September 2025
Rincian Gaji dan Tunjangan DPR Setelah 17+8 Tuntutan Rakyat Diakomodir Pimpinan DPR
Indonesia
TNI Tegaskan Masa Pembakaran dan Pejarahan Saat Demo Cukup Terlatih dan Terorganisasi
Freddy tidak mau menduga siapa pihak-pihak yang melatih aktor perusuh dan pelaku perusakan di tengah aksi demonstrasi beberapa hari lalu.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 05 September 2025
TNI Tegaskan Masa Pembakaran dan Pejarahan Saat Demo  Cukup Terlatih dan Terorganisasi
Indonesia
Polisi Tetapkan 42 Tersangka Demo Rusuh di Surabaya, Hampir Setengahnya Anak-Anak
Total 315 orang sempat diamankan oleh Polrestabes Surabaya dalam kerusuhan tersebut, hampir setengahnya merupakan anak-anak.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 05 September 2025
Polisi Tetapkan 42 Tersangka Demo Rusuh di Surabaya, Hampir Setengahnya Anak-Anak
Indonesia
Polda Metro Jaya Tetapkan 43 Orang sebagai Tersangka Demo Ricuh, 6 Masuk Klaster Penghasut, Sisanya Perusuh
"Itu klasternya, baru itu saja 43, nanti ada aksi-aksi penjarahan, pengerusakan, kemudian, pengerusakan Polres Jakarta Timur, itu terpisah," ujar Ade.
Frengky Aruan - Jumat, 05 September 2025
Polda Metro Jaya Tetapkan 43 Orang sebagai Tersangka Demo Ricuh, 6 Masuk Klaster Penghasut, Sisanya Perusuh
Indonesia
TNI Merasa Jadi Sasaran Hoaks dan Adu Domba, Pastikan Solid bersama Polri Jaga Stabilitas Keamanan Nasional
Menurut Kapuspen TNI, Brigjen Freddy Ardianzah, konten-konten menyesatkan itu sengaja digoreng untuk mendiskreditkan TNI sekaligus memecah belah soliditas TNI dan Polri.
Frengky Aruan - Jumat, 05 September 2025
TNI Merasa Jadi Sasaran Hoaks dan Adu Domba, Pastikan Solid bersama Polri Jaga Stabilitas Keamanan Nasional
Bagikan