Dituding Kasih Amplop ke Kiai, Luhut: Itu Sudah Biasa


Menko Bidang Kemaritiman Luhut Panjaitan (MP/Ismail)
MerahPutih.com - Menko Kemaritiman Luhut Ninsar Panjaitan angkat suara soal adanya video viral dia tengah membagi-bagikan amplop kepada beberapa kiai di Pondok Pesantren Nurul Cholil, Bangkalan. Menurut Luhut, saat itu dia berkunjung kesana untuk bersilaturahmi.
"Kunjungan saya ke Pondok Pesantren Nurul Cholil Bangkalan pada Sabtu 30 Maret 2019, merupakan bentuk silaturahmi," kata Luhut dalam keterangannya, Jumat (5/4).

Luhut melanjutkan, kebiasaan di pondok pesantren sudah biasa dilakukan sejak menjadi Komandan Korem 081/Dhirotsaha Jaya di Madiun, Jawa Timur pada tahun 1995.
"Bagi saya keberadaan pesantren telah menjadi pilar penting untuk menjaga kekokohan NKRI," jelas dia.
BACA JUGA
Bikin Sakit Hati Massa Prabowo, TV Surya Paloh Dilaporkan ke Dewan Pers
TKN Bandingkan Pembangunan Infrastruktur Indonesia dengan China, Rizal Ramli: Ngawur Berat
Mafindo Bongkar Akun-Akun yang Sebar Hoaks 'Server KPU Disetting Menangkan Jokowi'
Dari kebiasaan itulah Luhut mulai mengenal almarhum Gus Dur yang kemudian banyak mengajarinya tentang tradisi pesantren, sejarah Islam, dan tentang Islam yang membawa kedamaian.
Khusus mengenai kunjungan ke Bangkalan, Luhut sengaja menjenguk KH.Zubair Muntasor yang memiliki masalah kesehatan.
"Tentu hal ini tidak patut saya ceritakan ke publik secara lebih mendetail karena privasi beliau," terang Luhut.
Dalam pertemuan yang berlangsung sekitar 15 menit, Luhut berpesan agar jangan sampai ada umat atau santri yang golput pada Pemilu 2019.
Ia justru menyesalkan adanya pihak-pihak yang mengatakan telah terjadi jual beli suara dalam pertemuan tersebut.
"Bagi saya, fitnah yang keji itu mencoreng kehormatan terutamanya KH. Zubair Muntasor dan pondok pesantren yang diasuhnya," imbuh dia.

Luhut mengimbau kepada para elite agar mengedepankan pikiran jernih ketimbang prasangka buruk, dan hati yang bersih ketimbang hati yang penuh kecurigaan.
Ia berharap, ajaran hubungan dan jalinan silahturahmi yang sudah diajarkan turun temurun oleh para leluhur agar jangan dirusak oleh kepentingan sesaat para elite.
"Sebelum bertindak bertanyalah dan berdialoglah dengan hati nurani yang paling dalam untuk melakukan sesuatu yang terbaik," pungkas Luhut. (Knu)
Bagikan
Andika Pratama
Berita Terkait
Luhut Puji Kekompakan SBY, Jokowi Hingga Prabowo di Tengah Ketidakhadiran Megawati

Dicalonkan jadi Dubes Jepang, Adik Luhut Tekankan Kerja Sama di Bidang Strategis

Luhut Sebut China Tunggu Perpres Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Ingin Segera Joint Study

Saksi Hidup 10 Tahun Jadi Pembantu Jokowi, Luhut: Jangan Mempersulit Pemerintahan Prabowo

Gibran, Fadli Zon Hingga Luhut Panjaitan Bakal Beri Materi ke Kepala Daerah

Imbas Program Makan Bergizi Gratis, Jatah Dana Desa Mau Naik Jadi Rp 8 Miliar

Danantara Bakal Bikin Perusahaan Milik Negara Bekerja Lebih Efisien dan Transparan

Relawan Luhut Pandjaitan Dukung RIDO di Pilkada Jakarta

Luhut Datangi Kantor Kemenag, Bicarakan Deklarasi 'Istiqlal 2024' Saat Paus ke Indonesia

Luhut Tunggu Menteri PUPR Basuki Tulis Buku Jadi "Bapak Jalan Tol di Indonesia"
