Disiplin Cuci Tangan di Pesantren Tinggi, Kemenag: Kelanjutan Budaya dan Ajaran Islam
Mencuci tangan dengan menggunakan sabun. Foto: Istimewa
Merahputih.com - Kementerian Agama menyatakan disiplin penerapan cuci tangan pakai sabun di lingkungan pondok pesantren cukup tinggi.
"Tradisi mencuci tangan sebenarnya kelanjutan dari budaya dan ajaran Islam yaitu berwudhu dan mandi. Bila kita shalat, berwudhu maka tangan akan selalu bersih. Bila salat ditambah dengan dengan shalat sunah maka akan tambah bersih," ujar Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kementerian Agama Waryono Abdul Ghofur dalam kampanye nasional dan hari cuci tangan pakai sabun di Jakarta, Kamis (15/10).
Baca Juga
Jika biasanya, umat Islam hanya lima kali berwudhu maka jika ditambah shalat sunah bisa mencapai 10 hingga 15 kali.
"Alhamdulillah di Kementerian Agama, dengan bantuan BOP mempermudah pesantren maupun pendidikan diniyah menerapkan cuci tangan pakai sabun," beber dia.
Meski ada sejumlah pesantren yang menjadi klaster penyebaran COVID-19. Namun dibandingkan dengan jumlah pesantren yang mencapai 29.644 pesantren, maka hal tersebut tidak seberapa.
"Itu menunjukkan disiplin yang diterapkan di pesantren lumayan tinggi. Pengasuh pesantren sampai saat ini belum menerima tamu, bahkan keluarga santri yang berpisah dari rumah pengasuh belum bisa sowan dengan kiai. Ini menunjukkan budaya cuci tangan sudah menjadi budaya di pesantren," jelas dia.
Sejak awal pandemi COVID-19, Kemenag telah mengeluarkan surat edaran kepada pondok pesantren, tempat pengajian, hingga rumah ibadah untuk mematuhi protokol kesehatan.
Kemenag telah menggelontorkan bantuan operasional yang diperuntukkan bagi pondok pesantren maupun tempat pengajian . Dengan bantuan operasional tersebut, dia berharap pondok pesantren maupun tempat mengaji dapat menanggulangi penyebaran COVID-19.
Baca Juga
IDI: 136 Dokter Meninggal Akibat COVID-19, Terbanyak di Jawa Timur
Pemerintah melalui Satgas COVID-19 atau #satgascovid19 terus mensosialisasikan #ingatpesanibu yakni mencuci tangan pakai sabun dan menjauhi kerumunan, memakai masker, dan menjaga jarak. (*)
Bagikan
Angga Yudha Pratama
Berita Terkait
Penanganan Penyakit Tuberculosis Bakal Contoh Pola Pandemi COVID-19
Kasus ISPA di Jakarta Naik Gara-Gara Cuaca, Warga Diminta Langsung ke Faskes Jika Ada Gejala
Ribuan Anak Terancam Otak Keropos Akibat Cacingan! Pahami 4 Langkah Mudah Lindungi Buah Hati dengan Konsep WASHED
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID
Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa
178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat
Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis
Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin COVID-19 Terkoneksi Bluetooth di Aplikasi Handphone
KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19