Dipuji Wartawan TEMPO Tak Mudah Baper, Sandiaga Akui Enggak Punya Buzzer

Andika PratamaAndika Pratama - Selasa, 08 Agustus 2023
Dipuji Wartawan TEMPO Tak Mudah Baper, Sandiaga Akui Enggak Punya Buzzer

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno. ANTARA/Sinta Ambarwati

Ukuran:
14
Font:
Audio:

MerahPutih.com - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno hadir dalam podcast Tempo bertajuk Bocor Alus Politik beberapa waktu lalu.

Dalam kesempatan itu, mantan wakil gubernur DKI Jakarta tersebut menegaskan tidak memiliki buzzer. Bahkan, ia juga mengungkapkan tidak pernah terbawa perasaan (baper) karena memang tidak memiliki buzzer.

Baca Juga

Jokowi Buka Isi Pertemuan dengan Prabowo dan Sandiaga Uno

Awalnya, Sandiaga ditanya oleh salah satu host yang juga wartawan Tempo, Fransisca Cristy Rosana. "Siap diroasting mas?" tanya Fransisca.

Fransisca kemudian menambahkan, kalau dia tidak percaya Sandiaga baper meskipun bakal ditanya berbagai pertanyaan dalam poadcast tersebut.

"Tapi gue percaya mas Sandiaga gak baper," puji Fransisca dalam penggalan video yang tersebar luas di media sosial, Selasa (8/8).

Sandiaga kemudian menimpalinya sembari tertawa. Dia mengaku urat bapernya sudah putus.

"Tapi gak memiliki kapasitas harus baper karena gak punya buzzer," sahut Sandiaga.

"Belum ditahapan itu. Hanya ditahapan dewa-dewa yang punya buzzer," tambah Sandiaga.

Pernyataan santai dari Sandiaga itu justru berbanding terbalik dengan Erick Thohir. Erick malah melaporkan podcast Tempo Bocor Alus Politik ke dewan pers. Erick menilai tayangan podcast Tempo itu tak memenuhi prinsip kerja dan kode etik jurnalistik.

Baca Juga

PPP Klaim Sandiaga Uno di Urutan Pertama Cawapres Ganjar

Proses mediasi dalam sengketa podcast Tempodotco dengan Erick melahirkan keputusan yang menyatakan pihak Tempo bersalah. Proses mediasi Dewan Pers yang berlangsung pada Senin (17/7) menyatakan Tempo melanggar tiga pasal kode etik. Tempo pun menerbitkan hak jawab dan meminta maaf kepada Erick Thohir.

Terkait laporan Erick tersebut, pengamat politik dari Universitas Al Azhar Ujang Komarudin memandang hal itu akan sedikit banyak berpengaruh pada kans Erick terpilih menjadi bakal cawapres pendamping Ganjar.

Menurutnya, Erick seharusnya mencontoh Sandiaga saat berhadapan dengan media.

Sedikit besar berpengaruh ada dampaknya, kan media semestinya menjadi kawan. Harus baik dengan media. Besar kecilnya bisa jadi ada dampaknya," ucap Ujang di Jakarta, Selasa (8/8).

Atas kejadian ini, dia menilai, Sandi jadi lebih berpeluang untuk mendampingi Ganjar saat ini. Pasalnya, lanjut Ujang, PPP yang merupakan parpol tempat Sandi bernaung saat ini telah resmi berkoalisi dengan PDIP secara resmi untuk mengusung Ganjar.

"Sandi lebih berpeluang, karena Sandi dari PPP yang sudah berkoalisi dengan PDIP. Makanya strategi Erick itu bila tidak jadi cawapres Ganjar, Erick ingin jadi cawapres Prabowo," katanya.

Sebagai informasi, Ketua PDIP Puan Maharani menyatakan kandidat bakal cawapres pendamping Ganjar sudah mengerucut ke lima nama. Daftar kandidat cawapres yang akan mendampingi Ganjar itu mengerucut dari semula 10 nama.

"Dulu ada 10 nama sekarang sudah mengerucut ke 5 nama," ucap Puan.

Mereka adalah Sandi, Erick, Mantan Panglima TNI Andika Perkasa, Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), serta Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin). (Pon)

Baca Juga

Sandiaga Uno Masih Menunggu Restu Megawati untuk Jadi Cawapres Ganjar

#Sandiaga Uno #Tempo.co
Bagikan
Ditulis Oleh

Ponco Sulaksono

Berita Terkait

Indonesia
Golkar Dorong Evaluasi Hasan Nasbi, Buntut Salah Respons soal Teror Kepala Babi
Golkar mendorong evaluasi terhadap Hasan Nasbi. Hal itu merupakan imbas dari respons soal teror kepala babi.
Soffi Amira - Selasa, 08 April 2025
Golkar Dorong Evaluasi Hasan Nasbi, Buntut Salah Respons soal Teror Kepala Babi
Indonesia
Insiden Teror Kepala Babi ke Tempo, Komnas HAM Sebut Masuk Kategori Pelanggaran HAM
Komnas HAM menyebutkan, bahwa insiden teror kepala babi ke Tempo masuk kategori pelanggaran HAM.
Soffi Amira - Kamis, 27 Maret 2025
Insiden Teror Kepala Babi ke Tempo, Komnas HAM Sebut Masuk Kategori Pelanggaran HAM
Indonesia
Cari Pengirim Kepala Babi, Polisi Bakal Periksa CCTV Gedung Tempo
Polisi mengecek TKP terkait teror kepala babi. Pihak kepolisian akan mengecek CCTV Gedung Tempo.
Soffi Amira - Minggu, 23 Maret 2025
Cari Pengirim Kepala Babi, Polisi Bakal Periksa CCTV Gedung Tempo
Indonesia
Buntut Pernyataan Teror Kepala Babi, Hasan Nasbi Diminta Mundur sebagai Kepala Kantor Komunikasi Presiden
Hasan Nasbi diminta mundur sebagai Kepala Kantor Komunikasi Presiden. Hal itu buntut dari pernyataannya soal teror kepala babi ke Tempo.
Soffi Amira - Minggu, 23 Maret 2025
Buntut Pernyataan Teror Kepala Babi, Hasan Nasbi Diminta Mundur sebagai Kepala Kantor Komunikasi Presiden
Indonesia
Pernyataan soal Teror ke Tempo Dinilai Merendahkan, Prabowo Diminta Evaluasi Posisi Hasan Nasbi di Istana
Prabowo diminta mengevaluasi posisi Hasan Nasbi di Istana Negara. Sebab, pernyataan dirinya soal teror ke Tempo dinilai merendahkan.
Soffi Amira - Minggu, 23 Maret 2025
Pernyataan soal Teror ke Tempo Dinilai Merendahkan, Prabowo Diminta Evaluasi Posisi Hasan Nasbi di Istana
Indonesia
Amnesty International Desak Otoritas Negara Lakukan Investigasi Resmi Terkait Teror terhadap Tempo
Jika investigasi resmi tidak dilakukan, maka jurnalis atau aktivis di Indonesia akan terus mendapatkan teror tanpa diketahui siapa dalang di balik aksi tersebut.
Frengky Aruan - Minggu, 23 Maret 2025
Amnesty International Desak Otoritas Negara Lakukan Investigasi Resmi Terkait Teror terhadap Tempo
Indonesia
Tempo Kembali Dapat Kiriman Bangkai Hewan, Kali Ini Tikus dengan Kepala Terpenggal
Kardus berisi enam ekor tikus itu ditemukan petugas kebersihan Tempo pada Sabtu (22/3) pukul 08.00 WIB.
Frengky Aruan - Sabtu, 22 Maret 2025
Tempo Kembali Dapat Kiriman Bangkai Hewan, Kali Ini Tikus dengan Kepala Terpenggal
Indonesia
Koalisi Masyaratkan Sipil Minta Prabowo Tinjau Ulang Posisi Hasan Nasbi Setelah Sarankan Kepala Babi Dimasak
Pernyataan Hasan Nasbi yang seolah menyuruh "memasak kepala babi" itu dinilai tidak berempati dan melanggar prinsip kebebasan pers.
Frengky Aruan - Sabtu, 22 Maret 2025
Koalisi Masyaratkan Sipil Minta Prabowo Tinjau Ulang Posisi Hasan Nasbi Setelah Sarankan Kepala Babi Dimasak
Indonesia
Komite Keselamatan Jurnalis Anggap Teror Kepala Babi Terhadap Wartawan Tempo sebagai Ancaman Pembunuhan
Komite Keselamatan Jurnalis Anggap Teror Kepala Babi untuk Wartawan Tempo sebagai Ancaman Pembunuhan
Frengky Aruan - Jumat, 21 Maret 2025
Komite Keselamatan Jurnalis Anggap Teror Kepala Babi Terhadap Wartawan Tempo sebagai Ancaman Pembunuhan
Indonesia
Ancam Kebebasan Pers, Polisi Didesak Usut Teror Kepala Babi ke Tempo
Polisi didesak mengusut teror kepala babi ke Tempo. Sebab, hal itu sudah termasuk intimidasi hingga mengancam kebebasan pers.
Soffi Amira - Jumat, 21 Maret 2025
Ancam Kebebasan Pers, Polisi Didesak Usut Teror Kepala Babi ke Tempo
Bagikan