Diprotes, KPU Perbolehkan Capres-Cawapres Bawa Contekan Saat Debat


Komisioner Komisi Pemilihan Umum, Wahyu Setiawan. (ANTARA/Reno Esnir/re1)
MerahPutih.Com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) terus memodifikasi format debat capres-cawapres agar makin menarik dan sesuai dengan ekspektasi publik.
Seusai mengevaluasi debat pertama sampai ketiga, komisioner KPU Wahyu Setiawan menegaskan pihaknya memperbolehkan peserta debat capres-cawapres membawa contekan dalam debat. Pasalnya, contekan tersebut bisa jadi untuk keperluan data atau informasi.
Hal ini disampaikan Wahyu Setiawan setelah ada keberatan dari kubu TKN Jokowi-Ma'ruf yang menuding Sandiaga Uno membawa alat seperti tab dan smartphone saat melakoni debat ketiga kontra Kiai Ma'ruf Amin (17/3) lalu.
"Karena memang tidak ada larangan. Bagi kandidat untuk membawa catatan dan alat bantu," kata Wahyu di Gedung KPU, Jakarta Pusat, Kamis (21/3).
Wahyu kemudian melanjutkan pemakain tab atau smartphone untuk kepentingan debat tak jadi masalah untuk kepentingan debat.

"Kenapa? Sebab karena KPU berpandangan publik lah yang akan menilai, Publik nanti akan melihat bagaimana cara mengkomunikasikan gagasan, ide, pemikiran terkait tema kepada masyarakat pemilih. Kan gitu. Sekarang bisa dibayangkan kalau Kandidat membutuhkan data, misalnya data itu ada dalam buku BPS. Maka dia lalu membawa catatan, kemudian alat tulis boleh. Ini termasuk juga kami perlu memberikan informasi yang mengedukasi masyarakat, "jelas Wahyu.
Lebih lanjut, Wayu Setiawan menyayangkan adanya pihak-pihak yang nyinyir bahkan merisak pasangan calon yang membawa contekan.
"Jangan kemudian masyarakat selalu berpersepsi, netizen kemudian juga jangan berpersepsi ini adalah Contekan. Bukan begitu. Kenapa sih perspektifnya selalu negatif? " ucap dia retoris.
Debat capres-cawapres menurut dia bukanlah ajang cerdas cermat atau ujian lisan.
"Ini kan forum kandidat mengkomunikasikan ide, gagasan, pemikiran untuk masyarakat pemilih. Jadi nanti publik yang akan menilai bagaimana kandidat sampaikan gagasan itu untuk membangun Indonesia 5 tahun mendatang," jelas Wahyu.
Sementara itu terkait persiapan debat keempat capres-cawapres yang akan berlangsung 30 Maret mendatang, KPU sudah berkonsultasi dengan timses paslon 01 dan 02.
Saat ini, KPU dan masing-masing timses kedua paslon masih merundingkan pemilihan moderator debat.
"Karena memang moderator harus disepakati oleh kedua belah pihak," jelas Wahyu.
Wahyu melanjutkan, pihaknya juga tengah mengidentifikasi calon panelis yang bakal melibatkan praktisi dari perguruan tinggi.
"Salah satunya adalah kita akan melibatkan akademisi dari Universitas Cenderawasih, kita akan melibatkan akademisi dari UIN juga pakar pakar yang selama ini berkompeten dengan tema," tandas Wahyu Setiawan.(Knu)
Baca berita menarik lainnya dalam artikel: Berminat Masuk Perguruan Tinggi Negeri Pariwisata? Cek Website Ini
Bagikan
Berita Terkait
Ketua KPU Nilai Pemilu Terpisah Ideal, Singgung Kematian Petugas di 2019

KPU Minta Jeda Waktu Pilkada Jangan Sampai Bikin Panitia Pemilu 'Enggak Bisa Napas'

KPU Tindaklanjuti Putusan MK Soal PSU di 24 Pilkada, Segera Koordinasi dengan Kemendagri

DPR-KPU Sepakat Gelar Pilkada Ulang Jika Kotak Kosong Menang September 2025

Gandeng Garin Nugroho, KPU Hadirkan Film Drama Komedi 'Tepatilah Janji'

DKPP Tak akan Panggil Para Komisione KPU di Dugaan Kasus Asusila Hasyim Asy'ari

Dilaporkan Atas Dugaan Asusila, Ketua KPU Berencana Lapor Balik

Pemungutan Suara Ulang di Kuala Lumpur Tanggal 9-10 Maret

Bupati Sidorajo Penuhi Panggilan KPK

Data Hasil Penghitungan Suara Pemilu 2024 Bisa Dilihat Publik
