Din Syamsuddin: Belum Selesai Kasus Tolikara, Muncul Lagi Kasus Serupa

Merahputih Peristiwa - Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Din Syamsuddin menyatakan, pemerintah harus adil dalam menyikapi peristiwa pembakaran gereja di Aceh Singkil, Nangroe Aceh Darussalam (NAD), pada Selasa (13/10) lalu.

Belum hilang dari ingatan kasus bentrokan dan pembakaran mushala di Kabupaten Tolikara, Papua, pada pagi hari Idul Adha, Jumat (17/7). Kemudian, muncul lagi kasus serupa saat ini di Aceh Singkil. Kasus-kasus serupa diharapkan tidak lagi terjadi masa mendatang.

"Belum selesai kasus Tolikara, muncul lagi kasus yang serupa, pemerintah harus bertindak agar tidak ada lagi reaksi serupa," kata Din Syamsuddin, di gedung MUI Pusat, Menteng Jakarta Pusat, Kamis (15/10).

Din Syamsuddin mengatakan, pemerintah harus adil menyikapi dan menyelesaikan peristiwa di Aceh Singkil. Kehati-hatian pemerintah sangat penting agar tidak ada reaksi lain yang ditumbulkan.

"Pemerintah harus adil dalam menyikapi dan menyelesaikan hal ini. Kalau tidak, akan ada reaksi-reaksi lainnya," kata Din Syamsuddin.

Atas kejadian itu, mantan Ketua Muhammadiyah ini turut prihatin dan mendesak pemeluk agama masing-masing untuk tidak terprovokasi.

"Saya sangat prihatin dengan adanya kejadian yang mengatasnamakan agama tersebut," ujarnya.

Ia menegaskan, peristiwa kekerasan yang dilakukan oleh siapapun dan agama manapun itu tidak dibenarkan.

"Ini menuntut kita untuk mengatasinya, yaitu semua pemeluk agama harus menyadari ajaran masing-masing yang pro kedamaian," imbuhnya. (fdi)

Baca Juga:

1. Pembakaran Gereja di Aceh Singkil Diduga Bermotif Politis
2. Polisi Tetapkan 10 Tersangka Bentrokan di Aceh Singkil
3. Gusdurian Kecam Pembakaran Gereja di Aceh Singkil
4. Hindari Konflik, Ribuan Warga Aceh Singkil Mengungsi ke Sumut
5. Sekilas tentang Konflik Aceh Singkil